LIMA

5.6K 206 0
                                    

Debi yang kini telah sampai di rumah sakit, segera memasuki nya dengan langkah yang besar, mencari cari ruangan zia di rawat... Akhir nya dia pun bertemu dengan ali yang sedang duduk di depan ruangan. Ali yang kini telah melihat debi segera ia beranjak dari tempat duduknya.

"Assalamualaikum li. Bagaimana keadaan zia?" tanya debi dengan sangat panik.

"Wa'alaikumussalam. Di sedang di tangani oleh dokter"

Dengan gelisahnya debi melihat dari kaca yang ada di pintu ruangan. Dengan mata yang berkaca kaca dia melihat kondisi adeknya terbaring seperti itu. "Maafkan kakak dek, yang tidak bisa menjaga kamu. Sehingga kamu sampai seperti ini" ucap debi dengan nada lirih...

Ali yang melihat pun kini mulai terharu atas perhatian sosok seorang kakak seperti debi yang sangat sayang dan perhatian pada adeknya.

Ali yang hanya melihat pun kini sedikit menjatuhkan benih matanya dan segera di usap lembut dengan tangannya.

Ali mulai mengajak debi untuk duduk, dan ali akan menceritakan semua kejadian yang terjadi pada zia. Ali pun menceritakan semua dengan jelas.


Ketika ali sudah menceritakan semuanya kepada debi, seorang dokter keluar dari ruangan zia. Kami segara bangun dari duduk dan bertanya kepada dokter.

"Bagaimana dok keadaan adek saya. Saya kakak dari pasien itu dok?" ucap debi dengan memperkenalkan diri pada dokter.

"Alhamdulillah, adek bapak tidak kenapa napa. Cuma dia magh-nya kumat, dan kurang beristirahat saja" ucap sang dokter.

"Alhamdulillah" ucap kami serempak.
" Boleh saya masuk dok?" tanya debi.
"Silahkan pak" jawab sang dokter.
"Terimakasih dok." ucap debi sembari tak sabar masuk kedalam ruangan dan melihat zia.

------------

Debi dan ali kini setia menjagan zia, yang belum sadarkan diri. Debi yang kini sedang duduk di kursi samping ranjang dimana zia terbaring. Dan ali yang sedang duduk di kursi sembari memainkan ponselnya.

"Kak" ucapku dengan nada lirih.
"Alhamdulillah. Zia kamu sudah sadar" ucapan debi sehingga membuat ali yang sedang duduk kini berdiri dan menuju ke arah debi dan zia.

"Alhamdulillah zia, kamu sudah sadar." ucap ali.

"Aku haus kak, mau minum"
Debi yang mendengar  pintaan zia pun langsung menuangkan air putih kegelas dan memberikan nya pada zia.

"Iya, ini minum dulu" ujar debi sembari membantu zia duduk.

Zia meminum air yang ada di gelas itu, tapa sengaja dia melihat bayangan yang ada di gelas itu dan ternyata bayangan itu adalah pak ali.

"Pak ali, ngapain bapak ada disini?" tanya ku bingung dan mengerutkan keningku.

Belum sempat ali berbicara, debi pun kini yang angkat bicara.
"Kan dia yang membawa kamu ke rumah sakit dek." jawab debi.

Zia langsung mengingat ingat kejadian tadi.

'Sebelum aku pingsan, aku lihat apa ya?? Sepertinya aku lihat seseorang yang sedang menompang tubuhku, tapi siapa???'  Tanya batinku.

Aku pun berhenti berpikir sebentar dan mengingatkan nya kembali..

'Oh... Iya pak ali yang aku lihat sebelum aku pingsan. Jadi selama ini,,, selama ini pak ali yang sudah menolongku. Terimakasih pak ali, diaku telah membantu ku' sambung batinku lagi.

❄❄❄❄❄❄


-----------------------------------------------------------

Selamat malam ukhti.....
Maaf ya ukhti ceritanya pendek.
Gak sempet mau ngetik panjangnya.....
Jagang lupa ya beri vote and comentnya...💕
Terimakasih

GURUKU IS MAHRAMKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang