The LUCKIEST Bastard | 60

37.6K 1.8K 77
                                    

UPDATE!!

Yang semangat ya baca part ini!!

Happy Reading hihi

Playlist: For You - Liam Payne, Rita Ora

______________

"Bagaimana hasilnya dokter?" Tanya Liam kepada dokter kandungan yang ia kunjungi. Sedari tadi ia tidak melepas genggaman tangannya dengan Ara. Dan semakin mengerat ketika menunggu jawaban dari sang dokter.

"Sudah berapa lama anda tidak mengalami menstruasi?" Tanya dokter itu kepada Ara.

"Hm, sepertinya sudah cukup lama. Aku tidak begitu ingat," jawab Ara usai berpikir cukup lama. Dokter itu menganggukkan kepalanya kemudian menuliskan sebuah resep di kertasnya lalu memberikannya kepada Ara.

"Selamat! Kandungan anda sudah memasuki minggu ke-8. Silahkan menebus vitamin-vitamin ini di apotek rumah sakit," ucap sang dokter itu. Liam dan Ara melongo. Ara menyentuh perutnya yang masih rata itu.

Ini bukan mimpi, kan?

Liam langsung memeluk Ara erat dan mengecup bibirnya kilat. Tercetak senyuman yang sangat lebar ditambah dengan ekspresi terharunya. Dihadapan sang dokter dan Ara, Liam berkata, "Aku akan menjadi ayah!"

"Selamat untuk kalian berdua," ucap sang dokter tulus. Ara ikut tersenyum melihat Liam yang sangat bahagia.

Liam dan Ara keluar dari ruang praktek kemudian menebus vitamin-vitamin yang diberikan oleh sang dokter tadi. Keluar dari rumah sakit, mereka kembali ke penthouse Liam namun Ara tidak tahu. Ketika di jalan, Ara mengetahui ini bukan jalan ke apartemennya. Ia pun langsung berkata kepada Liam, "Liam, ini bukan jalan ke apartemenku."

"Aku tahu. Dan aku memang tidak berniat untuk membawamu kesana lagi," jawab Liam santai namun masih fokus dengan kemudinya.

"Tapi, bajuku masih disana," timpal Ara.

"Aku bisa membelikanmu yang baru," jawab Liam songong.

"Liam," Ara menggeram mengingatkan. Liam hanya menyengir lalu kembali fokus mengemudi. Sesampainya di penthouse, Liam memapah Ara dan terus mengingatkannya untuk berhati-hati. Ara merasa seperti orang yang tidak kuat berjalan. Akhirnya ia pun berkata, "Bisakah kau tidak memapahku berjalan?"

"Tidak bisa. Aku tidak ingin kau dan anak kita terjadi apa-apa," jawab Liam. Mendengar 'anak kita' membuat hati Ara menghangat. Ara terkejut dengan berdirinya beberapa orang yang membawa peralatan makeup dan rambut serta beberapa kantong dari merk terkenal. 

"Apa yang terjadi?" Tanya Ara.

"Duduklah dengan manis," ucap Liam sembari mendudukkan Ara di depan meja rias.

Usai menyerahkan Ara kepada penata rambut, fashion stylist, dan perias wajah, Liam keluar dari kamar tamu yang dulu ditiduri oleh Ara. Ara hanya bisa pasrah membiarkan mereka mengotak-atik wajah serta rambutnya. Ia benar-benar clueless apa yang akan mereka lakukan setelah ini.

Setelah duduk kurang lebih hampir tiga jam, akhirnya Ara selesai. Penampilannya malam ini bertema classic but elegant. Orang-orang yang tadi mengotak-atiknya keluar dari kamar meninggalkan Ara seorang diri.

Tak lama kemudian, Liam mengetuk lalu masuk ke dalam. Untuk kesekian kalinya, Liam terpesona oleh kecantikan Ara. Dan seperti malam ini berkali-kali lipat lebih cantik, mungkin karena aura kecantikan wanita yang keluar ketika hamil yang biasa dikatakan oleh orang-orang.

The LUCKIEST Bastard [ON REVISION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang