The LUCKIEST Bastard | 54

25.9K 1.5K 31
                                    

YUHU UPDATE!!

Kayaknya sudah lama bangets aku engga update huh

JANGAN LUPA VOTE DULU SEBELUM MEMBACA!!

Happy Reading

Ia hendak mengemudikan mobilnya meninggalkan mansion orangtuanya. Namun sayangnya jalannya dihadang oleh beberapa mobil hitam. Liam mendengus sebal. Apa lagi ini?!

Liam segera turun dari mobilnya dengan wajah penuh emosi, begitu juga orang-orang yang berada di dalam mobil hitam tersebut. Liam berjalan ke depan menghadap orang-orang berpakaian serba hitam tersebut.

"Cepat minggir atau aku akan memecat kalian semua!" Perintah Liam tegas tak terbahkan kepada para pria berpakaian serba hitam yang tidak bergerak sama sekali usai mendengar perintah Liam.

"Maaf, Tuan. Tetapi ini perintah Mrs. Maxwell," jawab salah satu pria berpakaian hitam datar.

"Persetan dengan itu! Sekarang minggir!" Perintah Liam.

"Tuan, silahkan kembali masuk ke dalam. Disini tidak aman," jawab salah satu dari pria serba hitam itu.

"Kalian pikir aku anak kecil?! Cepat! Aku beri kalian bonus! Tidak ada kesempatan kedua," ucap Liam final. Namun para pria itu masih saja diam tak bergeser sedikit pun. Liam terheran, berapa besar uang yang dikeluarkan ibunya untuk membayar pria-pria ini?

Liam memutar bola matanya kemudian berjalan kearah pria-pria tersebut. Para pria itu melihat Liam yang semakin mendekat dan mendekat hingga akhirnya.... Liam masuk ke salah satu mobil yang tadi ditumpangi oleh pria-pria tersebut.

Liam langsung memutar balik mobilnya dan menjalankan keluar dari mansion orangtuanya. Para pria tersebut bergegas masuk ke dalam mobil-mobil lainnya dan mengikuti Liam dari belakang.

Melalui kaca spion, Liam melihat beberapa mobil tadi mengikutinya. Segera ia menambah kecepatan dan salip menyalip sehingga para bawahan ibunya itu kehilangan jejak. Liam langsung menghubungi Dustin.

"Cari lokasi Ara yang SEBENARNYA," ucap Liam dan langsung memutus sambungan tanpa menunggu balasan.
_____

Kesadaran Ara mulai terkumpul perlahan. Ia mengerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk ke indra penglihatannya. Kamar yang ia tiduri bergaya Eropa klasik, tiba-tiba Ara merasa dirinya seperti princess.

Kamar yang didominasi oleh warna putih emas, ranjang di tengah dengan kelambu emas diatasnya, lantai yang dilapisi karpet, dan chandelier yang digantung di tengah. Jangan lupakan balkon yang menghadap ke taman belakang yang sangat luas disertai dengan kolam renang. Ini benar-benar kamar idaman Ara!

Cukup lama Ara tenggelam dalam dunia dongengnya hingga ia tersadar akan sesuatu dan membuatnya kembali ke realita. Dimana ia saat ini?

Seketika Ara menjadi panik. Ia langsung turun dari ranjang dan menyadari pakaiannya masih sama dengan sebelumnya. Dengan cepat ia menuju ke pintu hendak keluar, namun sayangnya dikunci. Ara berusaha mengetuk pintunya, berharap ada yang mendengar dan membukakan pintu ini untuknya.

Namun sayang, keinginannya itu tidak terkabulkan. Tidak kehabisan akal, Ara berjalan kearah balkon, berniat untuk melompat dari sana. Namun ia kembali mengurungkan niatnya itu ketika melihat jarak yang sangat jauh antara tanah dengan balkonnya.

Ara masih ingin hidup, hey!

Ia mencari ponsel yang sudah tidak ia buka selama ia tidak sadar. Lalu ia teringat kepada Stella yang tidak ada disisinya saat ini. Semisal Ara diculik, seharusnya Stella juga ikut diculik. Namun Stella tidak ada.

The LUCKIEST Bastard [ON REVISION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang