07~

958 82 3
                                    

Renjun memasuki kelasnya dengan perasaan khawatir, ara sudah dia bawa ke UKS, perasaan bersalah dan khawatir memenuhi pikirannya

"Njun!" Renjun mengalihkan pandangannya ke arah haechan yang lagi berkumpul dengan anak osis lainnya

"Apaan?" tanya renjun

"Udah selesai ngurusin anak telat?" tanya haechan, renjun mengangguk

"Chan" panggil renjun, haechan menoleh "apa?"

"Adik lu ada asma ya?" tanya renjun

"Iya, kenapa?"

"Tadi dia gua suruh lari, terus tiba tiba asmanya kambuh. Gue minta maaf chan" pengakuan renjun, membuat haechan melotot "ara? Dimana sekarang?" tanya haechan

"Di UKS, udah gue bawa kesana" haechan mengangguk paham, pria itu berdiri dari kursinya "ga sepenuhnya salah lo njun, emang dia telat. Gue ke ara dulu" pamit haechan

Renjun menghela nafasnya, "kenapa itu si item njun?" tanya jaemin, renjun hanya menggeleng

***
Dibelakang sekolah seorang cowo dengan baju yang keluar semua itu mengangkat panggilan dari ponselnya

"Apaan?"
"Nanti balapan ye!"
"Males"
"Yeh kagak bisa gitu, lo udah janji!"
"Iye iye gue dateng nanti"

Pip

guanlin mengesak kembali ponselnya, cowo itu memperhatikan anak olahraga sedang berlari mengelilingi lapangan. Pria itu terlambat tapi dia malah memilih duduk di bangku bawah pohon dengan santainya daripada harus melaksanakan hukuman lari dengan anak olahraga

"Lo ga lari?" tanya jeno, sohib guanlin dari smp

"Ini lari" jawab guanlin, jeno mendengus

"Lari paan lo?" tanya jeno

"Lari gue didalam hati" cih, jeno berdecih menatap malas sahabatnya

"ngapain lu duduk?" tanya guanlin, jeno mengangkat alisnya bingung "emang gue ga boleh duduk?" tanya jeno

"Lari dulu baru duduk" ucapan guanlin membuat jeno memutar matanya balas "gue dari tadi lari, emang lo daritadi duduk sama Main ponsel, sok king lo" Guanlin tertawa mendengar jawaban jeno

"bercanda anying, lo baperan mulu pms ye?" tanya guanlin, jeno memilih tidak membalas dan duduk disebelah guanlin

"Gue nanti mau balapan, ikut?" tawar guanlin, jeno menggeleng

"bapak gue langsung nyari tipe-x kalau gue ikut balapan" jeno membayangkan jika bapaknya tau dia ikut balapan lagi bisa bisa anggota keluarganya berkurang 1 yaitu dia, mengerikan

"Yeh cupu"

"otakmu cupu, demi kesejahteraan bersama asu" guanlin tertawa melihat wajah nyolot jeno, "gue ke kelas dulu" guanlin mengambil tasnya

"Ga ngajak, tega lo" guanlin melambaikan tangannya seolah dia menyuruh jeno menyusul dirinya. Jeno tidak menyia nyiakan waktu, cowo itu menyusul pria itu

***
Ara memainkan ponselnya, diputar cewe itu bingung apa yang harus dia lakukan masuk kelas? Males pelajaran pak ludi, kalau diam disini juga lama lama dia bosan

INCREDIBLE SIDES.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang