SEPULUH

6.4K 182 2
                                    

--------

Akhirnya acara penikahan kini telah selesai, mereka berdua berniat untuk beristirahat dan melaksanakan sholat Maghrib yang mereka lewatkan. Zia memasuki kamarnya terlebih dahulu, saat ali memasuki kamarnya kini zia sedang duduk di depan cermin dan sangat terlihat sibuk melepaskan jarum-jarum yang berada di jilbabnya.

Ali pun mulia mendekatinya, dan zia hanya gugup dan diam saat melihat ada sosok seseorang lelaki yang berdiri di belakangnya.

Sebenarnya kamar zia tidak pernah di masuki seorang lelaki selain abi dan kakaknya

Zia segera bangun dari tempat duduknya dan berdiri mengahadap ke ali, dan memasangkan pandanganya kebawah.

"Eh,, pak ali." ucapnya sembari mencium punggung tangan ali.

Zia mulai paham dengan maksud kedatangan ali, ali ke kamar pasti ingin melaksanakan sholat. Tanpa penjelasan ali kini zia mulai berkata
"Pak ali mandi ya,, ini pak handuknya silahkan pak. Dan di sana kamar mandinya" ucap zia memberikan handuk kepada ali dan menunjukan arah kamar mandinya.

"Terus kamu?" tanya ali

"Iya pak, nanti zia nyusul" ucap zia.

"Baiklah. Terimakasih" jawab ali sembari tersenyum dengan menunjukan sebuah handuk yang di bawakan oleh zia

Zia mulai menyiapkan perlengkapan sholat untuk sang suami. Mulai dari menggelarkan shajadah dan baju kokoh yang baru dia pinjam ke kakaknya, dan tak lupa dengan sarung dan pecinya.

Usai menyiapkan perlengkapan sholat untuk suami, zia pun berlanjut untuk melepaskan jarum yang ada disematan jilbabnya itu.

Ketika ali usai mandi, yang kini sedang berdiri di depan pintu kamar mandi, dengan sebuah handuk yang di husapkan dikepalanya. Kini melihat sang istri yang masih sibuk dengan kerudungnya itu, dengan cepat ali melangkah menuju ke arah zia dan berdiri di belakangnya. Lalu membantu melepaskan semua jarum yang ada di jilbabnya itu.

Usai melepaskan jarum, seketika pandangan mereka bertemu dalam pantulan cermin. Dan mereka saling bertatap-tatapan melalui cermin itu...

Dengan tersadarnya kini wajah zia mulai berubah merah sperti tomat ketika melihat tatapan mata ali, dan dia segera beranjak dari duduknya dan berlari menuju kekamar mandi.

Ali pun hanya tersenyum geli melihat perilaku sang istri, yang seketika wajahnya memerah seperti tomat.

Selesai mandi, zia membuka pintu sedikit dan mengintip apakah ali sudah melaksanakan sholat atau ali menunggu dirinya untuk sholat berjama'ah.

Ternyata zia kini melihat ali yang sedang duduk di pinggir ranjang yang sudah memakai baju kokoh sembari memainkan ponselnya dan terlihat bahwa ali sedang menunggu dia dari tadi. Zia mulai melangkah keluar dan mengambil mukenah nya.

Ali yang sudah melihat zia kini mematikan ponselnya dan ditaruh di atas nakas.

"Kamu sudah selesai mandinya, kalau sudah kita sholat berjama'ah yuk" ucap ali dengan nada lembut.

"Sudah pak, mari pak".

Usai sholat zia mencium punggung tangan ali begitupun ali membalasnya dengan sebuah kecupan di kening zia. Wajah zia mulai memerah lagi.

GURUKU IS MAHRAMKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang