mari berteman baik

859 58 4
                                    

"oh ayolah kakak, kenapa harus aku sih? Lagipula apa susahnya mengirim alamat kak jieun? Aku kan bukan supir, terlebih kedua gadis populer itu bisa berkendara sendiri kesana"

Setelah berita kedatangan jieun dan keluarga kecilnya di korea, lisa memang sudah beberapa kali mengunjungi rumah jieun, terlebih saat ini bayi lucu berjenis kelamin perempuan yang memasuki usia 4 bulan itu membuat lisa benar-benar gemas dan selalu ingin menghabiskan waktu di rumah kakak pacarnya itu. Malam ini lisa cukup heran begitu menerima pesan dari jennie yang memintanya untuk mengantarkan jennie dan jisoo ke rumah jieun, apalagi sesaat setelah jennie mengatakan bahwa minho yang memberinya ide untuk mengajak lisa.

Minho bilang kamu tidak akan keberatan untuk mengantarku ke rumah jieun, jadi bisakah kita kesana besok? Aku juga sudah menghubungi rose dan dia juga akan ikut dengan kita

Setelah mendapat pesan itu dari jennie, lisa pun bergegas ke kamar kakaknya untuk protes.

"besok kamu tidak ada kegiatan kan? Dan kakak juga yakin besok kamu pasti akan mengujungi rumah jieun lagi, lalu apa salahnya hm?"

"tidak salah sih hanya saja, ugh aku tidak mengerti kenapa kakak bisa selugu ini, sudahlah" ketusnya.

"apa kamu membenci jennie?" ujar minho tiba-tiba.

"kenapa kakak mengatakan itu?"

"sejak awal berita tentang perjodohan kakak dengan jennie disampaikan, entah kenapa kakak merasa kamu selalu risih dengan jennie dan juga keluarganya"

"benci itu kata yang sangat kuat kakak, aku tidak membencinya koq dan apa-apaan dengan membawa keluarganya itu? Kakak tahu sendiri kan kalau aku cukup berteman baik dengan sepupunya jiamin" begitu melihat ekspresi minho yang terkesan menanti ucapannya lagi lisa pun berkata "oke oke, begini, ingat saat kakak membantuku waktu mama hampir saja tahu kalau aku ikut kegiatan modelling dulu? Melihat kakak yang selalu melindungi aku merasa bahwa selama ini sikapku tidak adil untukmu, setelah itu aku berusaha untuk lebih menjadi adik yang pantas dan juga baik untukmu, dan begitu papa mengatakan tentang perjodohan itu, aku merasa tidak nyaman oke? Maksudku, ah sudahlah yang jelas aku sangat tidak terima dengan perlakuan jennie padamu, tapi mau bagaimana lagi, toh kakak selalu mengatakan kalau aku harus melupakan hal yang buruk" sambungnya, tidak lupa dengan wajah cemberut yang terkesan menggemaskan bagi minho.

"ya ampun imutnya, jadi bisa dikatakan kalau kamu itu cemburu ya? Lucu sekali sih" minho pun mengelus kepala lisa dengan sayang "kamu walau dengan sikap sedingin dan semenyebalkan apapun ternyata tetaplah adik kecilku yang manis ya" lisa yang merasa sebal pun hanya bisa menunjukkan wajah cemberutnya.

"eh tapi apa yang jennie lakukan di kantor kakak?" ujarnya tiba-tiba, melihat ekspresi kaget minho lisa pun berkata lagi "anggap saja aku punya informan pribadi di kantormu"

"cukup bilang kak sejeong apa susahnya sih" jawab minho dengan gelak tawanya.

"tapi serius, apa yang dilakukan gadis itu di kantormu?"

"meminta maaf, sedikit menangis dan beberapa hal mungkin?" jawab minho tak pasti membuat lisa menghela nafasnya.

"kenapa aku merasa kalau ini seperti drama yang sangat mudah ditebak ya? Perjodohan, si gadis tidak terima, pertengkaran, keributan, sosok pria yang mengalah, pembatalan perjodohan, sang gadis sadar bahwa tindakannya salah, kelakuan baik sang pria membuat sang gadis merasa ada yang hilang dari dirinya, mereka bertemu dalam situasi yang canggung, mulai mengenal lagi sejak awal, diam-diam jatuh cinta, akhirnya memilih kembali bersama, dan bahagia selamanya, huh sangat klasik dan membosankan" ucap lisa panjang lebar membuat gelak tawa kembali muncul di muka minho.

"oh yaampun kenapa kamu ini sangat cerewet sekali sih sekarang, tapi serius apa menurutmu akan begitu?"

"aku tidak tahu sih, lagipula aku tidak begitu dekat dengan jennie untuk bisa mengerti maksud dan tujuannya, tapi ya kebanyakan berakhir seperti itu"

BlackPink Girls Life StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang