Culture Fest

13 1 0
                                    

"Wilujeng sumping di acara culture fest guys, selamat menikmati acara yang pastinya nggak bikin kalian boring, khusus nya buat kalian semua kids zaman now" Opening dari sang MC pada acara kali ini membuat sorak sorai dari para peserta yang didominasi oleh anak anak remaja.
Suasana disini sangat ramai banyak pelajar dari berbagai sekolah yang ada di Tasik tumpah ruah memenuhi Taman kota .
Acara kali ini diadakan dalam rangka memperkenalkan budaya pada remaja, sekolah dan perusahaan pendukung acara sengaja mengadakan event seperti ini, agar remaja saat ini tidak melupakan budaya Indonesia. Akan banyak pertunjukan luar biasa yang di pertontonkan mulai dari kolaborasi musik daerah, tarian bahkan berbagai kesenian daerah juga ada dan pastinya untuk para remaja akan ada bintang tamu spesial. Itu informasi yang ku dengar dari kepala sekolah saat upacara bendera kemarin, kepala sekolah menyampaikan amanat pada seluruh siswa untuk bergabung dalam event tersebut. Bahkan sekolah ku juga ikut andil dalam penampilan paskibra.

"Wissh acaranya keren ya Ta" Ujar Fera.

"Iya..." Balas ku.

Fera berceloteh ria tentang acara ini, kami tengah melihat pernak-pernik khas budaya Sunda seperti payung geulis, kriya (kerajinan tangan) dan berbagai karya unik lainnya.

Samar-samar aku melihat seseorang yang tak asing, tapi kali ini penampilan dia kok beda sih. Sepertinya dia semakin mendekat ke arah ku.Setelan baju kaos oblong abu abu, topi, plus kacamata hitam. Dia keren juga.

"Defita sini cepetan ikut aku" sekonyong-konyong menarik tangan ku, membawaku ke tengah kerumunan orang-orang.

"Ada apa sih Fe?"

"Ta band favorit aku bentar lagi perfoum" Katanya dengan penuh antusias.

"Jadi kamu narik aku cuma buat ngajakin nonton, ah males aku mau cari Sava aja" Kataku, kemudian aku mencoba membelah kerumunan untuk bisa keluar dari area.

"Ah kamu mah gak asik orangnya" sepertinya Fera mulai mengeluarkan jurusnya itu, cemberut bebek. Gak bakalan aku nurutin kemauan kamu kali ini maaf ya Fera.

"Sava dimana ya" Batinku.

"Ade!!"

Sepertinya seseorang memanggil ku, tapi siapa? Fera gak mungkin kan dia panggil aku dengan sebutan Ade ahh mungkin orang lain kali, namanya aja yang sama.

"Ade...!!" Loh kok manggil lagi.

"Adefita Nadhifah!!!!" Dia tau nama panjang aku.

Puk.... Dia menepuk bahu ku.
Sontak aku pun menoleh.

"Kamu tuli atau pura pura gak denger" Dengusnya.

"Bang Raka....!" Aku menganga ketika melihatnya, ternyata orang itu adalah Bang Raka, yang bikin heran adalah penampilannya. Seriusan ini Bang Raka biasanya juga dia cuma pake kemeja atau nggak pake stelan jas.

"Bang Raka ngapain disini, aku pikir tadi itu orang lain"

"Emang kenapa kalo saya disini ini kan tempat umum" Balasnya.

"Tapi kan ini acara buat anak remaja"

"Emang saya keliatan tua ya sampe gak boleh gabung sama kalian"

"Gak nyadar umur, dasar dia aja lebih tua dari aku matanya juga sedikit kerutan jangan-jangan rambutnya beruban lagi" Gerutu ku yang mungkin masih bisa di dengar olehnya.

{JTPH 1} Janji Tak Pernah HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang