Jika ada kesamaan nama itu semua hanya kebetulan dan ketidaksengajaan
Cerita ini hanya fiksi belaka
Tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata
I dont own the cast
I just own the OC🙄
.
.
.
-Happy Reading-
.
.
.
Jimin sangat khawatir dengan keadaan Yoongi, sudah 3 jam yang lalu saat pintu ruang operasi di tutup. Sama sekali tidak ada kabar yang berasal dari dalam sana.Hoseok duduk di kursi sambil berdoa untuk Yoongi, ayahnya menenangkan ibunya yang sedari tadi terisak karena putra bungsunya.
Tak lama, pintu ruang operasi di buka.
"Bagaimana keadaan adik saya?"
"Buruk. Ia hampir kehabisan darah dan untunglah rumah sakit punya stok yang cukup, lukanya sudah di obati. Tapi.."
"Tapi kenapa?"
"Dua tulang rusuknya retak dan benturan di kepala bagian belakangnya cukup serius, saya rasa itu benturan dengan benda yang keras. Saya juga tidak bisa menjamin kapan dia akan bangun, kalian harus banyak berdoa"
Dokter yang menangani Yoongi pergi setelah memberitahu keadaan Yoongi, meninggalkan Jimin yang mematung di tempat dan ibunya menangis keras karena kondisi anak bungsunya.
Cukup lama terdiam, Jimin akhirnya pergi dari tempat berdirinya.
"Jim! Mau kemana?!"
Ia tak menghiraukan panggilan Hoseok, amarahnya memuncak.
Ia tak peduli ia akan berurusan dengan siapa nantinya, yang paling penting siapa yang menyakiti adiknya dia akan menanggung semua perbuatannya.
'Cari perempuan dalam foto itu dan bawa padaku!'
'^'^'^'^'^'^'^'^'
"Bagaimana bisa kabur?! Kalian tidak becus!"
"Maaf nona"
"Argh! Kalian berdua tidak berguna! Badan saja yang kekar! Tapi tak bertenaga!"
"Kami benar-benar minta maaf nona"
"Enyahlah!"
'Kali ini kau beruntung! Tapi kau tidak akan beruntung untuk yang kedua kalinya!'
"Hey putri tidur, sudah waktunya bangun" bisik Hoseok pada Yoongi
Yoongi tidak bereaksi, ia larut dalam tidur panjangnya.
Ibunya sedang membersihkan tubuhnya dengan kain air hangat.
"Anak ini memang pemalas, jika dia bangun aku akan mengomelinya" wanita paruh baya itu mulai menitikkan air matanya kembali
"Jangan menangis lagi Min ajumma, aku yakin Yoongi akan sehat kembali" Hoseok menepuk pelan punggung nyonya Min yang semakin terisak
'Jimin, kemana perginya dirimu?'
'^'^'^'^'^'^'^'^'
Jimin termenung ke arah jendela kamarnya, sudah dua hari ia tidak keluar rumah. Ia juga tak kerumah sakit untuk menjenguk adiknya, ia tak sanggup melihat kondisi adiknya.
Dendam.
Hanya itu yang terpikir olehnya.
Ia berharap jika orang suruhannya dapat membawa perempuan itu ke hadapannya dengan cepat.
Hey, Jimin punya uang yang bisa ia hamburkan sesuka hati. Memberi pelajaran pada orang itu hal yang mudah. Semudah membalikkan telapak tangan.
"Tuan muda, kami sudah menemukannya"
"Bawa dia ke tempat itu dan aku akan segera tiba di sana"
"Lepaskan! Siapa kalian?!"
"Diam dan ikut saja"
"Tidak mau! Lepaskan!"
Semakin ia memberontak, semakin kuat genggaman yang ia dapat.
-To be Continue-
*Otw nelpon readers galak buat hajar tuh cewek*
KAMU SEDANG MEMBACA
OVERPROTECTIVE [√]
FanfictionPark Yoongi hanya ingin kebebasan bebas dari abangnya, Park Jimin. kisah tentang Yoongi yang bersusah payah menghindari abangnya yang terlalu sayang padanya. [COMPLETED STORY]