6. Salah

4.9K 414 11
                                    

Tawa Linda seperti gemuruh beruntun. Sangat senang mendengar adegan-adegan film komedi dengan Susan sebagai pemeran utama.

"Saya enggak bakalan dipecat kan, Mbak?" tanya Susan.

Linda memegang perut, "Aduh, aduh. Saya enggak bisa berhenti ketawa!" Linda tak menjawab pertanyaan khawatir itu. Malah menyelesaikan tawanya yang putus-putus.

Linda dan Susan tak sengaja bertemu lagi di lobi. Dari pertemuan ini Susan mengetahui nama Linda dan ternyata benar, Linda adalah Sekretaris pria arogan itu. Diceritakan oleh Susan kejadian-kejadian yang Susan alami. Dari ketidaksengajaannya bertemu Tiara putri pria arogan itu, hingga insiden ia memaki.

Linda mulai tenang, melihat serius ke arah Susan, ia berdeham membasahi tenggorokannya. "Jadi, sebenarnya kamu enggak tahu siapa Pak Andrew? Termasuk jabatan dan pengaruh dia di perusahaan ini? Kamu berdebat dengan dia tanpa tahu siapa dia?" Linda memasang mimik tegang.

Susan mengangguk, ia merasa semua perlakuannya terhadap Andrew adalah salah, tapi ia enggan meminta maaf. Ia terlalu takut.

Susan merasa harus menjelaskan semuanya karena Linda adalah sekretaris Andrew dan berharap bisa membantu agar Susan tidak dipecat.

"Saya benar-benar enggak tahu Mbak, suer." Susan mengangkat jari telunjuk dan jari tengah.

Linda, wanita berambut panjang dan berkacamata ini mengembus napas pelan.
"Pak Andrew pimpinan yang profesional, dia tidak mentolerir kesalahan, tapi dia juga bukan pimpinan yang akan menghukum apalagi memecat karyawannya tanpa alasan jelas." Terang Linda.

"Jadi, kemungkinan saya enggak dipecat?" Susan percaya diri.

"Mungkin iya, mungkin juga tidak." Jawaban Linda menggantung.

"Maksud Mbak Linda gimana? Saya enggak ngerti."

"Kamu kan hanya sekedar enggak tahu siapa dia. Enggak semua karyawan harus kenal bosnya sendiri, kan? Maksud saya, apa salah kalau karyawan tidak mengenal siapa bosnya? Itu bukan sebuah kesengajaan."
Susan mengangguk setuju.

Iyalah, memangnya gue harus hafal semua muka para direktur satu-satu.

Linda melanjutkan, "Kamu yang memaki-maki Pak Andrew itu hanya masalah ettitude, kalau kamu berpikir Pak Andrew akan memecat kamu hanya karena kamu tidak mengenal siapa dia, menurut saya, Pak Andrew tidak profesional sama sekali." penjelasan cerdas Linda, dikagumi Susan.

Gadis tambun itu seketika tersenyum mendapati ketidakmungkinan ia dipecat.

Namun, senyumnya hanya bertahan lima detik setelah Linda berucap.

"Kecuali kalau perihal keterlambatan yang dipermasalahkan oleh Pak Andrew dan ia merasa dirugikan karena keterlambatan kamu., mungkin bisa jadi kamu dipecat."

Susan lemas seketika. Ia menyadari keterlambatannya tempo hari yang membuat Ratih seperti monster adalah kesalahan cukup fatal.

Hening sejenak.

"Tapi ya, ngomong-ngomong, jarang-jarang lho saya lihat Tiara akrab dengan orang baru dikenal. Saya saja baru dekat sama putri Pak Andrew belum lama ini."

"Saya pernah kasih Tiara cokelat, makanya Tiara senang" Aku Susan.

"Oh, pantas, Pak Andrew itu melarang putrinya makan makanan seperti itu. Termasuk permen dan sejenisnya. Pantas aja Pak Andrew senewen sama kamu."

Dapat Susan tangkap dari perkataan Linda bahwa Andrew adalah ayah yang sangat protektif terhadap putrinya. Tapi, tetap saja memberikan pemahaman salah dengan mengatakan gendut itu jelek adalah sebuah hal yang tidak dibenarkan. Bikin sakit hati orang yang mendengar.

Waiting for You (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang