Jika ada kesamaan nama itu semua hanya kebetulan dan ketidaksengajaan
Cerita ini hanya fiksi belaka
Tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata
I dont own the cast
I just own the OC🙄
.
.
.
-Happy Reading-
.
.
.
Musim gugur hampir berakhir, walaupun begitu masih banyak sekali orang-orang bermain, berjalan-jalan di taman ataupun piknik.
Tapi tidak untuk Jimin, biasanya saat musim gugur ia akan mengajak Yoongi untuk piknik di pekarangan rumahnya yang luas bersama Hoseok dan Jungkook atau berjalan-jalan di taman menikmati indahnya pohon ginkgo, tapi tampaknya tahun ini tidak mungkin.
"Ayo piknik bersama"
"Tidak, malas. Ingin tidur"
Jimin hanya menghela nafas melihat Yoongi yang begitu dingin terhadapnya.
"Jim, eomma dan appa akan pulang ke Amerika sekarang"
"Secepat itukah?"
"Kami sudah hampir sebulan di sini sayang, kami sudah terlalu lama berlibur. Saat tahun baru nanti kami akan pulang kesini lagi, eomma janji dan akan tepati juga"
"Tapi Yoongi.."
"Ajaklah dia ke tempat-tempat yang biasa kalian kunjungi, mana tau saja membantu ingatannya. Jangan menyerah, Yoongi akan mengingatmu kembali"
Nyonya Park memeluk dan menepuk pelan punggung Jimin, Jimin pun membalas pelukan eomma-nya.
"Eomma dan appa mau kemana?"
"Kami akan pulang ke amerika hari ini" balas tuan Park
"Cepat sekali!"
"Kami banyak pekerjaan, tahun baru nanti kami akan pulang"
"Baiklah, hati hati di perjalanan eomma appa"
"Tentu"
°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°
Yoongi merasa bosan di rumah, sejak orang tuanya sudah pulang ke amerika, ia sama sekali tidak berbicara dan bahkan ia pun tidak menghiraukan Jimin yang terus berbicara padanya.
Yoongi memutuskan untuk berjalan di luar, sekalian pergi ke mart di dekat rumah untuk membeli beberapa—sebenarnya banyak makanan ringan untuknya.
"Yoongi, mau kemana?"
"Mart"
"Setidaknya pakai mantelmu"
"Tidak usah" jawabnya dingin
Oh ayolah, siapa yang keluar tanpa pakaian hangat saat akhir musim gugur? Jika ada berarti dia sudah gila. Ya, Park Yoongi sudah gila sampai menembus cuaca musim gugur yang dingin hanya dengan kaos dan celana jeans.
Jimin dengan cepat mengambil mantel Yoongi dan berlari mengejar Yoongi yang semakin jauh berjalan, tak lupa ia juga menggapai payung. Curah hujan saat musim gugur memang tidak tinggi, tapi tidak tinggi bukan berarti tidak akan hujan.
Jimin akhirnya bisa menyamakan langkahnya dengan Yoongi, ia gunakan kesempatan ini untuk memakaikan Yoongi mantel yang di bawanya.
Yoongi tidak menolak, mungkin ia juga mulai merasa kedinginan.
"Pulang sana, kau sudah mengantar mantel"
"Uang"
Holy sh*t..
Yoongi juga lupa bawa dompetnya saat keluar tadi.Jimin tersenyum menang.
Sejujurnya sudah lama ia dan Yoongi tidak jalan bersama karena tugasnya yang menumpuk.°_°_°_°_°_°_°_°_°_°_°
Saat tiba di mart, Yoongi mengambil keranjang dan mulai memasukkan banyak sekali makanan ringan. Toh, Jimin kok yang bayar.
"Jangan rakus, kurangin makan micin"
'Ngak! Itu micin Yoongi!'
'Ehh.. Apa yang terjadi?' Yoongi
"Hey? Sudah selesai?"
"Eh..hmm..sudah"
"Ya sudah, ayo ke kasir"
Yoongi membawa keranjangan—dua keranjang belanjaannya ke bagian kasir.
"Totalnya 60000 won"
Jimin menatap Yoongi seram, ia beli sebanyak apa sampai menghabiskan 60000—Rp. 800.000 won di mart.
Entah hari ini Jimin sial atau beruntung. Cuaca mendung dan sebentar lagi akan hujan, untung saja ia membawa payung.
Walau hanya cukup untuk Yoongi, tak apa. Jangan sampai Yoongi sakit.
Jimin hanya memakai sweater tipis dengan ripped jeans. Menurutnya cukup untuk melindunginya dari hawa dingin dan guyuran hujan.
Oh ayolah Jim, kau bisa sakit bila seperti ini.
°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°
Mereka pulang dengan Jimin yang basah kuyup dan Yoongi yang kering.
Jimin langsung saja lari ke kamarnya dan mengganti bajunya yang basah, setelah itu ia langsung melompat ke kasur hangat yang menunggunya.
Sedangkan Yoongi? Sedang netflix and chill di ruang tamu dengan banyak cemilan di pangkuannya.
"Hatchi! Hatchi! Uhuk!"
"Yoon...gi.."
-To be Continue-
Jimin~
KAMU SEDANG MEMBACA
OVERPROTECTIVE [√]
FanfictionPark Yoongi hanya ingin kebebasan bebas dari abangnya, Park Jimin. kisah tentang Yoongi yang bersusah payah menghindari abangnya yang terlalu sayang padanya. [COMPLETED STORY]