Cemburu?

2.3K 112 6
                                    

"Hmm tay, jika suatu saat nanti kau sudah bertunangan, lalu ada seorang pria yang memeluk tunanganmu dihadapanmu, apa yang akan kau lakukan?"

Deggg

"kenapa kau tiba-tiba bertanya begitu? Sudahlah ayo kuantar kau pulang dulu" ujar tayler yang masih menopang tubuh limbung angel.

"masih tidak ingin mengatakan apapun jennie kim?" angel. "dan T kau belum menjawab pertanyaanku, mungkin saat ini aku terlihat mabuk, tapi aku serius bertanya padamu"

"baiklah baiklah, inti dari pertanyaanmu itu bagaimana jika suatu saat aku memiliki kekasih, dan aku melihat orang lain memeluknya dihadapanku sendiri bukan? Kau bercanda, tentu saja aku akan menghabisi pria itu, siapapun dia, dia tidak memiliki hak untuk menyentuh apa yang sudah menjadi milikku" ujar tayler mantap, membuat jennie sedikit terhenyak.

"begitukah? Untung saja pria korea itu berfikiran dewasa, selain tampan dan ramah dia juga memiliki sikap yang bijaksana, apa aku dekati saja dia ya? Bagaimana menurutmu jennie?" angel menunjukkan smirknya pada jennie.
Baru saja akan mengeluarkan suaranya, sebuah tepukan mendarat di pundak jennie.

"papamu ingin bicara, ia sudah menelponmu berkali-kali tapi tidak ada jawaban" jennie pun menerima ponsel yang diberikan padanya.

"minho! Senang bertemu denganmu dan tentang saranmu tadi, akan kupertimbangkan" ujar angel yang hanya mendapat senyuman dari minho sebagai jawaban.
"aku juga ingin kau mempertimbangkan sesuatu teman , jika dia cukup bodoh untuk mengabaikanmu, percayalah banyak gadis lain yang pasti akan merasa beruntung untuk menjadi tempat move on mu, aku juga ingin masuk dalam list nya" lanjut angel.

Jennie yang mendengarkan ucapan sarkas angel pun memilih untuk mematikan sambungan telpon yang kebetulan belum diangkat oleh papanya.

"aku saja yang menelpon papa nanti, oh iya minho, bisa tunggu aku sebentar disini?"

"tentu"

"angel, duduklah dulu disini, aku ingin bicara berdua dengan tayler"

"aku akan mengantarnya pulang dulu babe, nanti aku kembali" tayler, tanpa mengindahkan ucapan tayler, jennie pun menarik lengan pria itu untuk mengikutinya.

"hey aku sudah bilang nanti akan kembali kesini kan? Memangnya ada hal penting apa yang ingin kau bicarakan babe?"

"jangan kembali"

"huh?"

"pertama, jangan panggil aku babe karena kamu tidak punya hak untuk memanggilku begitu" ucapan jennie terhenti ketika ia melihat guratan terkejut di wajah tayler "kedua, aku sudah bertunangan dengan pria lain" sambungnya.

Hari itu cuaca di Auckland sangat hangat, tetapi entah mengapa tayler merasakan gemuruh begitu hebat disekitarnya setelah ia mendengar opsi kedua yang disebutkan oleh jennie barusan.

"jangan bercanda seperti, aku sudah cukup pusing dengan lelucon yang dikatakan oleh angel tadi" ujar tayler berusaha meyakinkan diri jika jennie sedang bermain-main dengannya.

"aku sudah bertunangan tayler, papa menjodohkanku dengan anak sahabatnya"

"dijodohkan? Itu berarti kamu tidak mencintai pria itu kan jennie? Oh c'mon kenapa papamu begitu kuno jennie? Dan kenapa juga kamu harus menerimanya?"

"yah mungkin papa terdengar kuno, tapi aku tahu ia melakukan semua ini demi kebaikanku"

"jika dia membiarkanmu dengan pilihanmu sendiri, menurutku itulah yang terbaik jennie, apa gunanya kebaikan jika pada akhirnya kamu tidak bahagia karena sejak awal kamu tidak mencintainya?"

BlackPink Girls Life StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang