The LUCKIEST Bastard | 17

80.5K 3.7K 25
                                    

Hai aku update lagi karena kalian pada minta buat update heheeh
Semoga kalian suka sama part ini ya

JANGAN LUPA VOTE DULU!

Happy Reading

Playlist : Rise - Jonas Blue ft. Jack Jack
____________________

"Carikan pemilik nomor telepon +1xxxxxxxx," perintah Liam.

"Baik, Tuan," jawab Dustin dan telepon langsung ditutup oleh Liam. Ia menjauhkan ponselnya dari telinganya kemudian mengetikkan sesuatu ke Dustin.

LIam memasukkan ponselnya ke dalam saku jasnya kemudian bangkit dari kursinya dan naik kembali ke kamarnya. Sesampainya di kamar, ia mengintip ke dalam ruang tidur dan ia melihat Ara terbaring diatas ranjang.

Ia berjalan mendekat, mengamati Ara yang tertidur--atau pura-pura tertidur memunggunginya. Ia tidak mengganti pakaiannya, bahkan tidak melepas sepatunya. Liam mendengus kemudian melepas sepatu Ara.

Liam meletakkan sepatu Ara di sudut ruangan kemudian berjalan masuk ke dalam kamar mandi. Tubuhnya terasa sangat lengket dan lelah.

Usai Liam masuk ke dalam kamar mandi, Ara membuka matanya. Ia menatap kearah jendela yang memberikan pemandangan Los Angeles di malam hari. Ara menghela nafasnya panjang. Ia benar-benar pusing saat ini.

Ara dapat merasakan Liam yang berjalan mendekat, hingga melepaskan sepatunya. Ia tadi hanya pura-pura tidur. Karena sebenarnya ia tidak bisa tidur. Hutang ayahnya benar-benar memenuhi pikirannya saat ini.

Liam keluar dari kamar mandi dan langsung berjalan ke ruang kerja. Ia membuka laptop serta ponselnya dan terdapat telepon tak terjawab dari Dustin. Melihat itu, Liam langsung menelepon Dustin.

"Tuan, maaf mengganggu anda malam-malam," kata Dustin sopan.

"Apakah kau sudah mendapatkan pemilik nomornya?" Tanya Liam langsung.

"Maaf Tuan, saya tidak bisa menemukan pemilik nomornya. Orang ini mengganti nomor ponselnya terus menerus sehingga tidak bisa dilacak. Dan nomer tadi sudah tidak aktif lagi, Tuan,"  jawab Dustin panjang lebar.

Liam terdiam. Ini benar-benar misterius, batinnya.

"Tuan?" Panggil Dustin diseberang telepon yang menyadarkan Liam.

"Cari sampai ketemu. Omong-omong, apakah kau sudah melakukan yang kusuruh?" Tanya Liam.

"Sudah, Tuan. Saya sudah mentransfer $10.000 ke rekening Nona Jenner," jawab Dustin. Liam menjawab 'iya' kemudian memutus teleponnya. 

Ia mengajak Ara beli baju tentu ia yang akan bayar. Hanya saja tadi ia ingin bermain sedikit, namun ternyata si Bar-Bar itu tidak bisa diajak bermain.
__________

Dua minggu telah berlalu, Liam dan Ara telah kembali ke Seattle beberapa hari yang lalu. Saat ini Ara tengah memeriksa pesan-pesan yang masuk kemudian mengatur jadwal Liam.

Di tengah kesibukannya, tiba-tiba perjanjiannya dengan penagih hutang itu terlintas. Sialan! Ia hampir saja lupa dengan itu!

Hingga hari ini, Ara masih belum memikirkan cara untuk membayar hutang-hutang ayahnya. Ia melipat tangannya diatas meja kemudian meletakkan kepalanya diatasnya.

The LUCKIEST Bastard [ON REVISION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang