The Day I'm Fall in Love - JJK [THE END]

BAB 14 "She's so annoying"

Sekolahku memiliki perpustakaan yang besar dan diisi dengan begitu banyak buku. Bermacam buku pun hadir— kecuali buku porno. Dari mulai buku yang memiliki lembaran tipis hingga lembaran buku yang begitu tebal terhias rapih menghiasi lemari-lemari perpustakaan. Namun, saat ini aku merasa tak begitu nyaman, ini karena pertama kalinya aku kembali menginjakan kaki ke perpustakaan dari satu tahun yang lalu.

Suasana perpustakaan begitu sepi, cahaya jingga dari langit sore berhasil menembus kaca jendela di ujung perpustakaan, semilir angin menghembuskan pelan gorden berwarna putih yang tergantung dari tiap jendela perpustakaan. Hanya ada beberapa orang yang masih bertugas berjaga dan aku tidak tahu kapan mereka akan selesai untuk bertugas.

Aku menyusuri tiap lorong yang terbentuk dari barisan tinggi rak buku untuk sekedar menghapus bosan, tentu saja aku takut bosan karena sampai saat ini tak kulihat kehadiran Jungkook. Aku mulai berjalan dan terus menyusuri lorong itu tanpa menentukan tujuan. Dari setiap rak buku akan terpajang tulisan yang menjelaskan mengenai genre dari masing-masing buku. Aku sudah lewat dari bagian buku ekonomi, fisika, geografi, sejarah dan kini sampai pada bagian umum. Pada bagian umum tidak hanya memiliki satu jenis buku saja, ada berbagai macam genre buku, mulai dari novel, komik dan keluarga. Aku terhenti saat menemukan sebuah buku yang mampu membuatku kembali mengingat semua kesedihanku.

"KELUARGA ADALAH ORANG-ORANG YANG AKAN MELINDUNGIMU"

Itulah judul buku yang berhasil mengambil alih perhatianku, itu karena judulnya yang membuatku terganggu dan merasa begitu dibohongi. Belum saja aku membaca bukunya, rasanya aku ingin memaki si penulis dan mengatakan padanya jika apa yang telah dia tulis itu menyiksaku, begitu menyakiti perasaanku.

"Pembohong! Keluarga, tidak, tidak... mereka bukanlah orang yang melindungiku! Lebih dari siapa pun yang membenciku, tak ada yang sejahat mereka keluargaku." geramku

Aku lantas mengambil buku itu dengan kasar, menggenggamnya kuat dan besar rasa inginku untuk merobeknya. Aku ingin menghancurkan buku itu, sama halnya menghancurkan kata-kata bohong yang tertera di dalamnya.

"Apa yang sedang kau lakukan?"

Aku terkejut saat mendapati Hana berdiri di sampingku seraya melirik kearah buku yang tengah kupegang dengan penasaran. Ia nampaknya datang bersama Jungkook. Tapi sungguh, kenapa harus ada Hana, kenapa mereka selalu datang bersama-sama. Lalu apa makna dari penjelasan Jungkook padaku minggu lalu, mengapa ia memberitahuku jika mereka tidak berpacaran. Ah, aku tidak suka keadaan seperti ini, ini menggangguku.

"Kau berniat merobek buku itu?" tuduh Hana.

Aku menelan ludah. "Hahaha." Aku hanya dapat tertawa—dipaksakan.

"Benar mau merobeknya?"

"Kau gila, tidak mungkinlah aku melakukannya. Aku bisa kena denda jika merobek buku milik perpustakaan. Lagi pula aku pegang karena memang menyukai buku ini, niatku akan meminjamnya hari ini."

Kemudian kupeluk buku itu dengan berat hati, si Hana memang selalu membawa kesusahan untukku. Walau begitu, tidak ada seorang pun yang mengetahui tentang buruknya keluargaku di sekolah, jadi aku memang selalu berpura-pura jika keluargaku baik-baik saja. Terutama jika di hadapan Hana, aku harus begitu sabar.

"Lalu, kenapa kau juga ada di sini? Kenapa kalian datang bersama-sama?"

Hana terlihat menunggu pertanyaan itu keluar dari mulutku, lantas ia meraih tangan Jungkook dan menggandengnya manja. Dia benar-benar penyihir jahat, dia tahu jika aku sedang mengincar Jungkook karena itu bersikap menjijikan.

"Aku." Tunjuknya pada diri sendiri. "Tentu saja untuk belajar bersama Kookie. Aku selalu melakukan ini bersamanya dulu, dan akan mengulanginya setiap hari sekarang." Hana menatapku tajam. "Jungkook sangat cocok denganku, kami selalu memiliki pemikiran yang sama. Kami sama-sama pintar jadi sering bertukar pikiran, jadi perpustakan adalah tempat paling romantis untukku dan juga Jungkook, benarkan?" Hana menoleh pada Jungkook. Namun, lelaki dingin itu hanya terdiam.