06~

937 83 6
                                    

Ara memasuki kamarnya, otaknya masih mengiang giang pengusiran halus dari seorang guanlin

"diusir ga tuh gua" cicit ara, gadis itu duduk di kursi belajarnya tangannya berada di dagu seolah olah gadis itu memikirkan masalah hidup

"adek!" ara terlonjak kaget suara besar dari masnya itu mengalahkan suara orang lagi hajatan disebelahnya rumahnya. "Ck gua tadi mikir apa anying! Lupa kan, mas echan ah!" pikiran gadis itu yang tadinya jadi satu memikirkan omongan guanlin jadi pecah kemana mana. gadis itu membuka pintu kamarnya dan turun untuk menghampiri mas nya

"kenapa mas?" tanya ara

"bantuin gue" mas echan yang lagi ngangkat kerdus besar itu menyuruh gadis itu membantunya, ara menggaruk tengkuknya apa yang harus dia bantu emang? bantu doa kali ya

"Bantu apa mas?" tanya ara

"Bantu beleh orang" jawaban haechan membuat ara reflek memegangi kepalanya. Aduh merinding

"sadis bre" saut ara, haechan berdecak kesal pria itu memberikan kerdus kecil kepada ara

"Apa ni apa ni?" tanya ara, gadis itu rasa ingin taunya sangat besar dia membuka kerdus kecil itu dengan sangat buru buru. Haechan memukul tangan ara membuat sang empu mengaduh

"Punya orang" ya kalau punya orang ngapain disini tompel emosi deh

"cuman kepo mas masya allah"

"Bawa keluar" suruh mas echan, ara hanya menurut dia membawa kerdus kecil itu keluar

"Mas itu punya siapa emang?" tanya ara
"Punya kita, cuman disumbangin ke tetangga"  ara hanya menganggukan kepalanya

"mas mau mandi dulu, jagain bentar" ara mendengus pelan, dikira dia satpam apa jaga barang kayak begini mana dia jongkok sambil memainkan pinggiran kerdus yang ada disana

Bruk
gadis itu langsung menoleh ke kiri dengan wajah kaget "apa tuh?" ara menghampiri suara itu dengan perasaan was was, ara mengintip dari dinding rumahnya

ohh orang jatuh, gadis itu berbalik untuk menjaga kerdus lagi tapi "eh?!!!" gadis itu tersadar dari pikirannya dan berlari menghampiri pria yang jatuh itu tadi

"mas?" ara menepuk pundak pria itu

"masnya gpp? Sepedanya gpp?" tanya ara, pria itu membersihkan lututnya yang sedikit berdarah "em yah, gpp" jawab pria itu, karena ara ini orangnya sedikit kepo kepala gadis itu sedikit maju untuk melihat wajah pria itu

"Astagfirullah!" teriak pria itu karena terkejut ketika wajah gadis itu berada di samping wajahnya dengan jarak dekat, ara pun begitu ketika pria itu mengucapkan astagfirullah ara pun terlonjak "lho mas renjun?!"

"lho ara?" renjun menunjuk ke arah ara, ara menunjuk ke arah mas renjun sebaliknya "mas renjun ngapain disini?" tanya ara, renjun tersenyum sambil berdiri "mau ngambil kardus yang dirumahmu" ara mengangguk paham, oh jadi mas haechan tadi ngangkat kardus buat ini toh

"Emang mau mas renjun apain kardusnya?" tanya ara

"Saya bawa ke panti" sekali lagi ara mengangguk paham. "Oh iya mas renjun masuk aja, nanti ara obatin sekalian. Soal sepeda mas renjun biar ara aja yang bawain" ucap ara, renjun tertawa "emang kuat?" tanya renjun, ara menggaruk pipinya ini mas renjun tanya apa ngehina?

INCREDIBLE SIDES.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang