01. Her.

4.9K 293 5
                                    

Jangan lupa pencet bintang di bagian kiri bawah, dan free komen buat kalian semua!

happy reading!

***

Brak!

Suara gebrakan meja itu, membuat Via yang tengah melamun menjadi terlonjak kaget "Hey, kenapa deh?" tanya Via,

"Via, lo harus tau ini" Jelas Tania, sahabat SMA Via. Gadis itu mengarahkan ponselnya kearah Via. "Apa itu?" Kening Via berkerut, bentar dia bahkan tidak mengerti alasan kenapa Tania memberikan ponsel nya kepada dia, sedangkan yang gadis itu tunjukan hanyalah sebuah foto tim futsal sekolah.

"Lo masih tanya? Serius Via, lo tanya itu apa ke gue?"

Via mengangguk ragu, emang apa salahnya..?

"ADA PACAR GUE" Via melotot, ini serius deh Tania gak punya rem untuk mulutnya atau bagaimana sih? Untung keadaan kelas sepi, jika tidak? Hancur sudah semua

"Yang mana deh?" Tanya Via dan Tania tidak menunjukannya melainkan dia menoleh ke arah lapangan

"ITU DIA! LO LIHAT ITU YANG PAKAI BAJU" Via memutar bola matanya malas, semua pakai baju please?

"Ah iya aku tau, kamu gak bawa bekal?" Tanya Via berusaha mengalihkan topik, daripada dia harus berpusing-pusing untuk mengetahui siapa pacar yang dimaksud dengan temannya itu.

"Oh iya, mama tadi nitipin gue sandwich keju 2 buat lo" Tania kembali ke bangku nya untuk mengambil kotak bekal yang dibawanya, "eh serius? Gimana kabarnya mama?"

"Pretty good. Cafe mama juga ramai akhir-akhir ini. Lo mampir dong, mama suka nyariin tau sampai gue dilupain. Ini anaknya gue atau lo sih?" Via terkekeh mendengar temannya curhat, well mamanya Tania emang seperti itu. Dia tidak pernah pelit kasih sayang kepada semua teman Tania yang pernah datang kerumahnya.

"Iyaa nanti kalau ada waktu luang aku mampir, sekalian bawain mama buah."

Tania mengangguk paham, namun bukan Tania jika tidak menganggu Via. Gadis itu mencomot telur setengah matang yang dibawa Via, sedangkan Via hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"WOI, JELMAAN!" Itu Rehan, teman kami. Entah dia memang begitu, suka memanggil nama orang dengan sebutan yang aneh.

"Lo nyebut diri sendiri?" Tanya Tania, pfft..

"Apasih, sokap lo" Jawab Rehan. Tania yang geram pun memukul kepala laki-laki itu menggunakan tutup bekalnya

"Eh Via, lo ada waktu luang gak?"

"Gak ada" Bukan Via, melainkan Tania yang menjawab

"Apaan dah? Gue tanya Via kali bukan Mak Lampir" Tania tidak terima dikatain mak lampir. Tangannya sudah siap untuk memukul Rehan jika Via tidak bersuara,

"Sibuk Rehan, kenapa?"

"Mampus kan lo. Dibilangin gak percaya. Via tuh gak pengangguran keras kaya lo"

"Lah emang lo gak pengangguran? Lo itu malah lebih parah penganggurannya daripada gue kali"

"Halo konco, ada apa nih?" Somat yang baru muncul didepan pintu kelas pun segera menghampiri meja kami.

INCREDIBLE SIDES.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang