5. Olimpiade

783 647 376
                                    

Laki-laki yang pintar adalah laki-laki yang bisa menjaga tutur katanya tanpa menyakiti siapapun

~ Rahma

Lima bulan sudah SMA Bhakti melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan tentunya banyak kejadian-kejadian yang terjadi dalam lima bulan belakangan ini.

Seorang Reza mulai jengah, karena setiap hari harus menghadapi sifat Fasya yang kian hari makin menjadi-jadi. Isu bahwa dirinya dan Fasya sudah pacaran telah beredar. Entah siapa yang menyebarkannya yang jelas itu membuat seorang Reza ingin sekali melenyapkan orang yang menyebarkan gosip itu.

Senin yang melelahkan bagi semua murid SMA Bhakti, pasalnya mereka harus mengikuti upacara bendera. Tapi tidak dengan Fasya, gadis berparas cantik ini malah asik berdiri di belakang teman-temannya yang sedang melaksanakan upacara bendera, yang lebih enak lagi di bawah pohon rindang alias teduh. Itulah keuntungan mengikuti eskul PMR. Lima puluh menit sudah upacara bendera berlangsung banyak teman seangkatan dan kakak kelas Fasya yang pingsan membuat Fasya kewalahan menanganinya.

"Baiklah murid-muridku yang saya banggakan, saya akan menginformasikan bahwa sebentar lagi sekolah kita akan mengikuti lomba olimpiade," ucap Pak Zaki selaku wakil Kepala sekolah.

Siswa-siswi SMA Bhakti yang tadinya akan pergi menuju kelasnya masing-masing seketika terhenti mendengar informasi itu.

"Siswa-siswi yang akan mengikuti olimpiade yakni kelas 10 dan kelas 11, kelas 12 tidak boleh lagi mengikuti olimpiade ini, tetapi hanya bisa mendampingi adek kelasnya saja." sambung Pak Zaki lagi.

"Mata lomba yang akan diikuti untuk jurusan IPA adalah Kimia, Fisika, Biologi, Matematika, Bahasa Inggris dan untuk jurusan IPS ada Ekonomi, Sejarah, Sosiologi, dan PKN." ujar pak Zaki.

Siswa-siswi SMA BHAKTI masih setia mendengar ucapan pak Zaki.

"Nama-nama yang disebutkan dibawah ini, dimohon untuk maju ke depan." ujar Pak Zaki lalu menyebut nama-nama yang terpilih.

"Rahma kita maju nih?" tanya Fasya tak percaya. Namanya dan Rahma disebut dengan perwakilan mata pelajaran Biologi dan Bahasa Inggris.

"Gak tau tadi keknya gue salah denger." ujar Rahma lebih mengacau.

"Baiklah nama-nama yang tadi saya sebut dimohon untuk maju." perintah pak Zaki usai membaca semua murid yang terpilih.

Fasya dan Rahma segera maju ke sumber suara begitupun nama-nama yang telah disebut oleh Pak Zaki.

"Inilah yang akan mewakili sekolah kita, beri tepuk tangan yang meriah." ucap pak Zaki.

Semua siswa-siswi Bhakti pun bertepuk ria, tak percaya itulah siswa-siswi pilihan SMA Bhakti.

"Baiklah nanti pulang sekolah kalian kumpul di ruang olimpiade!" perintah pak Zaki yang langsung diberi anggukan oleh mereka.

"Oke, sekarang murid-murid sudah boleh bubar."

***

Fasya dan Rahma sedang berada di kelas. Seusai upacara mereka memilih langsung ke kelas, mendinginkan kepala mereka karena masih belum percaya bahwa mereka adalah murid pilihan Bhakti.

"Bahasa Inggris gue ajah masih bulepotan, mau ngewakilin sekolah tingkat provinsi." gerutu Rahma masih belum terima.

"Apalagi aku, yang masih gak ngerti Biologi." sambung Fasya.

"Kamu sih enak Bahasa Inggris tinggal ngapal dan pahamin, lah aku Biologi rumus iya ngapal juga iya pusing pala incess." oceh Fasya lagi.

Rahma menatap Fasya tajam, "Enak pala lo peyang, gue juga sama ngapalin kamus segede dan setebel apatuh."

Don't Go AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang