19~

765 60 21
                                    

19. AWAL BAIK

"chan, mampir dulu ke warung lah!" ujar jaemin yang sudah ngos ngos an dirinya mau aja dibodohin haechan dengan embel embel 'pak somat ngejar kita!' padahal aslinya pak somat tiduran aja di pos

"pak somat ngejar kita sempet sempetnya lo ngopi!" jawab haechan, jaemin menghela nafasnya

"pak somat iku ndekem nde pos turu, jok nggarakno ndasku mumet gara gara dehidrasi yo ora gelem mbolos neh aku ngkok!"  ucap jaemin, pria itu menoleh ke arah kanan jalan melihat ada warung kecil lumayan ada minuman dingin

"Chan, ayo kesana katanya mau nraktir gue" haechan memutar bola matanya malas, "owalah ribet bener ngajak lo bolos, sampek cafe duit gue habis duluan ini mah." jawab haechan

"buk, aqua satu ya" pesen jaemin, "kowe ora tah chan?"

"Ora, eneg." jawab haechan. Jaemin mencibir eneg darimana toh jelas jelas seger

"lho lho mbolos tah le?"

"mboten bu" jawab jaemin

"Lah terus kok wes metu jam sakmene?" tanya bu warteg, jaemin bingung mencari alasan yang jelas sedangkan haechan langsung mengambil alih botol aqua yang dipegang ibu warteg tadi

"makasih bu" haechan langsung mengajak jaemin pergi jauh dari warung itu, kalau sampek ketauan dia sama jaemin bolos renjun tau hancur sudah gini gini juga mau lulus mau jadi osis teladan walau habis ini udah pensiun

"lo mau kemana?" tanya haechan

"gue ngerasa jalan sama pacar diajak kemana mana" ujar jaemin, haechan mendelik

"ngaco lo lutung!" jawab haechan, jaemin tertawa

"kemana ae dah, gue belum makan siang soalnya"

***

"dowoon minta air ya?"

"gak"

"dowoon mahendra"

"gak"

"Minta dikit aja setetes serius" dowoon melirik tajam gadis disebelahnya ini, daritadi dia menganggu kegiatan dowoon membaca

"habis"

"bohong! itu jelas jelas botol lo di tas masih penuh!" tunjuk ara ke tas dowoon, "ambil ya? Makasih dowoon" tangan ara maju berniat untuk mengambil botol minum milik dowoon sebelum

'PLAK

"aduhhh" ringis ara, tangannya kena gampar dowoon tau kan perbedaannya tangan cewe dan cowo? bagaikan gajah dan semut

"Main fisik ah gak suka" ara langsung berbalik badan kesamping menghadap meja hyunjin, dirinya kesal dengan sifat dowoon

"ape lo?" tanya hyunjin

"minta minum dikit aja" ujar ara melas

"habis"

"ih! Somat coba tanyain" hyunjin mencolek pundak somat yang disebelahnya tertidur

"hah? Apa jin?" dengan mata yang masih setengah buka dia mengelap air liur yang keluar

"ada minum gak lo?" tanya hyunjin

"ohh minum, ada" somat mengeluarkan botol minumnya memberikannya pada hyunjin

"Nih" tangan hyunjin berhenti ketika ingin memberikan air minum itu pada ara sebelum ucapan dowoon dan gerakan tangannya yang memberikan ara air minum miliknya

"jangan punya somat, gak higenis" ucap dowoon, ara menahan tawanya andai somat dengar kata dowoon itu mulut udah monyong monyong

-
    -

bel pulang sudah berbunyi 5 menit yang lalu, seperti biasa yuqi, ara dan dahyun mereka memutuskan untuk ke kantin dulu sebelum pulang

"gue lama gak lihat shirly" ucap ara, yuqi mengangguk "iyo, kemana cewe gila itu?" tanya yuqi

dahyun mengernyit "itu orang yang kalian omongin" tunjuk dahyun, ara menyipitkan matanya

"wah didepan mata teman!" Ucap ara senang, yuqi dan dahyun menggelengkan kepalanya dia tau ara akan mengerjai gadis itu

"hay shirly!" sapa ara, shirly menelan pentol yang dia makan langsung "lo lagi lo lagi" jawab shirly, ara menunjuk dirinya "lho? emang terakhir kita ketemu kapan? Kok bosen banget lihat gue" tanya ara, shirly menatap ara malas

"gue gak ada waktu buat ngurusin lo"

"yakan yang lo urusin mas renjun mulu" jawab ara santay, shirly menggebrak meja

"Jangan sok tau lo! urusan gue itu banyak" marah shirly, ara hanya ber oh

"kalah proyek pak presiden" ucap ara

"sesibuk apa sih? palingan cuman mas renjun tanganku luka" saut yuqi dengan nada yang persis saat kemah shirly mengadu pada renjun soal tangannya yg kegores kayu

"Diem lo!" suruh shirly

Ara menepuk pundak yuqi "kita disuruh diem men, kan dia lebih tua daripada kita" ujar ara tak lupa menekan kata 'tua'

Shirly yang kesal pun langsung meninggalkan ketiga gadis itu gak lupa menyenggol pundak ara dengan sengaja

"kayaknya gue bakal kangen deh sama shirly kalau gue udah gak sekolah disini lagi" ujar ara membuat yuqi dan dahyun tertawa

"umi! pecel satu!" ara menoleh ke arah belakang suara gak asing dan yap, guanlin and he's friend

"Guanlin!" pria yg merasa namanya terpanggil segera menoleh "allahu akbar, dia lagi" gumam guanlin

"Umi! Pecelnya dibungkus aja ya!"

"Jen, nanti kalau pecel gue jadi lo anter ke parkiran gue tunggu" pamit guanlin tidak lupa menepuk pundak jeno sebagai tanda pamit dia

"Eh guan! Guanlin!" panggil ara

"Eh! Guanlin mau kemana tadi?" tanya ara pada jeno, dengan polosnya jeno berkata "guanlin di parkiran" ara tersenyum lebar "oke! Makasih infonya! Yuqi dahyun gue pulang duluan ya hati hati kalian!" ara langsung lari menuju parkiran sekolah

***

"GUAN NEBENG!" guanlin yang asik bermain hp langsung terlonjak "anjir kok malah nenek lampir yang datang?" tanya guanlin, dia berharap jeno yg datang mengantar pesenannya

"Guan!" panggil ara

"Gak!" guanlin langsung memakai helm dia dan mulai menyalakan mesim motor, masa bodoh sudah sama pecel nya penting keselamatan ara yang tau guanlin akan berangkat dengan cepat dia menaiki jok motor guanlin. Gak sempat memperbaiki rok nya guanlin sudah jalan duluan

"LIN! ROK GUE BELUM BENER!"

"BODO AMAT!"

"NANTI SOBEK!"

"SIAPA SURUH LO NEBENG GUE?"

"IH! BERHENTI DULU KEK! GAK SAMPEK 5 MENIT GUE BENERIN ROK"

"OGAH AMAT!"





















hay kalian! Aku mau tanya nih kalian team mana?

ㅡ Ara × Renjun
ㅡ Ara × Dowoon
Atau
ㅡ Ara × Guanlin

INCREDIBLE SIDES.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang