13. Rasa yang Sama

442 388 150
                                    

"Gue lagi jatuh cinta dengan pemeran utama yang berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue lagi jatuh cinta dengan pemeran utama yang berbeda."
~Reza Syahuna

Jam kosong adalah jam-jam dimana yang paling dinantikan oleh semua pelajar. Bukannya marah atau apa, mereka semua malah senang karena mereka dapat melakukan kegiatan selain bergelut dengan buku-buku yang penuh dengan tulisan. Waktu itu pun dimanfaatkan oleh sang bendahara kelas yakni Fasya. Jam kosong adalah sasaran waktunya untuk menagih uang kas.

"Ghani bayar uang kas!! mau kabur ke mana lo?" teriak Fasya menggelegar.

"Ampun mak," celoteh Ghani.

"Emak-emak lo kira gue emak lo apa? cepet bayar!!" Teriak Fasya naik satu oktaf.

"Istirahat ajah ya Sya," mohon Ghani.

"Gak ada! udah cepetan bayar," kesal Fasya.

"Lo mau gue aduin ke wali kelas?" ancam Fasya.

"Iya iya nih bawel," pasrah Ghani akhirnya mengeluarkan uang 2000.

"Nah gitu dong," ucap Fasya sembari mengambil uang Ghani dan berlalu pergi.

Tak tahu kenapa kaki Fasya melangkah menuju meja Reza, seseorang yang saat ini tidak mau ditemuinya terlebih dahulu. Tetapi respon psikis Fasya berkata lain . Otak dan hatinya saat sedang ini berkebalikan.

Terlihat seorang laki-laki sedang duduk manis memainkan pulpennya di atas buku, menuliskan rumus yang entah apa itu, dengan earphone menghiasi telinganya. Yah laki-laki itu adalah Reza seorang laki-laki cuek yang sedang disukai Fasya.

Fasya masih saja diam melihat tingkah Reza. Bibirnya tak bisa bicara, tapi hatinya ingin bicara. Otaknya ingin pergi tapi hatinya bilang agar tetap di sini. Fasya terlalu sakit dengan kejadian kemarin. Oleh karena itu, Fasya sedang tak ingin berbicara bersama Reza.

Merasa ada yang memperhatikan Reza pun memberhentikan aktivitasnya dan melihat ke arah depan. Terlihat Fasya sedang memperhatikannya dengan buku di genggamannya.

"Mau ngapain?" tanya Reza tanpa basa-basi.

'Eh buset nih anak kalau di sekolah aja kayak es, coba kalau di luar udah bikin anak orang baper,' batin Fasya.

"Uang kas," ujar Fasya sambil menengadah tangannya.

Reza langsung mengambil uang 2000 di dalam saku bajunya dan memberikannya ke Fasya.

"Giliran Reza ajah halus banget nagihinnya, coba kalau gue udah kek ibu-ibu kosan," kesal Ghani tak terima.

"Ih bodo, Reza enak nagihinnya langsung dikasih uang, yah elo? harus sampe di ancem dulu baru dikasih," balas Fasya tak terima.

***

Seharian Fasya diam, dingin, dan bersikap acuh kepada sekitarnya entah apa yang dipikirkannya yang jelas perubahan sikap Fasya berdampak pada Rahma teman sebangkunya.

Don't Go AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang