" Ah, rumit sekali. Terserah saja, kita mau ke mana?"
" Eh, tumben sekali kau menyerah secepat itu." Leorand seperti tidak percaya padaku saja.
" Ya, aku tahu kalian ingin masalah ini cepat selesai," jawabku cepat.
Annalesya tak mau memprotes. Dia hanya menarikku untuk melompat keluar melewati jendela.
" Aku pikir aku akan mati," ungkapku kala aku telah menapak tanah di halaman rumahku.
Annalesya hanya terkekeh. Sementara itu, Leorand terus saja menjatuhkanku.
" Pikiranmu terlalu pendek. Kupikir kau tidak akan mati sementara dirimu yang asli sedang dalam kehidupan samar."
" Yah, memang begitu, kan?"
" Ayo, jangan bertengkar," ucap Annalesya sembari berjalan memimpin.
Kami pun berjalan keluar, melewati semak belukar dengan tinggi yang dapat menyembunyikan keberadaan kami. Entah perasaanku saja atau bagaimana, semakin jauh jalan ini semakin gelap. Aku ingin bertanya, tapi aku tidak mau membuat mereka berpikiran buruk akan apa yang akan terjadi nanti. Toh, memang ini sudah mulai senja.
Srak.. sruk...srak...
Keheningan semakin diperjelas dengan kentaranya suara daun-daun yang kusepak. Aku heran, teman-temanku suka sekali diam seribu bahasa. Aku jadi ingin melempar bom agar suasana tidak mencekam seperti ini.
Bosan.
Bosan.
Sangat membosankan.
" Hei, kalian jangan diam sa- hmmpph.," ucapanku dihentikan oleh tangan Annalesya yang membekapku.
" Sstt.." Leorand memberi isyarat dengan tatapan lurus ke depan.
Pantas saja mereka tidak berbicara sepatah kata pun. Tempat ini mengerikan. Tulang belulang berserakan tak pantas untuk diperlihatkan sedetik pun.
Dan yang sangat penting, terdapat portal hitam di sana. Aku tidak yakin mereka akan mengajakku melewati portal itu. Rasanya saja sudah mencekam dari luar, apalagi jika aku melewatinya." Ayo cepat," bisik Leorand.
" Ha? Cepat apanya?" tanyaku sedikit berpikir itu hal buruk.
Instingku mengatakan ya, dan memang iya, itu buruk.
" Masuk ke portal, Nevy," jelas Annalesya." ASTAGAA!!!" teriakku saat kurasakan diriku tertarik begitu kuat, meremukkan tulang-tulangku.
Hampir saja aku pingsan dan melepas seluruh rasa sakit, Annalesya menarikku berlari dalam kegelapan, portal ini menjerumuskan. Aku tidak bisa melihat apa pun, tapi aku bisa merasakan banyak hal.
Mengerikan. Tangisan dan rasa sakit. Aku mendengar semua luapan kemarahan. Mereka, yang terjebak dalam kegelapan.
Tidak beres.
Cekalan tangan Annalesya terlepas begitu saja dariku. Suaranya lenyap, langkahnya hilang. Kalau menurutmu dalam portal kau hanya berdiam diri, kau akan mati. Ini tidak bisa dibiarkan. Hilang dalam portal kegelapan adalah akhir riwayat.
Aku harus mengaitkan kembali tanganku pada mereka.
- TBC -
Aloha!
29 September 2018Harusnya udah tamat dari dulu. Harusnya juga udah masuk ke dalam dunia cerita baruku. Tapi, ya, masalah waktu, untung gak hiatus:v
Oke, guys, I'm so sorry..
Tugas tugas menuntut untuk dikerjakan 😅😅Yang penting udah update lagi.
Don't forget to Vomment 😆
I'll comeback as soon as possible ❤Beberapa part lagi epilog. Nggak usah khawatir yahh:))
See u next part of Nevy
KTH_Fantasy
DEWI_DELZD
.
.
.
.Replika itu kepalsuan dari wujud aslinya.
Replika akan hilang saat yang nyata akan kembali ke dunia.
Replika itu kami yang baru.
Dan yang nyata adalah kami yang dulu.
- Replica -
KAMU SEDANG MEMBACA
Replica
FantasyAwan itu membuat kami terjebak dalam dunia tak berpenghuni. Kami sekarat. Namun, pikiran kami masih terus berjalan di dunia nyata. Raga kami telah kosong. Kami digantikan dengan diri kami yang baru. Sebuah Replika. Biasa saja, tapi replika kami pun...