16. Salah Paham

423 359 107
                                    

Sahabat yang baik gak mungkin meninggalkan sahabatnya yang sedang kesusahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sahabat yang baik gak mungkin meninggalkan sahabatnya yang sedang kesusahan. Sahabat yang baik akan selalu senantiasa menemani suka duka sahabatnya walau dunia mengatakan bahwa sahabatnya itu tak lagi berharga di dunia ini.
~Rahma

"Udah dua kali Rah. Mereka coba ngebully aku," tangis Fasya pecah di hadapan Rahma.

Fasya kini tengah berada di rumah Rahma. Pulang sekolah Fasya memutuskan untuk pulang ke rumah Rahma karena saat ini rumah Fasya sedang sepi. Kedua orang tuanya sedang sibuk dengan kerjaan dan adiknya Lili sedang bersekolah karena ia mendapatkan jadwal sekolah siang.

"Kenapa kok dia bisa ngebully lo gitu? " tanya Rahma bingung.

"Mereka bilang aku kecentilan sama Kak Gavin dan Reza. Padahal aku gak pernah kecentilan sama Kak Gavin cuman Reza doang sekarang juga aku udah jarang kecentilan sama Reza," jelas Fasya sembari sesenggukan.

"Dasar gadis polos," gumam Rahma.

"Terus dia bilang aku gadis murahan, aku gak cocok sama Kak Gavin atau Reza, aku itu gadis kampungan. Sebegitu buruk ya aku di hadapan mereka?" tangis Fasya kini pecah kembali. Ia memeluk Rahma menyalurkan beberapa bebannya ke Rahma.

Rahma dibuat kelimpungan oleh Fasya. Bagaimana cara Rahma menenangkan gadis polos ini?

"Udahlah Fasya lo gak usah dengerin mereka," ucap Rahma melantunkan kalimat penenang untuk Fasya.

"Gimana gak mau dengerin, sedangkan mereka semua selalu gangguin aku." Fasya berusaha menghapus air matanya.

"Lo Fasya kan?" tanya Rahma memicingkan matanya.

"Iyalah aku Fasya, pake nanya lagi udah tau lagi kesel," gerutu Fasya tiba-tiba.

"Fasya yang gue tau gak secengeng ini, gak selebay ini, gak sealay ini, apa lagi sama pembullyan. Fasya yang gue kenal dia orang cuek yang masa bodoh sama sekitarnya, si cewek kaku tapi aslinya cerewet dan gak mau diem. Apalagi melow kayak gini itu bukan sifat dia banget," ucap Rahma memberi semangat.

"Udahlah gak usah pikirin omongan orang lain. Lo hidup bukan buat bahagiain orang lain kan? Lo bisa hidup sampe sekarang bukan karena duit mereka kan? Sama-sama makan nasi kan? Jadi lo gak usah takut gak usah cengeng," sambung Rahma lagi.

"Gue gak nyuruh lo buat balas kejahatan mereka. Gue cuman pengin lo lebih tegar jalanin hidup lo. Ini jalan yang udah lo pilih. Ini resiko lo yang harus lo tanggung. Gak usah balas kejahatan mereka biar hukum alam saja yang membalasnya. Jadi lo sekarang mau gimana? Nyerah ngejar Reza? Atau terima Gavin? Atau tidak keduanya?" tanya Rahma bertubi-tubi.

"Gak tau Rahma. Aku lagi gak pengin mikirin kedua hal itu," balas Fasya acuh.

"Justru itu lo harus pikirin sekarang. Lo tentuin nih mau lanjut atau gak dapetin Reza. Kalau lo lanjut ya lo harus tau resiko ke depannya gimana, bakalan lebih parah dari ini," ceramah Rahma.

Don't Go AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang