The LUCKIEST Bastard | 47

52.2K 2.8K 60
                                    

UPDATE!!

Banyak banget kalian yang minta aku update, iya aku selalu mengusahakan update secepat mungkin gais

JANGAN LUPA VOTE DULU!!

Happy Reading
______________

Ara's Apartment, Seattle, USA.

Ara melangkahkan kakinya ke dapur hendak mengisi perut kosongnya usai beristirahat selama beberapa menit. Ia membuka kulkas dan ternyata kulkasnya sudah kosong. Seketika Ara teringat kalau hari ini jadwalnya untuk belanja kebutuhan rumahnya.

Ara mengambil mantel beserta dompetnya dan turun ke minimarket yang terletak di lantai dasar. Dengan cepat Ara memilih sayur, buah, beserta beberapa makanan ringan dan makanan cepat saji lainnya. Ia juga membeli beberapa kebutuhan pribadi.

Meletakkan barang belanjaannya di kasir, ia mengeluarkan dompet dan mengeluarkan beberapa lembar uang. Usai membayarkan kepada kasir, Ara mengambil kembali barang belanjaannya yang sudah dimasukkan ke dalam paper bag dan membawanya naik ke apartemennya.

"HEY!"

Ara hampir saja menjatuhkan seluruh belanjaannya ketika seseorang menepuk bahunya cukup keras. Ia menoleh ke belakang dan ada Stella yang hanya tersenyum lebar tanpa dosa.

"Andaikan kau bukan sahabatku, sudah pasti aku akan menendangmu hingga terpental sampai jalan seberang" ucap Ara sedikit kesal.

"Tapi kau tidak mungkin melakukan itu kepada putri satu ini," ucap Stella dengan nada berguraunya sembari mengambil satu paper bag yang dibawa Ara.

"Omong-omong, bagaimana semalam aku bisa sama Ryan? Dan kau dimana?" Tanya Ara.

"Semalam kau dan aku sama-sama mabuk, hanya saja kau sangat parah sampai aku tidak bisa mengendalikanmu lagi. Untung ada Ryan, jadi aku meminta tolong untuk mengantarkanmu," jawab Stella.

"Dia tidak melakukan apa-apa terhadapmu kan?" Tanya Stella.

"Tentu saja tidak! Dia pria baik-baik, Stele," jawab Ara cepat tanpa berpikir. Tapi sesungguhnya, Ara bahkan tidak ingat apa yang terjadi setelah ia mabuk parah.

"Ah, baguslah," jawab Stella lega.

Mereka telah sampai di apartemen Ara dan kini Stella tengah membantu Ara merapikan isi kulkas. Usai merapikan, keduanya memesan makanan luar. Sembari menunggu, Stella dan Ara duduk di ruang tamu.

"Jadi, apakah kau sudah membawanya?" Tanya Ara.

"Tentu saja," jawab Stella sembari mengeluarkan sebotol sampanye yang ia bawa. Sepertinya Ara sudah menjadi pecandu alkohol.
_____

MAX Company, Seattle, USA.

"Tuan, ini data yang anda inginkan," ucap Dustin seraya memberikan sebuah amplop coklat kepada Liam.

Liam mengambil amplop yang tersegel itu kemudian membukanya dengan tidak sabaran. Ia mengeluarkan dokumen di dalamnya kemudian membacanya dengan teliti dan cermat tanpa melewatkan sepatah kata pun. Alisnya semakin terlihat menyambung ketika ia membaca halaman-halaman terakhir. Namun matanya terbelalak ketika membaca halaman paling terakhit.

Ia menutup dokumen tersebut kemudian memasukkannya kembali de dalam amplop coklat. Liam menyerahkan kembali kepada Dustin kemudian berkata, "Bakar sekarang juga."

"Baik, Tuan," jawab Dustin sopan kemudian pamit undur diri dan keluar dari ruangan Liam.

Liam duduk dengan kedua siku yang bertumpu di lengan kursi sementara ujung-ujung jarinya mengetuk-ketuk meja. Cukup lama Liam berada dalam posisi itu hingga akhrnya ia memutuskan untuk bangkit dan pergi ke apartemen Ara.
_____

The LUCKIEST Bastard [ON REVISION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang