Found!

2.6K 305 24
                                    

Jika ada kesamaan nama itu semua hanya kebetulan dan ketidaksengajaan

Cerita ini hanya fiksi belaka

Tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata

I dont own the cast

I just own the OC🙄


.


.


.


-Happy Reading-


.


.


.


Yoongi menghilang tanpa kabar selama 2 hari dan selama itu juga Jimin berusaha mencari Yoongi.

Ia menelpon terus ponsel Yoongi dengan harapan Yoongi mengangkatnya.

Ia pun tak bisa fokus di kampus, nilai menurun.

"Jimin!"

"Kenapa Seok? Kau ada info Yoongi?"

"Sepertinya! Ini masalah Wendy!"

"Aku tak punya waktu untuk mengurus masalah dia! Aku harus mencari Yoongi!"

"Dengarkan aku dulu! Tadi aku barusan dari toilet dan tak sengaja menguping pembicaraan Wendy dan temannya!"

"Lalu?"

"Wendy bilang dia sudah menculik dan memberi pelajaran dan tebak siapa yang menjadi korbannya?"

"Siapa? Cepat Seok! Aku tak punya banyak waktu!"

"Yoongi!"

"Apa?!"

"Aku tak tau apakah ini Yoongi adikmu atau bukan, tapi yang jelas aku mendengar dia menyebut nama Yoongi"

"Jika itu Yoongi adikku, aku pastikan ia akan membayar semua ini!"

Amarah Jimin memuncak.

"Seok, kau ikut juga"

"Aku?"

"Jadi siapa lagi kalau bukan kau ha?!"

"Selo Jim, gak usah ngegas juga"

"Makanya cepat!"

'^'^'^'^'^'^'^'^'^'^'

Jimin dan Hoseok diam-diam mengikuti Wendy yang gerak geriknya terlihat mencurigakan.

Wendy melirik ke sana sini memastikan keadaan aman, setelahnya ia masuk ke dalam mobilnya.

Jimin mengendarai mobilnya dengan jarak yang cukup jauh dari mobil Wendy agar tidak di curigai.

Perempuan bodoh!

Wendy berhenti di depan sebuah gudang tua yang sudah di kelilingi rumput yang tumbuh dengan tinggi.

Membuat siapapun tidak tau bahwa adanya keberadaan gudang tua tersebut.

Di depan pintu gudang itu berdiri dua orang dengan badan yang cukup besar.

Jimin dan Hoseok terheran-heran, untuk apa Wendy ke sini.

Jimin berusaha mendengar percakapan Wendy dengan dua pria berbadan kekar di sana.

"Bagaimana keadaannya?"

"Sekarat nona"

"Bagus, kita lihat apakah dia masih memberontak atau tidak. Ambilkan aku seember air"

"Seok! Kita harus mendekat"

"Tunggu Jim, cari kesempatan yang tepat!"

'^'^'^'^'^'^'^'^'^'

Yoongi terkapar mengenaskan di lantai gudang tua yang kotor, darahnya sedikit tergenang di sekitarnya.

Lukanya sangat parah.

Brashh!

Wendy menyiramnya dengan seember air.

"Bangun!"

Wendy mengangkat dagu Yoongi dengan kasar.

"Bagaimana? Lepaskan Jimin atau kau mati membusuk disini?"

"S-sudah ku-kuka-takan Ji-min abangku.."

Wendy tak senang, ia menjatuhkan kembali Yoongi.

Yoongi tidak punya tenaga, bahkan untuk sekedar membalikkan badannya pun tak sanggup.

"Jaga dia, jangan sampai kabur. Aku akan kembali nanti malam"

"Baik nona"

Wendy keluar dari gudang itu dan melajukan mobilnya pergi.

Kesempatan emas untuk Jimin dan Hoseok.

Jimin dan Hoseok membawa balok kayu yang cukup besar dan perlahan mendekati kedua pria berbadan kekar itu.

Brak!

Bruk!

Dengan mudahnya mereka membereskan kedua pria besar itu.

Badan besar tenaga barbie!

Mereka berdua menerobos pintu gudang yang mudah untuk di dobrak.

Kedua pasang mata itu melihat seseorang yang terkapar di tengah gudang dengan keadaan yang memprihatinkan.

Tunggu dulu! Jimin menyipitkan matanya, sepertinya ia mengenal orang itu.

Mereka berdua berjalan mendekat.

Jimin mengangkat tubuh tak berdaya itu. Luka sayatan, pukulan dan pelipis sobek.

Mata Jimin membulat saat melihat wajah orang itu.
























































"Kau akan membayar semua perbuatanmu Wendy!"























































-To be Continue-

Mampus kau Wen!
//author ketawa jahat//

OVERPROTECTIVE [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang