SEMBILAN

6K 215 1
                                    

  
                               ❄❄❄❄

Hari ini adalah hari dimana ali dan zia akan menikah. Hanya ada keluarga zia saja yang akan dilaksanakan di rumah zia. Memang ali mengadakan pesta yang sederhana karana dia tidak ingin teman-teman zia ataupun guru-gurunya tau kalau dia akan menikah dengan zia.

Zia yang sedang di rias wajahnya oleh mbak rina, iya rina adalah pengrias penganten yang saat ini sedang merias wajah zia. "Subhanallah mbak... Mbak, sungguh mbak sangat cantik. Apakah mbak mau pakai cadar. Saya punya cadar yang senada dengan warna gaun mbak?" puji dan tanya mbak rina.

"Ah. Tidak perlu mbak" jawabku.

"Baiklah mbak, Alhamdulillah sudah selesai mbak. Saya permisi dulu ya mbak mau kebawah" ujar pamit mbak rina.

"Iya mbak. Terimkasih mbak sudah mau mengrias aku"

"Iya sama-sama mbak".

---------

Kini ali sudah sampai di rumah zia dari tadi. Yamg ditemani oleh temannya yang akan menjadi kakak iparnya, siapa lagi kalau bukan debi.

"Alhamdulillah ya broo. Akhirnya lu menikah juga, dengan adik gua lagi... Pokony setelah lu udah resmi dengan adik gua, lu gak boleh buat dia bersedih. Lu karus buat adik gua itu bahagian". Ucap debi sembari menepuk bahu ali yang tertutup dengan jas berwarna hitam.

"Alhamdulillah lah bi. In syaa Allah bi gua bakal buat zia bahagia selagi bersama gua. Gua janji sama lu, gua gak bakal ngecewain zia." jawab ali sembari memamerkan giginya yang berbaris rapih dan putih.

"Cengar-cengir aja lo. Liatlah bentar lagi lu akan melempem kaya ayam di sayur" canda debi sembari menertawakan ali.

"Lu jangan buat gua tambah droop dong bi. Kan lu mau jadi kakak ipar gua,, seharusnya lu ngedukung gua. Bukannya malah ngeledekin" gerutu ali.

"Hahahah...ayam kampung gerutu. Iya deh iya, maaf-maaf, gua doain semoga pernikahan lu lancar deh"  goda debi.

"Gak nyangka aja kita yang dulu hanya sekedar ikatan berteman, sekarang menjadi keluarga." sambung debi lalu tersenyum.

",,Amiinnn"

Kami pun berjalan memasuki rumah. Sungguh keadaan suasana ini membuat aku tidak bisa apa-apa,, hanya bisa diam dan diam.

'Ya Rabb.. Lancarkan lah acara istimewahku ini ya Rabb, hamba mohon kepada engkau'. Do'aku dalam hati.

Didalam kini semua orang banyak yang menunggu ali. Tiba sosok lelaki tua yang saat kini masih terlihat gagah menghampiri ali, siapa lagi kalau bukan abi adam, abinya debi dan juga zia yang akan menjadi mertuaku.

"Nak ali kamu sudah sampai, mari ikuti om" ujar adam.

"Iya om. Mari" jawab ali dengan kaku.

Saat ini ali tidak sanggup berbicara. Rahangnya tidak bisa di ajak kompromi,, hanya bisa diam, diam dan diam saja.

:*Author: Awas diam diam kecepirit😆
👉 gak penting Abaikan:)

Zia hanya meratapi dirinya di depan kaca. Ia melamun, sehingga lamunanya kini membuat mata dia berlinang air mata.

Terdengar suara lelaki yang sedang meladfhalkan ayat suci Al-Qur'an surah Ar-Rahman dengan lantangnya. Zia yakin bahwa suara yang di dengar ini adalah suara calon suaminya. Blushh...Air mata pun lolos dalam bendungannya, sembari menunggu calon suaminya selesai membacanya, zia berdzikir dan bersholawat dalam hatinya.

GURUKU IS MAHRAMKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang