Empat

6.3K 227 1
                                    

------

Di sekolah, saat ini sedang sangat ramai.. zia menunggu sobatnya yang akhirnya dia memutuskan untuk duduk di bangku yang tersedia di depan kelas., tiba tiba tanpa kusadari ada sosok lelaki yang yang gagah dengan membawa sebuah tas laptop di tangan nya. Tanpa ku sadari tenyata itu adalah pak Ali.

Dag...

Dig...

Dug...

Jatungku pun mulai berdetak lebih dari 1000 kali kecepatan,mulai tak menentu. Aku berusaha menetralkan detak jantukku. Tiba di hadapanku pak Ali menatapku dengan tatapan seolah aku adalah kekasih nya,,, sembari tersenyum dan menyapaku.

"Assalamualaikum zia. Selamat pagi?" sapa dan salam dari ali.

"Wa.. wa'alaikumussalam, pa,, pagi ju,juga pak" jawab salamku, dengan terpatah patah

'Sumpah demi apa ini,,, pak ali menyapaku di pagi pagi begini.. Oh tolong siapa saja tolong pegang aku. ...Aku ingin terbang' ucap batinku.

'Bawalah aku terbang menuju hatimu pak ali...' Sambung lagi batinku.

Tiba tiba ada suara yang telah menyadarkanku dari lamunan. Siapa lagi kalau buka sahabaku yang berisik yaitu alya.

"Dorrrr!!!!!!" teriaknya

Aku pun sempat kaget mendengar nya dan sempat tubuhku ingin mental rasanya.

"Astaghfirullah, alyaaa. Kebiasaan deh kamu itu,,, kalau datang itu beri salam bukannya malah ngagetin orang begini. Coba kalo yang kamu kagetin itu orang nya sedang punya penyakit jantung terus kamu kagetin, tiba tiba orang itu mendadak meninggal degan kelakuan kamu kaya gini.. Apa kamu mau tanggung jawab atas kelakuanmu ini?? Untung saja aku tidak punya penyakit jantung" celoteh ku menjelaskan pada alya, dan menatap kesal padanya., sembari melipat kedua tanganku di depan dada dan memajukan bibirku benerapa senti itu, dengan menatap sinis kepada alya.

Alya pun yang di nasihati tertawa saja mendengar celotehan dari sahabtnya. Sembari melihat bibir zia yang di majukan beberapa senti.

Alya pun mulai merasa bersalah melihat zia yang cembetut sembari memajukan bibirnya itu.

"Hhahha... Ya gak gitu juga kali zia. Kamu mah pikirannya kaya gitu... Yasudah, maaf deh. Aku janji tidak akan mengulanginya lagi" ucap alya dengan mengangkat 2jari.. Dengan suara memelas.

Zia pun yang merasa tidak enak melihat sahabatnya itu kini memaafkannya.

"Iya deh aku maafin. Tapi janji ya buang jauh jauh sikap kamu yang tadi itu. Jangan diulangi lagi" tanya zia

"Siap, nyonya Shazia Aurelia" jawabnya dengan menyebut kepanjangan namaku.

"Gitu dong. Tapi.... Tranktir aku ya" ucapku sembari mengangkat alisku..
Alya pun hanya mengangguk anggukan kepalanya saja sembari tersenyum miris.

❄❄❄❄❄❄

Sepulang sekolah zia dan alya berjalan bersama di sepanjang koridor ingin menuju ke gerbang. Alya yang kini sudah di jemput oleh ayahnya sekarang pergi meninggalkan ku di gerbang dan menuju ke arah ayahnya yang sudah menunggu dia sejak dari tadi. "Dah zia aku pulang duluan ya, Assalamualaikum" ucap dan salam alya.

"Oke, Wa'alaikumussalam. Hati hati alya" teriakku.

Tiba tiba ku merasa kepalaku pusing dan sangat sakit. Penglihatan kini sangat gelap dan suara suara pun mulai tak terdengar di telinga ku. Aku tidak sanggup manahan rasa sakit itu dan menjatuhkan tubuh ku. Belum sempat aku terjatuh badanku pun terasa ada yang menahan tubuhku. Dan ku lihat ternyata pak ali,, sosok laki laki yang ku ucapkan di setiap do'a dan sujudku. Tanpa di sadari aku pun mulai tak sadarkan diri.

"Astaghfirullah,,, zia kamu kamu kenapa??" Ucap ali dengan nada yang sangat panik dan cemas.

"Aku harus membawa dia ke rumah sakit" sambung ali lagi.

Ali pun membawa zia kedalam mobilnya dan ketika ingin meletakan zia di kursi belakang tanpa di sengaja wajah mereka kini berdekatan sehingga tidak ada jarak satu jengkal pun di antara mereka.

Kini ali menatap zia dengan tatapan yang beda. 'Subhannallah, ya Allah sunggu indahnya ciptaan engkau'. Batin ali. 'Astagfirullah. Ada apa dengan aku ini. Maafkan hamba ya Allah yang seharusnya tidak berpikir yang aneh aneh kepada yang bukan mahramku' Sambung batinya lagi.

Sudah sampai di rumah sakit, dan kini zia pun sedang di tangani dokter diruang ICU. Ali pun berpikir untuk memghubungi debi,, tanpa berpikir lama ali pun mulai mengambil ponsel dari saku celananya dan mengusap layar ponselnya lau mengetik nama debi di kontak posel dia.

Debi yang kini sedang sibuk mengendarai mobilnya mendengar suara ponselnya berbunyi, lalu berhenti sebentar di pingir jalan untuk mengetahui siapa yang menghubunginya dan ternyata tertera nama ali di ponselnya. Tanpa menunggu lama debi pun mulai mengangkat ponselnya mendekatkannya dengan telinganya.

"Assalamualaikum li, ada apa kamu menghubungi saya?" salam debi dan bertanya.

Ali pun yang berdiri di depan ruangan dengan tangan kiri memasukan di saku celana dan tangan kanannya yang sedang memegang ponsel di telinganya pun menjawab.

"Wa'alaikumussalam bi. Deb kamu buru deh ke rumah sakit. Si zia tiba tiba pingsan tadi" ucap ali.

Debi pun mulai kaget mendengar berita adek kesayangannya yang kini sedang berada di rumah sakit.

"Oke oke. Kalian berada dirumah sakit mana.. Aku kesana sekarang juga?" tanya debi di sebrang sana dengan nada panik.

Tanpa lama ali pun menjawabnya "Sekarang kami berada di RS Umum" jawab ali.

"Baiklah kamu jaganin adek ku dulu beberapa menit lagi aku sampe disana" ucap debi sembari menghidupkan kendaraannya kembali.

Debi pun mulai mengendarai kendaraannya dengan kecepatan sedang. Dia juga sedang memikirkan adeknya itu.. Mengapa dia bisa bisanya masuk kerumah sakit, apa dia belum makan dari pagi" pikirnya berkali kali.

----------------------------------------------------------

ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

SELAMAT MALAM UKHTI...
MAAF YA BARU BISA UPDATE,,,
BELUM SEMPET DAPET WAKTU RUANG NIH UKHTI UNTUK NGETIKNYA... BIASA ORANG SIBUK :).

JANGAN BOSEN BOSEN YA BACANYA DAN JANGAN LUPA TINGGALKAN TANDA BACA KALIAN .

DITUNGGU YAA VOTE DAN COMENT DARI KALIAN UKHTI.

MAAF YA SEKLAI LAGI KALAU BANYAK YANG TYIPPO,
D

AN KURANG NYAMBUNG CERITANYA ...:)

SELAMAT MALAM UKHTI...
WASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

GURUKU IS MAHRAMKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang