Minah mulai mendekati Popon yang keras kepala, Minah beralasan ingin mengunjungi saudaranya dan minta di antar Popon. Akhirnya Popon memenuhi keinginan Ibunya karena tidak tega, walaupun saat itu terbesit keraguan dihati Popon.Sampai dirumah Dongos, Popon duduk dan hanya menunduk, Popon sangat malu karena banyak orang yang datang di rumah Dongos. Saat Dongos mengantar tamu, mata Dongos tidak lepas menatap Popon disamping Ibunya.
Dongos menghampiri Minah dan menyuruhnya masuk dan menunggu di kamar. Popon merasa sangat risih dengan tatapan Dongos. Minah yang tidak curiga ketika Dongos memanggilnya.
"Itu anakmu?" tanya Dongos.
"Iya Kang, dia anak sulungku," jawab Minah.
"Sepertinya jodoh dia tidak akan lama lagi," ucap Dongos.
"Benarkah? apa Akang tahu siapa pemuda itu?" tanya Minah penasaran.
"Aku yang akan menikahinya! baru kali ini aku menyukai seorang gadis, ternyata anakmu!" ucap Dongos.
"Apa? kenapa harus Akang?" ucap Minah terkejut.
"Kalau anakmu menikah denganku, semua hartaku buat dia, apa kamu tidak senang?" ucap Dongos merayu.
"Tapi Kang," ucap Minah ragu.
"Tidak ada tapi-tapian, aku tidak suka di tolak!" jawab Dongos tegas.
"Baiklah, terserah Akang!" ucap Minah menyerah.
Minah serba salah, jika melawan Dongos, Minah takut Dongos mencelakainya dan mencelakai Popon.
"Ya sudah, kamu pulang saja! biarkan anakmu disini! besok aku akan menikahinya!" perintah Dongos mengusir Minah.
Dengan berat hati Minah keluar dari rumah Dongos, Popon tidak tahu jika Ibunya sudah meninggalkan Popon dirumah Dongos. Dongos mandi dan merapihkan diri, walaupun Dongos sudah banyak meniduri wanita, baru kali ini hatinya terpikat dan jatuh cinta pada Popon. Dongos mulai membuka pintu dan menghampiri Popon.
"Siapa kamu!" bentak Popon.
"Aku calon suamimu sayang," jawab Dongos.
"Maaf! jangan dekati aku, dan jangan bermimpi ingin jadi suamiku!" ucap Popon ketus.
Dongos menatap Popon dari atas kepala sampai kakinya, nafsu Dongos mulai timbul dan tidak bisa di kendalikan. Dongos langsung memeluk Popon dan membuat Popon pingsan. Dongos melucuti semua pakaian Popon, "mulus sekali," bisik hati Dongos.
Dongos memperkosanya tanpa rasa ragu sedikitpun. Satu jam lebih Popon pingsan, akhirnya siuman dan mendapati dirinya dalam keadaan telanjang dan melihat Dongos berbaring disisinya. Popon teriak, namun Dongos dengan cepat membungkam mulut Popon, dan merayunya.
"Besok kita menikah kalau kamu menolak, aku tidak segan-segan membuat Ibumu menderita," bisik Dongos.
Dongos mulai memperlihatkan kemampuannya, dengan ketukan jarinya, semua jin berkumpul dan membuat Popon terbelalak terkejut. Popon akhirnya pingsan dalam pelukan Dongos.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Pemburu Cinta (Panjul Part 5)
Mistério / SuspenseDewasa 18++ Masih ingat Panjul? Jin Islam yang baik hati? Dalam kisah ini Panjul akan ikut berperan dalam cerita. Tolong sebelum membaca cerita ini, baca dulu cerita "Aku hamil anak jin." Karena jika tidak membaca dari awal, akan bingung dengan soso...