Jika ada kesamaan nama itu semua hanya kebetulan dan ketidaksengajaan
Cerita ini hanya fiksi belaka
Tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata
I dont own the cast
I just own the OC🙄
.
.
.
-Happy Reading-
.
.
.
Jimin dan Yoongi masih dalam keadaan terkepung oleh anak buah Seungjo, Jimin sedang memikirkan bagaimana ia bisa keluar dari sini.
'Dimana para bodyguard siput itu!'
Yoongi sendiri sudah mulai keringat dingin. Coba saja ada celah, ia sudah kabur dari tadi meninggalkan Jimin. Kejam memang, tapi yah begitulah.
"Kau tak bisa melawan mereka?" bisik Yoongi
"Sebenarnya bisa kalau cuma sepuluh orang, tapi sekarang ini jumlah mereka ada sekitar dua puluhan dan kita tidak tau apakah ada anak buahnya lagi di luar sana atau tidak"
"Cukup sudah diskusi kalian! Park Jimin! Ku beri kau dua pilihan. Menerima adikku atau adikmu yang akan menerima akibatnya!"
"Cuih! Mau melawan dua orang saja sampai membawa dua puluhan orang. Pengecut!"
"Kesempatan terakhir Park Jimin, pilihan pertama atau kedua?"
"Tidak keduanya! Thank's!"
"Okey, pilihan yang bagus. Bawa yang muda padaku"
Anak buah Seungjo mulai menyerang mereka, target mereka itu Yoongi dan Jimin tidak akan mengulangi kesalahannya dua kali. Ia akan melindungi adiknya kali ini.
Jimin menangkis semua serangan anak buah Seungjo, bahkan tubuhnya mulai memar karena melindungi Yoongi agar adiknya tidak terluka.
Sebenarnya bodyguard Jimin sudah datang. Namun siapa sangka, Seungjo membawa lebih dari lima puluh anak buah ayahnya untuk menjaga di luar.
Sedangkan bodyguard yang datang hanya sepuluh orang, kalah jumlah.
Pada akhirnya Jimin tertangkap, pergerakannya di kunci dan Yoongi di seret mendekati Seungjo.
"Lepaskan! Jauhkan tangan kalian dariku!"
"Diam! Atau kau yang akan ku bunuh duluan!"
Yoongi bungkam.
Yah, Yoongi masih sayang nyawa.
Keadaan Jimin tidak bisa di bilang baik-baik saja, memar di mana-mana dan juga bibir robek.
"Bagaimana? Pilihan pertama atau kedua?"
Jimin tetap terdiam.
"Jika aku jadi kau, aku akan memilih pilihan pertama. Jadi aku dan adikku bisa selamat, bukannya seperti kau sekarang yang hanya terdiam membisu seperti orang pengecut!"
"Dan jangan berharap pada bodyguardmu itu, anak buahku sudah menghadang bodyguardmu" lanjut Seungjo
Jimin masih tetap membisu, ia sedang berpikir keras bagaimana cara menyelamatkan dirinya dan juga Yoongi. Dengan kondisi yang seperti ini, ia juga tidak bisa berkomunikasi dengan bodyguard di luar sana.
"Bisakah kita bernegosiasi tentang dua pilihanmu?"
"Kau pikir aku pasar!"
"Oh ayolah, dua pilihanmu itu terlalu sulit untukku"
"Okey, aku akan berbaik hati. Sebutkan dulu"
"Aku tidak bisa menerima Wendy menjadi pasanganku, tapi aku masih bisa menerimanya sebagai teman. Aku juga akan minta maaf dengannya karena telah memasukkannya ke kantor polisi walau sepenuhnya Wendy yang bersalah. Bagaimana?"
Seungjo diam dan berfikir.
"Jangan terima oppa!"
Siapa sangka, Wendy menyusul abangnya. Full of surprises, isn't it?
'Crap! Kenapa dia harus muncul!'
"Aku tidak mau menjadi teman! Aku ingin menjadi pacarnya! Bertunangan dan akhirnya menikah!"
Bangunlah dari mimpimu yang terlampau tinggu itu Wendy.
"Tidak mungkin! Setelah apa yang kau perbuat pada Yoongi! Jangan pernah bermimpi kalau aku akan menerima dirimu!" pekik Jimin
Wendy semakin kesal, wajahnya pun memerah karena menahan amarahnya.
"Aku tidak peduli lagi! Aku tidak tertarik lagi padanya! Beri dia pelajaran!" final Wendy
Anak buah Seungjo mulai menghajar Jimin kembali, bahkan Jimin sampai terkapar di lantai berdebu dengan darah mengalir.
"Apa yang kalian lakukan?! Hentikan!" Yoongi memberontak dan menggigit tangan anak buah Seungjo dengan kuat
Setelah terlepas ia berlari dengan cepat ke arah Jimin dan berusaha melindungi Jimin.
Jimin saja sudah tak berdaya, apalagi Yoongi yang tenaganya tidak sebanding dengan anak buah Seungjo dan Wendy.
"Ku mohon berhenti!"
Walau terjatuh berkali-kali, ia tetap bangkit.
Sampai salah satu anak buah Seungjo kesal dengan Yoongi dan mendorong Yoongi dengan kuat.
Kepala Yoongi terbentur dengan keras dan Ia terjatuh dengan pandangan yang berkunang-kunang.
Tiba-tiba saja ada sekelebat memori yang berputar bagai kaset rusak di kepalanya.
Memori tentang Jimin yang tersenyum padanya.
Memori tentang Jimin yang selalu membuatkan bekal untuknya.
Memori tentang Jimin dan dirinya yang selalu bertengkar karena hal sepele.
Memori tentang Jimin dan dirinya yang bersenang-senang dengan kedua orang tuanya.
Dan hal terakhir yang Yoongi lihat sebelum kesadarannya hilang adalah banyak sekali orang yang menerobos masuk dan Jimin yang sudah tak sadarkan diri.
"H-hyung"
-To be Continue-
KAMU SEDANG MEMBACA
OVERPROTECTIVE [√]
FanficPark Yoongi hanya ingin kebebasan bebas dari abangnya, Park Jimin. kisah tentang Yoongi yang bersusah payah menghindari abangnya yang terlalu sayang padanya. [COMPLETED STORY]