PISTANTHROPHOBIA [TAMAT]

Chapter 14: For you from twenty years ago.

Chapter 14: For you from twenty years ago.

"Good person can be a monster for kill someone who ever kill his family."

______

Berita tentang keterlibatan Bramono dengan transaksi gelap narkotika memenuhi layar berita Indonesia. Keterlibatan Bramono sebagai penyedia akses jalan bagi para penyelundup pun membuat sebagian warga net geram dan melayangkan protes keras karena selama ini, usaha Bramono di lindungi oleh negara dan tak pernah bermasalah dengan hukum. Bahkan ketika mendiang Hardi Ali mengungkap sisi gelap usaha Bramono ke pengadilan, justru Hardi yang dituntut balik karena pencemaran nama baik dan fitnah.

Berita Bramono yang mengambil ahli sembilan perusahaan pun juga mulai mencuat sebagai berita utama serta keterlibatan pembunuhan berencana atas Hardi Ali dan putrinya. Tak hanya itu, semua kejahatan Bramono mulai terungkap setiap jamnya dari sebuah laman berita online terpercaya kemudian menyebar pada media televisi dan cetak.

Pembunuhan berantai keluarga Airlangga adalah kejahatan awal Bramono yang paling keji.

Pihak kepolisian juga menerima laporan dari delapan keluarga yang menjadi korban kebiadaban Bramono pada beberapa tahun silam. Awalnya mereka takut melapor pada kepolisian tentang kejanggalan kematian keluarga mereka karena ancaman seseorang yang akan membuat keluarga yang masih hidup disiksa. Tapi Haxel meyakinkan mereka dan memberi tameng bagi mereka.

Haxel sangat kagum dengan segala pengetahuan dan penyelidikan yang tante Hanzel lakukan selama ini. Wanita berusia empat puluh lima tahun itu mempunyai data-data yang akurat serta bukti-bukti seperti rekaman vidio dan suara. Ketika Haxel menanyakan dari mana ia mendapatkan bukti-bukti itu semua, wanita itu hanya tersenyum dan tak menjawabnya.

Menurut teman Haxel yang selaku pengacaranya, tidak ada hal yang rumit selain masalah yang menyangkut Bramono dan keluarga. Dari data, baru kali ini ia membaca sebuah data rekap kejahatan yang sangat rumit sekaligus penuh teka-teki. Sebuah kejahatan yang membunuh pimpinan perusahan kemudian mengakusisi perusahaan tersebut dengan berkas palsu tanpa persetujuan pihak keluarga yang masih hidup. Serta ancaman yang Bramono lakukan untuk membuat keluarga tutup mulut.

"Jadi, apa keuntungan Bramono bekerja sama dengan beberapa mafia narkoba Asia," tanya Haxel kepada tante Hanzel yang duduk di depan jendela kamar rumah sakit jiwa.

Tante Hanzel berbalik untuk menghadap Haxel dan temanya yang seorang pengacara itu. "Sebenarnya, Bramono awalnya tidak ingin masuk ke dalam lembah narkotika tapi ada suatu keadaan yang membuatnya masuk ke dalam lembah itu."

Tante Hanzel berdiri dari duduknya dan berdiri di tengah kamar yang cukup besar dengan fasilitas elektronik yang cukup lengkap untuk ia gunakan bekerja mencari rekap jejak kejahatan Bramono.

"Salah satu mafia narkoba terbesar Asia ingin barangnya bisa masuk ke Indonesia dengan mudah dan ia mencari orang yang dapat melindungi barang itu dengan aman melalui jalur apa pun.'' Tante Hanzel menatap Haxel dan temanya itu secara bergantian.

"Mafia itu mencari tau tentang data-data pengusaha yang memiliki usaha penerbangan dan perkapalan. Ia menemukan Bramono dan rekam jejak Bramono sangat ganjil dan itu yang membuat mafia itu menelusuri siapa itu Bramono yang sebenarnya." Tante Hanzel menarik napas lalu mengembuskannya, "Mafia itu menawari Bramono kerja sama setelah tau siapa itu Bramono. Sebenarnya bukan kerja sama tapi ancaman atas rekam jejak Bramono dan Bramono mau menerima permintaan mafia itu untuk melindungi barangnya dengan melalui jalur laut."

"Jadi ini semacam seekor macan yang terpaksa bekerja sama dengan serigala liar." Komentar Haxel setelah mendengar cerita dari tante Hanzel.

"Sungguh, ini sebenarnya sebuah kasus yang membingungkan dan sangat panjang." Teman Haxel yang seorang pengacara itu merasa jika ia perlu bantuan tiga pengacara lagi karena kasus Bramono ini sangat panjang dan rumit.