Jika ada kesamaan nama itu semua hanya kebetulan dan ketidaksengajaan
Cerita ini hanya fiksi belaka
Tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata
I dont own the cast
I just own the OC🙄
.
.
.
-Happy Reading-
.
.
.
"Jimin! Jimin! Panggil dokter! Yoongi sadar"
Jimin reflek berlari mencari dokter saat eommanya berkata itu.
Tak lama, dokter datang dengan perawat untuk memeriksa keadaan Yoongi.
"Keadaannya sudah bagus, hanya perlu berhati-hati saja saat bergerak, rusuknya belum pulih"
Dokter beserta perawat itu pun menyelesaikan pekerjaannya dan keluar dari kamar rawat Yoongi.
"Yoongi, jika ada yang sakit atau tidak nyaman bilang pada eomma yah"
"Iya eomma, sejujurnya ada yang membuatku sedikit tidak nyaman"
"Kenapa? Mau eomma panggilkan dokter lagi?"
"Bukan, tapi dia" Yoongi menunjuk ke arah Jimin
"Jimin kenapa?"
"Jimin? Apakah kita saling mengenal? Aku tak ingat punya teman dekat selain Jungkook dan Seokie hyung"
Mendengar Yoongi mengucapkan hal itu membuat Jimin lagi-lagi mematung di tempat dengan pikiran yang kacau.
"Yoongi, jangan bercanda. Itu Jimin abangmu" ucap Hoseok
"Abang? Bukankah aku anak tunggal eomma?"
"Sayang, jangan bermain-main. Itu abangmu, tidak baik mempermainkan orang"
"Tapi aku benar-benar tidak tau eomma, aku juga tak ingat aku punya abang"
"Aku akan panggil dokter" Hoseok berlarian keluar untuk mencari dokter
Jimin sedari tadi hanya terdiam di tempat. Cobaan apalagi ini! Di lupakan adiknya sendiri? It's ridiculous!
°^°^°^°^°^°^°^°^°^°
Nyonya Min dan Hoseok membiarkan Yoongi dan Jimin untuk berbincang empat mata.
Yah, Yoongi tidak bermain-main. Ia memang tidak ingat keberadaan Jimin.
20 menit yang lalu...
"Jadi apa yang terjadi pada Yoongi?"
"Sepertinya benturan yang di dapatkan membuat saraf di otaknya syok sehingga ia mengalami amnesia"
"T-tapi jika amnesia, mengapa ia hanya melupakan abangnya sendiri?"
"Kondisi ini bisa terjadi, otak sengaja menghapus memori mengenai orang yang memiliki peran penting dalam memori yang terhapus. Bisa saja sebelumnya ia mendapat semua luka ini karena seseorang, ia mungkin sudah lupa siapa yang membuatnya terluka. Tapi kondisi ini tidak permanen, kalian bisa pelan-pelan untuk membuatnya ingat kembali"
"Seokie, ajumma pulang dulu yah. Kasihan ajusshi yang sedang sakit berada di rumah sendirian. Jika terjadi sesuatu langsung hubungi ajumma yah"
"Iya ajumma, tenang saja"
"Jadi, kau melupakan abangmu sendiri"
"Yah, aku tidak bisa menemukan keberadaanmu di memori ku"
"Bahkan kau melupakan bekal 5 tingkat yang selalu aku buatkan untukmu?"
"Bekal 5 tingkat? Setauku eomma yang selalu membuatkannya padaku, bukan kau"
"Berbicaralah yang sopan, aku abangmu"
"Aku bahkan tidak tau siapa kau. Kau sendiri yang tiba-tiba mengaku kau adalah abangku, bahkan kau pasti memanfaatkan eomma agar ia bilang kau abangku kan?"
"Lelucon seperti apa ini, aku benar abangmu. Jika kau tidak percaya kita bisa tes DNA"
"Kau bisa saja sudah menyogok pihak rumah sakit!"
"Ck! Ternyata seperti ini kelakuan Park Yoongi saat tidak dalam pengawasan ku"
Ingat, Yoongi tidak suka orang asing.
"Cuih! Siapa yang butuh pengawasanmu!"
"Tidak kah kau ingat piano Liminal yang ada di rumah? Kau masih ingat siapa yang memberikannya padamu?"
"Piano...Liminal?"
Kepala Yoongi sedikit nyeri, ingatannya tentang piano itu tidak hilang hanya saja buram.
"Jika mengingat membuat kepalamu sakit, jangan di paksakan. Bukan berarti kau tidak boleh mengingatnya, pelan-pelan saja"
Yoongi mengangguk-angguk.
"Tidurlah, kau masih butuh banyak istirahat"
"Tak apa jika kau lama mengingatku, hanya saja jangan sampai kau tidak mengingatku kembali"
-To be Continue-
KAMU SEDANG MEMBACA
OVERPROTECTIVE [√]
FanfictionPark Yoongi hanya ingin kebebasan bebas dari abangnya, Park Jimin. kisah tentang Yoongi yang bersusah payah menghindari abangnya yang terlalu sayang padanya. [COMPLETED STORY]