22. Having Fun

571 58 0
                                    

Rasel dan Chasen sudah berada di salah satu tempat wisata. Dufan menjadi pilihan pria itu. Rasel hanya pasrah saat Chasen menariknya untuk membeli tiket VIP, yang katanya biar puas bermain tanpa harus mengantre.

Pertama, mereka menuju wahana hysteria. Rasel sempat menolak awalnya, dan seperti biasa, Chasen selalu bisa membuatnya luluh dan ikut.

"Sen, sampe gue mati, gue gentayangin lo!" ancam Rasel saat wahana mulai naik ke atas.

"Nggak mungkin lah, kan matinya berdua," goda Chasen.

"Bodo am--HUAAA! CHASENDRIAAAA!" suara Rasel naik beberapa oktaf bersamaan dengan hysteria yang tiba-tiba naik ke atas sebelum gadis itu siap.

"HAHAHAHA!" tentu saja Chasen menertawakan ekpresi kaget dan panik yang sangat kentara milik Rasel.

"CHASENDRIAAA! GUE MATI! MAMIII! KOKOO!"

"WAAAA! RASELA!"

"CHASENDRIA BEGOO! CHASENDRIA IDIOOT!"

Permainan berakhir dengan suara mereka yang terasa serak. Rasel berulang kali mencubit lengan berotot milik Chasen karena kesal. "Untung gue nggak mati!" Rasel memelototi Chasen, dadanya naik turun antara mengatur napas dan merasa kesal.

"Ya kan gue udah bilang, matinya nanti kita berdua."

"Bodo! Gue haus! Laper!"

Chasen mengacak rambut Rasel karena gemas. "Iya, gue peka. Ayo, kita cari makan dulu aja deh, sekalian makan siang." Rasel melirik Chasen sejenak, dan Chasen langsung mengerti itu, "Gue traktir."

"AYOK!"

Chasen tertawa melihat wajah antusias Rasel. Apalagi, saat ia baru sadar kalau tangannya digengam erat dan ditarik dengan semangat oleh gadis yang disukainya.

"I love you, without a reason," desis Chasen tanpa diketahui Rasel.

>><<

"Bppwwuuwwuu."

Chasen tertawa. Tawa yang membuat orang di sekitarnya langsung terperangah karena kaget sekaligus ketampanan pria ini.

"Cwswnn!!"

"Hahahaha, iya maaf. Ayo, cari lolipop manis buat cewek manis." Chasen melepaskan tangannya dari cubitan di pipi tembam Rasel.

Rasel memutar mata jengah. "Gombal terus sampe gue gumoh."

"Bukan gombal, tapi kenyataan."

"Bodo amat—IH! ITU, CHASEN! AYOO!" Rasel menarik tangan Chasen untuk membeli lolipop yang ia inginkan.

"Sen! Mau yang ini, ini sama ini, ya?" pinta Rasel dengan senang.

"Jangan kebanyakan, nanti sakit gigi." Chasen mengingatkan. Ia mengacak rambut Rasel gemas saat melihat gadis itu memilih dengan antusias permen-permen yang ada. "Lo baru makan ayam bakar, mie goreng, jus mangga, pop bubble, dan sekarang permen? Abis ini apa?"

"Gulali!" jawab Rasel antusias, ia tertawa setelahnya.

Chasen ikut tertawa, ia membayar lolipop yang telah diemut gadis itu. "Bungkusnya jangan dibuang, nanti kalau naik wahana bisa disimpen dulu jadinya."

Rasel hanya mengangguk-angguk, sibuk dengan permennya. Chasen pun menarik tangan Rasel dan mengajaknya menuju wahana yang tidak terlalu mengocok perut.

"Chasen! Mau naik arum jeram!"

"Yakin basah-basahan? Kita baru makan juga loh, Cel."

Rasel menatapnya tajam. "Katanya boleh—"

"Iya-iya, ayo. Nanti kita beli baju aja, kebetulan kemaren adik gue segaja ninggalin belanjaan baju dalemannya di mobil, lo pake aja."

Betting On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang