Bab 21 Dongos ingin memperkosa Pipit

3.7K 142 0
                                    


          Dongos mengambil air di gelas dan dibacakan mantra, tapi tiba-tiba gelas itu pecah. Diam-diam Panjul menolong Pipit.

         "Kurang ajar! kamu mau main-main denganku!" gertak Dongos pada Pipit.

         "Main-main? dari tadi aku diam saja! kenapa Mbah marah!" ucap Pipit lantang.

          Dongos berdiri dan menyeret Pipit, puluhan jin di kerahkan untuk mendorong Pipit. Dongos mendorong Pipit ketempat tidur, dan hendak memperkosanya. Pipit berdiri dan mendorong Dongos, namun tenaga Dongos sangat kuat.

          "Kamu mau memperkosaku? seperti kamu memperkosa Ibuku?" bentak Pipit.

          "Siapa kamu! siapa Ibumu!" hardik Dongos.

           Pipit tidak punya pilihan, Dongos tiba-tiba sangat kuat, Ayat-ayat yang dibacanya seolah tidak mempan, Panjul sedang melawan jin-jin peliharaan Dongos, Pipit membentak Dongos.

          "Kamu kan sakti? masa tidak tahu siapa aku!" bentak Pipit.

          "Katakan siapa Ibumu!" tanya Dongos marah.

           "Yang jelas, aku adalah anakmu! aku tidak sudi memikiki Ayah bejad sepertimu!" bentak Pipit.

           "Siapa Ibumu!" teriak Dongos.

           Pipit mulai membaca Ayat kursi lagi, dan surah-surah pendek, Pipit melanjutkan membaca Surah Al Baqoroh, Dongos marah dan memaki Pipit.

            "Diam! hentikan!" teriak Dongos kesakitan.

            "Allahhu Akbar!!" teriak Pipit sambil memukul tepat di hulu hati Dongos.

           Panjul datang dan memukul Dongos yang sedang kesakitan.

           "Ayo kita pergi!" teriak Panjul

           Pipit langsung lari dan keluar, pengawal-pengawal Dongos hanya tersenyum, mengira Dongos sudah berhasil meniduri Pipit sehingga Pipit lari. Pipit terus berlari sambil berpikir keras dan ingat Ibunya, "kurang ajar! pasti Ayah sudah memperkosa Ibu dengan cara begitu!" ucap Pipit dalam hatinya. Setelah berlari jauh, Pipit mulai berjalan santai.

            "Katanya berani? tapi kewalahan!" ucap Panjul mengejek Pipit.

            "Halah! kamu kemana saja! kalau dibutuhkan kabur!" balas Pipit sengit.

            "Aku memusnahkan benda-benda yang dimiliki Dongos, dan menghajar jin peliharaannya!" ucap Panjul membela diri.

            "Menurutmu apa dia terluka?" tanya Pipit.

            "Apa kamu khawatir jika Ayahmu terluka?" jawab Panjul.

            "Tidak! aku hanya ingin tidak ada korban-korban lagi!" ucap Pipit tegas.

            "Aku pulang!" ucap Panjul pergi meninggalkan Pipit.

            "Heh! jin bodoh! aku belum selesai bicara!" teriak Pipit.

           Pipit tidak menyadari bicara sendiri dan banyak orang memperhatikannya. Sampai rumah, Popon terkejut Pipit pulang kerumahnya, padahal pagi pergi dengan Umi dan Abinya.

           "Pipit? kamu sudah kembali?" sapa Popon senang.

           "Iya Bu, aku haus, dan lapar!" jawab Pipit.

           "Ayo makan, Ibu sudah masak," ucap Popon bahagia.

           Selesai makan, Pipit cerita pada Ibunya, bahwa Pipit sudah mendatangai rumah Dongos.

           "Bu, aku mau cerita, tapi Ibu harus janji tidak boleh marah," pinta Pipit.

            "Iya, Ibu janji, Pipit mau cerita apa?" tanya Ibunya penasaran.

            "Tadi aku kerumah Dongos, dan benar Bu, dia mau memperkosaku, jadi aku katakan kalau aku anaknya, tapi Ibu jangan khawatir, aku tidak bilang, kalau aku anak Ibu," ucap Pipit.

            "Ya Allah Pit, terlalu bahaya kamu kesana sendirian, berjanjilah pada Ibu, kamu tidak akan kesana lagi ya?" pinta Popon.

            "Iya Bu, aku janji, aku muak memiliki Ayah seperti itu, aku sempat menghajarnya Bu, dan dia kesakitan," ucap Pipit.

            "Iya Nak, tapi Dongos itu licik Nak, dia itu tidak hanya berganti-ganti wanita, semua wanita dia mau, banyak gadis di perdaya dengan iming-iming cinta dan harta, mungkin Dongos terikat janji dengan jin, dia selalu memuja jin, dan membaca mantra tiap malam," ucap Popon sedih.

            "Ibu tenang saja, tidak akan aku biarkan dia menyakiti Ibu lagi," ucap Pipit.

            "Dongos tidak akan tinggal diam, sebaiknya kita Sholat dan mengaji, kita meminta pertolongan pada Allah ya Nak," ucap Popon.

            "Iya Bu, benar, kata Ustad guruku, jin akan hangus jika dilawan dengan Ayat-ayat Allah," jawab Pipit.

            Malam itu Popon sangat gundah gulana, Popon yakin Dongos tidak tinggal diam, malam itu Popon membaca Al Qur'an sampai menjelang sepertiga malam, Popon sholat Hajat dan Witir, tiada henti Popon meminta perlindungan untuk Pipit dan dirinya.

  ***

Pemburu Cinta (Panjul Part 5)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang