BAB 12 "Bertahun-tahun pun lukaku tidak ada arti untuknya"

360 54 2
                                    

Nampak beberapa orang tengah berkumpul seraya menyaksikan sesuatu dengan begitu hebohnya di depan rumahku. Mereka terdengar begitu ribut dan entahlah perasaanku tiba-tiba saja menjadi buruk. Untuk menjawab penasaran, akhirnya aku pun berusaha menembus keramaian untuk dapat mengetahui apa yang tengah terjadi sebenarnya.

Seorang laki-laki yang terlihat seusia dengan Seokjin tengah memaki ayahku, dan pada tangan kanannya ia menyeret seorang perempuan yang tengah menangis. Wajah lelaki itu merah dan terlihat sangat murka, beberapa kali ia mendorong sang perempuan dengan kasar. Namun, di sana ayahku hanya berdiri dengan tenang, wajahnya nampak angkuh.

Bibi Kim yang melihat kehadiranku pun bergegas menyeretku untuk tidak menyaksikan kejadian ini. Ia tahu jika kejadian ini bukanlah untuk yang pertama kalinya, ini akan membuat traumaku semakin parah. Tapi meski begitu kali ini aku tak bisa diam saja, aku tak akan bisa memaafkannya.

"Kau bodoh huh! Bagaimana bisa kau memilih lelaki tua bangka ini ketimbang aku suamimu. Bagaimana lelaki ini menggodamu? Uang.. apa karena uang, apa karena dia memiliki banyak uang jadi kau memberikan harga dirimu padanya? Dasar wanita tak tahu malu."

Lelaki itu kembali menarik perempuan yang merupaakn istirnya itu keras. Penampilan perempuan itu pun begitu menyedihkan, ia bahkan kehilangan sebelah sepatunya, rambut yang berwarna hitam legam berakhir berantakan, serta wajahnya yang ayu terlihat memar. Perempuan itu sudah terlihat kesakitan, tapi tetap pasrah dengan perlakuan suaminya yang kasar. Tapi mungkin itu balasan untukknya karena telah berselingkuh dengan ayahku.

"Dan kau lelaki tua!" Tunjuknya pada ayahku. "Harusnya kau sadar dengan umurmu! Kau pikir pantas menggoda seorang wanita yang sudah bersuami? Aku, aku masih bisa menafkahinya. Dia tidak butuh uangmu."

Ayahku terkekeh, lelaki itu menatapnya tajam.

"Menafkahinya? Oh, jika kau memang bisa menafkahinya, lalu kenapa istrimu masih saja lari kepelukan lelaki tua sepertiku? Ada yang salah di antara pernikahan kalian bukan? Anak muda, aku beritahu padamu, jangan terlalu suka membual janji pada perempuan. Mereka lebih menyukai bukti daripada omong kosong. Kau tak akan hidup hanya dengan istilah berkorban tanpa menghasilkan bukti. Ini dunia nyata, bukan kisah dongeng."

Sebenarnya dia itu manusia atau bukan? kenapa dia sama sekali tidak memiliki perasaan bersalah. Aku tak dapat menahan diri lagi, aku tak ingin menjadi penonton kali ini. Pun aku tahu, tak ada siapa pun yang benar saat ini. Namun, aku bahkan lebih tak ikhlas jika lelaki menjijikan sepertinya menghina orang lain.

"Nak, Bibi mohon jangan lakukan apa pun yang dapat menyakiti hatimu. Malam ini kau tidur di hotel saja ya, atau Bibi akan menghubungi Yeonjoo untuk menjemputmu. Ini bukan kejadian yang pertama kali, lakukan seperti biasanya saja ya."

Aku menggeleng. "Bi, memang benar jika ini bukan kejadian yang pertama kalinya. Aku selalu menyaksikan ini berulang-ulang dan selama itu pula aku hanya diam menjadi penonton. Aku muak."

Aku menghempaskan tangan tua milik Bibi Kim yang sedari tadi menahanku, lalu melangkah maju hingga kini tepat berdiri di samping ayahku. Berdiri dengan tenang dan memasang senyum termanis, aku akan memerankan sandiwara menyakitkan malam ini.

"Lumayan juga. Emmm.. kalau begitu kau kencan saja denganku,"

"Siapa kau?" Tanya lelaki itu bingung.

"Aku.." menunjuk diriku sendiri. "Ah, aku Jung Soojung, perkenalkan aku adalah anak dari lelaki tua ini. Lelaki selingkuhan istrimu."

Kini aku dan juga ayahku saling berpandangan, ia mengangkat alisnya dan seakan menyuruhku untuk pergi. Tapi di saat seperti ini aku mana mungkin mendengarkan permintaannya, bahkan itu hanya disampaikan tanpa kata-kata. Sebenarnya pun aku tak pernah mendengarkan permintaannya.

The Day I'm Fall in Love - JJK [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang