DUA BELAS

6.7K 180 2
                                    

'Kebahagian pun datang. Dengan adanya kebahagiaan hubungan pun menjadi tentram dan tumbuhnya rasa kasih dan sayang yang sangat besar...'

❄❄❄

Tak terasa sudah dua bulan mereka menjalin status suami dan istri. Dan mereka masih tidur dalam memisahkan dirinya. Karna ali tidak mau memyentuh tubuh zia sebelum zia lulus dari sekolahnya, kini ali selalu sabar menunggu zia yang akan lulus sekitar satu bulan lagi. Dan ali akan melakukannya setelah zia siap. Begitupun dengan zia. Ia belum siap memberikan kewajibanya terhadap ali, karna ia ingin menyelesaikan pendidikannya dulu.

Dan sampai sekarang zia masih memanggil ali dengan sebutan pak ali.
Ali pun tidak masalah jika zia masih tetap memanggil nya dengan sebutan pak. Tetapi mereka berdua saling mengerti satu sama lainnya, mereka sekarang begitu mulai dekat.

Hari ini adalah hari minggu, dan mereka berencana untuk jalan-jalan seharian.

"Assalamualaikum pak" sapa zia ceria.
"Wa'alaikumussalam. Kamu sudah siap kita pergi sekarang" ajak ali.
"Hmm.. Yasudah pak sekarang juga gapapa, nanti kalau siangan dikit jalanan macet" jawab zia dengan senyuman yang manis.
"yasudah. Yuk" ali mengandeng tangan zia.

Zia pun sekarang mulai merasa nyaman berada di dekat ali. Zia mulai menerima kenyataan bahwa ali adalah suaminya. Tetapi dia belum bisa menjadi istri yang terbaik baginya dan belum memberikan hak sebagai istri terhadap suaminya.

'Maafkan aku, yang belum bisa menjadi seorang istri yang baik buat mu pak. Maafkan aku juga yang belum bisa memberikan sebagian hak mu pak'. Di dalam batin zia bersedih. Karna ia belum menjadi sosok seorang istri yang baik terhadap suaminya. Tidak seperti orang-orang yang disana, yang selalu memberikan hak nya masing-masing.

Ali membawa zia ke sebuah danau yang amat sangat indah, ali meminta zia untuk menutupi matanya dengan sebuah kain berwarna merah panjang dan diikatkan di belakang kepalanya.

"Aduh pak.. Kenapa harus di tutup sih mata zia" tanya zia yang risih dengan keadaan mata yang sudah di tutup dengan kain.

"Hmm. Sudah kamu jangam bawell deh,, kamu percayakan sama aku. Aku gak bakal ngebuang kamu ko" jawab ali dengan becandanya.

"Iya sudah zia diam. Zia percaya ko sama bapak,"

"Setelah hitungan ke tiga kamu lepas kain nya ya.... 1....2.....3" instruksi ali

Zia mulai melepaskan kain dan membuka mata nya. Hari ini adalah hari dimana zia begitu bahagia saat sang suami mengajak ke tempat seindah ini.

"Subhanallah... Waw, pak ini indah sekali,,, zia belum pernah ketempat seindah ini pak" terharu zia dengan mata berkaca-kaca.

Ali mulai mendekati zia dan berdiri di hadapannya.

"Bagaimana indah tak?" tanya ali

"Indah sekali pak. Terimakasih pak sudah mau membuat saya bahagia" ucap zia dan tanpa sadar memeluk ali.

Dan ali terkaget saat zia tiba-tiba memeluk tubuhnya, seperti mimpi. 'Baru kali ini zia memeluk tubuh ku. Ini lah yang aku tunggu-tunggu,, terimakasih ya Allah walaupun hanya sekejap saja' batin ali.

Ali membalas pelukannya dan mengusap pelan kepalanya. Dan zia melonggarkan saat ali mengusap kepalanya. Wajah zia kini mulai seperti tomat,, zia hanya tersenyum tersipu malu di hadapan ali.

Zia berpikir ingin mengatakan sejujurnya pada ali bahwa ia sangat mencintai ali, dan ia tidak ingin kehilangan dirinya.

"Pak, ada yang ingin zia bicarakan sama bapak. Pak ali harus mendengarkan baik-baik ya pak" mohon zia.

GURUKU IS MAHRAMKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang