22. Kecewa

51 41 6
                                    

Berhenti seolah-olah lo yang salah disini
~Reza

“Itu sebabnya aku selalu takut kalau liat ketinggian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Itu sebabnya aku selalu takut kalau liat ketinggian. Ketika aku ada di atas ketinggian aku selalu ingat Daniel yang meninggal di depan mata aku sendiri,” tangis Fasya pecah.

“Maafin aku Rez, harusnya aku gak beli es krim, harusnya aku gak maksa Daniel buat main di taman, harusnya Daniel gak kenal aku Rez, dan harusnya aku yang mati waktu itu,” ucap Fasya menundukkan kepalanya.

“Maafin aku, walaupun aku tau kamu gak bakal maafin aku,” air mata Fasya kembali luruh mengingat kenangannya dengan Daniel.

Reza masih diam, tak tau harus berekspresi seperti apa.

“Sejak kejadian itu, tante Amiza benci sama aku. Mungkin jika ada level diatas benci mama kamu ada diposisi itu,” sambung Fasya lagi walau suaranya sudah serak menahan tangis.

“Sampai saat itu aku gak tau Daniel di makamkan dimana,”

Flashback on

“Kamu pembunuh!!” teriak Amiza menunjuk ke arah Fasya.

“Jaga bicara anda!” ucap Kirana tak terima.

“Kenapa? ada yang salah? saya kehilangan anak saya karena anak anda!”Amiza sepertinya sudah hilang kendali.

“Maafin aku tante,” ucap Fasya menangis.

“Kata maaf gak bakal bisa bikin Daniel hidup lagi!” ucap Amiza sarkastik.

“Harusnya Daniel gak kenal kamu. Dan harusnya kamu yang baring disana bukan anak saya!!” tangis Amiza pecah. Syahuna langsung memeluk istrinya menyalurkan ketenangan walau dirinya juga sedang tidak tenang.

“Kita harus urus penerbangan sekarang, Daniel gak boleh ada disini,” ucap Amiza dalam dekapan Syahuna yang mungkin masih terdengar ke telinga Fasya.

“Daniel mau dibawa kemana tante?” tanya Fasya masih dalam keadaan menangis.

Kamu gak perlu tau. Sebaiknya anda membawa anak anda keluar. Karena kami akan mengurus penerbangan anak kami!” ucap Amiza melirik Kirana dengan tajam.

Kirana dan Zyan langsung menggandeng tangan Fasya keluar dari ruangan itu. Fasya yang tak terima masih menggandeng tangan Daniel yang dingin dan kemudian dilepas paksa oleh Amiza.

“Jangan pernah datang dalam kehidupan keluarga saya lagi!” ucap Amiza dan setelah itu Fasya sudah dipaksa keluar oleh orang tuanya.

Flashback off

“Bener kata mama kamu, seharusnya Daniel gak kenal sama aku. Daniel pergi gara-gara aku,”  ucap Fasya masih dengan suara serak.

“Makasih Rez, berkat kamu aku jadi tau makam Daniel sekarang,” ucap Fasya dengan sedikit senyuman lalu beranjak pergi meninggalkan Reza.

Don't Go AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang