15~

964 77 1
                                    

Tidak perlu banyak bicara, cukup diam dan buktikan bahwa kamu bisa! -Sevia Ara lee xiera

15. PERLAWANAN!

Bel pulang sekolah sudah berbunyi 5 menit yang lalu, tapi ara tidak beranjak dari kursinya katanya mas haechan bakal nyusul dia di kelas tapi sampai sekarang tidak kelihatan batang hidungnya sama sekali

Ara kembali menelpon mas haechan tapi hanya berdering tidak ada jawaban, bosan menunggunya ara mengetik pesan kepada mas haechan

Sevia ara lee: mas, adek pulang sendiri aja ya. Mas haechan langsung kerumah aja gausah ke kelas adek

Ara mengembalikan novel yang sempat ia baca sambil menunggu mas haechan

"Ehehe" ara menoleh ke arah sumber suara, dekat pintu. Sekolah sudah sepi, hari juga sudah semakin sore. Memutuskan untuk mengecek suara cengengesan siapa itu. Tidak ada orang

"Anjir anjir anjir" wajah ara menegang gadis itu segera berjalan cepat menuruni tangga

"Ehehe" suara itu kembali, pas dibelakang ara. Keringat dingin keluar dari pelipisnya, bulu kuduk, bulu ketek semua menegang. Menepis pikiran anehnya dia memilih berjalan terus

"PAK SOMAT!" panggil ara, saat melihat pak somat sudah bersiap siap memakai jaketnya bertanda bahwa sekolah habis ini tutup

"Oh neng ara" saut pak somat

"Pak somat mau pulang sekarang?" tanya ara

"Iya, istri bapak udah nungguin dirumah katanya anak bapak sakit jadi bapak harus pulang cepet" jawan pak somat, "kamu sendiri kenapa belum pulang?" tanya pak somat

"Nungguin mas haechan daritadi mas tapi mas haechan malah ga dateng" jelas ara, pak somat berhenti menaikan resleting jaketnya

"Eladalah haechan tadi udah pulang sama jaemin, tadi pamitan ke bapak" jelas pak somat ara menggaruk kepalanya jadi ini maksudnya mas echan sengaja ninggalin ara apa gimana toh..

"Ah yaudah makasih ya pak, hati hati dijalan" ara buru buru berlari menuju halte bis, karena dia tidak ingin melewati bis terakhir jam setengah 5. Shit!

Ara baru saja menginjakan kakinya didepan pintu gerbang sekolah, bis terakhir lewat didepan matanya. Sempat terkejut, ara mengetipkan matanya berkali kali

"EH IYA GOBLOK BIS!" ara mengejar bis yang sudah lumayan jauh dari jangkauannya

"PAK STOP! PAK!" sayang bis terakhir lewat begitu saja, "kelar hidupku" gumam ara

Tintin!

Pak somat membuka helmnya "bapak duluan ya neng" ara mengangguk dan melambaikan tangannya. Pak somat melajukan motornya menjauh dari sekolah. Jalanan kembali sepi

"Ehehe" ara mengatupkan bibirnya, suara itu kembali lagi. Menepis pikiran jeleknya ga ada setan yang cengengesan ok pulang sekarang juga ra everything will be okay.

"Ehehe" ara membalikan badannya dengan cepat tangannya menonjok orang yang dibelakangnya, merasa tangannya mengenai orang ara membuka matanya

INCREDIBLE SIDES.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang