Bab 4 Minah ditampar suaminya

5.7K 159 1
                                    


            Minah seperti menantang suaminya, baginya sudah tidak ada lagi rasa cinta dan sayang. Penghianatan suaminya masih membekas dan tidak bisa dimaafkan. Sampai pada waktu malam itu, terjadi pertengkaran yang sangat hebat.

          "Dari mana kamu!" bentak suami Minah.

          "Bukan urusanmu!" jawab Minah santai.

          "Tapi kamu itu istriku! apa kata orang yang melihatmu selalu pulang malam!" hardik suami Minah.

          "Semua orang tahu Kang! kamu itu yang jahat dan selingkuh! jadi bukan aku yang malu, tapi kamu yang seharusnya malu!" ucap Minah marah.

          "Aku tahu, aku salah, aku minta maaf, aku tidak akan mengulanginya lagi!" ucap suami Minah.

          "Terlambat Kang! kamu bilang tidak akan mengulanginya lagi, karena kamu sudah cacat! jalan saja susah! mana ada yang mau denganmu! aku mau kita cerai! aku tidak sudi lagi punya suami sepertimu!" bentak Minah sangat kejam.

          "Kurang ajar sekali mulutmu Minah! apa karena kamu sudah memiliki pria lain?!" bentak suami Minah.

          "Kalau iya, Akang mau apa? toh kamu sudah lama tidak pernah melakukan kewajiban sebagai suami! kamu lebih memilih tidur dengan wanita simpananmu!" ucap Minah.

          "Siapa pria yang dekat denganmu! katakan siapa!" ucap suami Minah marah.

          "Ah, sudahlah aku malas ribut denganmu!" ucap Minah.

          Suami Minah sudah hilang kendali karena cemburu, dia menyusul Minah dan menarik tangan Minah. Suami Minah memaksanya untuk memberitahu siapa pria yang sudah mendekati Minah, dan membuat Minah melawannya.

          "Lepaskan aku!" ucap Minah.

          "Tidak akan aku lepaskan! katakan siapa pria itu!" bentak suami Minah.

          "Kamu tidak sepadan dengannya! dia lebih kuat dan tampan!" jawab Minah.

          "Plak... !" sebuah tamparan keras mendarat dipipi Minah sampai merah.

          "Kamu berani menamparku?! tidak tahu malu kamu!" bentak Minah.

          "Plak... !" tamparan keras mendarat dipipi Minah lagi.

          "Rupanya kamu selama ini sudah selingkuh hah! aku bunuh kamu!" bentak suami Minah.

          Minah menyadari posisinya terjepit, langsung mendorong suaminya dan keluar dari rumah. Popon dan Pipin menyaksikan orangtuanya bertengkar hanya bisa menangis.

***

Pemburu Cinta (Panjul Part 5)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang