The LUCKIEST Bastard | 44

54.3K 2.7K 39
                                    

UPDATE!!

Lega banget bisa update akhirnya hehe

Btw, terima kasih ya yang udah setia nungguin cerita ini yang update-nya lama banget. Luvv kalian semua

JANGAN LUPA VOTE DULU!!

Happy Reading

Liam duduk di meja pantry sembari menghadap kearah jendela kaca besar yang menunjukkan kota Seattle dari atas. Namun Liam tidak menatap itu, melainkan tatapannya kosong. Ia tengah termenung.

Dengan segelas susu hangat di meja, Liam memutar-mutar gelas susunya pelan sembari menghela nafas beberapa kali. Lamunannya buyar ketika mendengar suara pintu terbuka dan ternyata berasal dari kamar Ara.

Ia melihat Ara yang keluar dari kamarnya sudah rapi dan membawa sebuah koper besar. Liam lagnsung bangkit dari tempatnya dan berjalan menghampiri Ara. Ara hanya diam, keduanya tak melepaskan tatapan mereka sedetik pun. Seketika otak Liam memutar kejadian semalam.

Flashback on

Liam menghela nafasnya melihat muntahan yang mengenai kaosnya ditambah kondisi Ara yang sudah tidak sadar. Liam memutuskan untuk menidurkan Ara di sofa terlebih dahulu sementara ia naik ke atas untuk mengganti pakaiannya.

Ia turun ke bawah kemudian menggendong tubuh Ara ala bridal dan dibawanya masuk ke dalam kamar Ara. Usai merebahkan tubuh Ara diatas ranjang, ia langsung mengganti pakaian Ara yang ikut terkena muntahan itu.

Usai menggantikan pakaian, Liam hendak keluar dari kamar namun tangannya ditahan Ara. Ia melihat Ara yang sudah tersadar. Liam tersenyum tipis kemudian berkata, "Tidurlah."

Bukannya mematuhi, Ara malah menarik tubuh Liam kemudian mencium bibir Liam agresif. Liam membelalakkan matanya terkejut, namun ia dengan cepat mengikuti permainan Ara. Keduanya berciuman dengan penuh hasrat hingga tangan Liam juga mulai menjalar kemana-mana.

Namun ketika tangannya hendak membuka pakaian Ara, Liam langsung menghentikan aksinya kemudian menjauh. Ia dapat melihat tatapan kecewa dari Ara.

"Kau mabuk, sayang," ucap Liam. Tatapan kecewa masih terpancar di netra biru Ara. Jujur, ia ingin sekali melanjutkan kegiatan mereka. Namun malam ini Liam tidak ingin menjadi pria bajingan seperti dulu.

Sebelum keluar, Liam mengecup puncak kepala Ara kemudian mengelus rambutnya pelan. Akhirnya Liam pun mandi air dingin untuk menenangkan kepemilikannya yang sudah diujung tanduk.

Flashback end

"Kenapa kau membawa koper?" Tanya Liam.

"Aku meminta apartment lamaku kembali," ucap Ara bersamaan dengan Liam.

"Untuk apa? Kau sudah tidak memerlukan apartment itu," tanya Liam.

"Itu dulu. Sekarang tidak," jawab Ara cepat. "Kau ingin mengembalikan atau tidak?" Tanya Ara dingin.

Liam menghela nafasnya, ia terdiam beberapa detik. Sementara Ara, ia menunggu jawaban Liam dengan tatapan datar. Meski begitu, jauh dalam hatinya ia benar-benar gelisah dan kalut.

"Baiklah, aku akan mengembalikan apartment-mu," jawab Liam akhirnya.

"Terima kasih," Ara hendak memutar tubuhnya bersiap untuk meninggalkan Liam. Namun tangannya dikecal membuat Ara kembali bertatapan dengan Liam.

"Kau ingin kemana?" Tanya Liam.

"Aku ingin tinggal di apartment-ku lagi," jawab Ara tanpa berani menatap mata tajam Liam. Lantas Liam menautkan alisnya.

The LUCKIEST Bastard [ON REVISION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang