.
.
.
~~~~~~~~{~~•••••••Zia melihat jam yang melingkar di tangannya yang sudah menunjukan pukul 3 sore, sembari ia menyiapkan makanan pikirannya masih teringat alya.
'Mana alya ini sudah jam 3 sore dia pun belum sampai dirumah ku, apa dia tidak jadi kerumah' cemas zia.
Kemudian datang seorang pria secara tiba - tiba lalu memeluk tubuh zia dari belakang, tidak lain pria itu adalah ali suami tercintanya. Zia pun merasa kaget dan menjerit dengan keras saat ali memeluknya dari belakang secara tiba - tiba.
"Aaaaaaa......." teriak zia
"Hei heii... Zia ini mas, suami mu sayang" ucap ali agar menghentikan
"Astaghfirullah mas. Kamu ini datang ko diam - diam, gak ngucapin salam lagi. Terus kalo nanti aku kaget terus jantungan terus aku meninggal lalu aku dikubur siapa yang bakal jagain kamu tidur, masakin makanan buat kamu hah? " respon zia dengan nada kesal pada Ali."Ishh.. Zia kamu ini kalo ngomong apaan sih pake bawa bawa meninggal segala lagi. Mas kan belum siap kehilangan kamu sayang" Jawab Ali.
Zia pun hanya terdiam saja mendengar perkataan ali, sembari melipat tangannya dan diletakan di depan dadanya, dan tersenyum sedikit di bibirnya sehingga harus berpaling dari ali agar ali tidak mengetahuinnya.
"hmm... Yasudah deh maaf mas yang salah. Datang tanpa mengucapkan salam, mas juga minta maaf sudah buat kamu kaget. Niat mas bukan buat kagetin kamu ko, justru niat mas mau kasih kejutan buat kamu, aku juga gak tau kalau bakal jadinya begini" sambung ali dengan wajah memelas
Zia pun akhirnya tertawa, mendengar perkataan ali seperti itu dan melihat wajah ali memelas seperti anak kecil...
Sedangkan ali kebingungan dan menggaruk - garuk kepalanya yang tidak gatal"Kenapa kamu ketawa? " tanya ali
"Hahaaaaa... Haha... Ka..mu...lucu... Mas. Hahaha.... "Jawab zia terpingkal - pingkal"sttttt!!! Sudah jangan terbawa arus ah, ngomong - ngomong gimana sahabat mu dia sudah kesini? " tanya ali.
"Astghfirullah mas aku lupa. Coba aku telpon dia dulu mas" jawab zia dengan bergegas mengambil ponselnya di saku gamisnya.
Belum sempat zia menekan tombol memanggil kemudian terdengar suara motor berhenti didepan rumahnya, zia pun menaru kembali ponselnya kedalam saku gamisnya.
"Mas, biar zia saja yang lihat, mas ganti baju dulu gih" seru zia
"Oke sayang" jawab ali
Baru saja zia melangkahkan kakinya dari diri ali, ali pun menarik tangan zia dari belakang, zia pun memutarkan tubuhnya dan sebuah kecupan yang hangat meluncur dikening zia, zia pun hanya terdiam dan tersipu malu saat ali melakukan itu kepadanya.
Ali mulai menaiki anak tangga lalu zia menjerit " Terimakasih mas" ali pun hanya terkekeh mendengarkannya...
Zia mulai mengintip dari dalam siapa orang yang baru saja memarkirkan motornya di depan rumahnya itu, dan setelah seorang itu membuka sebuah helm di kepalanya dan ternyata sahabat tercintanya yaitu alya. Zia pun mulai membukakan pintu untuk menyapa sahabatnya itu.
"Ziaaaaaaaaaaa...... " Teriak alya dengan nada kecil sembari memeluk tubuh zia yang mungil.
"Alya ko kamu lama banget sih, aku sudah nungguin kamu loh dari tadi, sampe - sampe aku mau jamuran nih" ucap zia dengan nada suara yang dimain mainkan
"ya ampunn zia, mulai deh lebaynya. Iya aku tuh lama karna kejebak macet zia" Jawab alya
"Oh iya, terus gimana perjalanannya gampang diingat kan, kalo main kesini lagi gak bakal nyasar kan" gurauan zia
" Dikira aku anak kecil apa yang gampang tersesat dan tak tau arah jalan pulang... Yah alhamdulillah gampang diingat jadi aku bisa deh mapir kesini terus" ujar Alya yang diayun ayunkan dengan sedikit lagu.
Zia pun mempersilahkan alya untuk masuk kedalam.
Alya sangat kaget saat melihat seorang pria yang status guru disekolahnya itu kini sedang duduk di depan meja makan dengan memegang sebuah ponsel di tangannya"Hei alya kamu sudah sampai, mari silahkan duduk, gimana perjalanannya lancar kan dan mudah di ingat kan jalannya?" tanya ali
Alya pun mulai duduk di sebelah kursi zia
"Aa... Alhamdulillah pak lancar, dan mudah diingat" jawab alya sembari menjatuhkan pantatnya di kursi."Bapak ko bisa ada di rumah zia, pak ali oomnya zia yah? " tanya alya
Zia pun hanya membulatkan matanya menatap ali agar ali menjelaskan semuanya kepada sahabatnya itu."hmm sebenernya gini alya, saya dan zia sudah menikah. Dan ini rumah kita berdua... Saya bakal jelasin semuanya aslkan kamu tidak memberi tahu rahasia ini kesiapa pun sebelum zia sudah bebas dari status pelajarnya" ujar ali menjelaskan kepada alya agar dapat mengerti.
~~~Tunggu kelanjutannya yah teman~~~
___________________________________________
...............
................
...............Assalamualaikum wr. wb.
Haiii para ukhti wa akhi apa kabar semuanya???
Kira kira apa yah kelanjutan ceritanya?? Ikutin terus yah kelanjutannya,, jangan lupa vote and comentnyaBtw....
Sudah lama ana tidak mengetik, dan baru sempat meluangkan waktu sedikit ini lah untuk bisa melanjutkan ceritanya.Para akhi wa ukhti maaf ana baru bisa mengetik sedikit saja hari ini, ini sebagai rasa rindu ana terhadap kalian, ku harap semoga kalian bisa menjadi para readerss yang setia yah...
-----------------------------------------------------------------
Ana minta izin pada kalian semua beberapa minggu ini ana belum bisa update lagi, karna ana lagi PTS di sekolah dan mengurusi ujian ujian lainnya disekolah. Maklum lah kelas 12 pasti banyak ujian kan ditahun tahun terkahir sekolah :))
Ana tidak tau kapan ana sempat mengetiknya, doakan saja semoga ana ada waktu luang untuk mengetik kelanjutan cerita GIM ini...
Maunya sih ana fokus dulu sama disekolah, karna ana ingin bisa lulus dengan nilai yang memuaskan.
Gak kerasa 5 bulan lagi ana lulus dari smk, maka itu ana lagi dimasa masa begini harus mengumpulkan ilmu untuk ujian nanti. Semoga kalian memahami keadaan ana yah.
Syukron🙏
Putri lusiana
Bandar lampung, 4 oktober 2018
Mohon tunggu cerita selanjutna yah temannn....
KAMU SEDANG MEMBACA
GURUKU IS MAHRAMKU
Spiritual🐸 PART 1🐸 Hai!! aku Shazia aurelia seorang gadis dari keluarga kecil, Sejak kecil aku selalu di manja oleh orang tua ku, aku dilahirkan di kota Bandar Lampung, aku sudah memasuki umur 18 tahun dan aku anak yang panling bungsu dari kakakku yang san...