DELAPAN

5.8K 196 0
                                    

----

Ali kini merasa bahagia dan lega setelah mendengar jawaban yang keluar dari zia. Bahwa kini zia telah menerima lamaranku... Setelah aku merasakan gugupnya mengucapkan padanya. Ternyata Allah memberikan balasan yang amat sangat ku inginkan.. Terimakasih ya Rabb.

Ali senang dengan situasi ini alipun mulai berkata "Tapi.. Bolehkah saya meminta kepada om dan tante agar saya melaksanakan pernikahannya sekitar 2 hari lagi" ucap serta tanya ali.

Zia yang kini sedang tertunduk pun tersentak kaget dengan apa yang ali katakan tadi.

'Bagaimana mungkin aku melaksanakan pernikahan selama 2hari. Sedangakan aku sekolah saja masih tinggal 3 bulan lagi. Apakah aku bisa menjalankan kewajiban rumah tanggaku disaat aku masih sekolah.'
Zia mulai berfikir keras.

"Apa itu tidak terlalu cepat nak?" tanya abi.

"Saya tau om, ini terlalu cepat, tapi bukankah lebih cepat lebih baik om" jawab ali.

"Hmm... Soal itu hanya bisa dijawab oleh putri saya nak ali, bagaimana nak. Apakah kamu siap melaksanaan pernikahan dalam waktu 2hari lagi nak". Jawab ayah dan bertanya kepadaku.

Aku hanya menganggukan kepalaku. Sehinggah aku meng-iya kan saja.

"Apakah aku boleh meminta seseuatu pak ali" tanyaku, dengan kondisi masih menundukan kepalaku.

"Tentu saja zia, apa yang ingin kau tanyakan" jawab ali

"Aku ingin saat di hari pernikahan kita, aku mau mahar yang kau berikan yaitu meladzfhalkan surah Ar-Rahman. Jika pak ali tidak setuju.. Mohon maaf pak, saya tidak bisa meneruskan pernikahan ini. Bagaimana pak apakah bapak menyetujuinya?" tanyaku kepada pak ali.

'Subhanallah, sungguh menyentuh hati perkataan gadis ini. Tidak salah aku memilih dia'. Batin ali

"Apakah cuma itu kemauan mu zia. Baiklah kalau begitu saya siap memenuhi permintaanmu, kebetulan saya memang sudah mengladzfhalkan surah tersebut." jawab ali.

"Ba-baiklah pak. In syaa Allah saya bersedia"  ucap zia dengan meyakinkan keluarganya.

"Baiklah,,, Saya kesini hanya berniat untuk mengkhitbah zia saja. Jadi Om, tante saya permisih dulu ya terimaksih banyak sudah mengizinkan saya untuk waktunya." ujar ali pamitnya.

"Oh iya nak ali, tak papa ko tidak sama sekali mengganggu kami" jawab abi zia.

"Om, tante saya pamit pulang ya. Saya harus mempersiapkan semua kebutuhan di hari pernikahan nanti" pamitnya sembari mencium tangan abi zia.

"Oh iya nak. Hati hati ya nak ali."

"Assalmaualiakum om,te" sembari ali berjalan menuju mobilnya yang terparkir di perkarangan rumah keluarga zia.

"Wa'alaikumusalam warahmatullahi wabarakatuh"

❄❄❄❄

Tak ada henti hentinya pikiran zia mulai terus berputar. Sepanjang malam dirinya hanya memekirkan soal pernikahannya yang akan dilaksanakan 2 hari lagi.

Di sepertiga malam ini zia benar benar tidak bisa tenang dalam tidurnya,, zia segera meninggalkan tempat tidurnya dan menuju kekamar mandi untuk mengambil air wudhuk dan melaksanakan sholat, dan meminta kepada Allah agar diberi jalan.

Dia mencurahkan semua isi hatinya, 'kalo benar dia jodohku maka dekatkanlah aku pada nya. Jika dia bukan jodohku mohon sekali jauhkanlah aku darinya' dalam Do'a zia meminta.

------

Alarm pun mulai membanguni ku pukul 03:00 pagi. Aku bersiap membersihkan diriku, setelah itu merapihkan tempat tidurku. Sembari aku menunggu adzan subhu aku membantu umi ku yang sedang memasak di dapur untuk membuat sarapan kami.

"Selamat pagi umi, sini zia bantu". Sapaku terhadap umi sembari merebut pisau yang sedang umi memotong sayuran.

Dengan cepat umi merebut kembali pisau itu dari tangan zia.

"Etss.... Ngapain kamu kedapur. Kamu itu kan mau menikah, jadi kamu tidak perlu membantu umi dulu. Umi bisa ko ngerjain sendiri". Ucap umi aisyah.

Aku pun mulai kesal dengan umi.
"Tapi umi. Zia kan nanti setelah menikah harus bisa masak kan umi. Kalau zia gak bisa masak gimana, terus yamg masakin buat pak ali siapa??" tanya ku.

Umiku pun mulai memberhentikan kegiatan memotong nya dan memegang kedua tangan ku.
"Iya sayang umi tau akan hal itu. Tapi sayang... Kan kamu besok mau menikah nanti tanganmu lecet gimana. Kamu mau pas di hari menikah kamu salam-salaman dengan tamu atau nanti saat kamu di pakaikan cincin oleh ali terus tangan kamu kasar gimana... Kamu mau?" jawab umi dan balik tanya.

Aku pun hanya menjadi pendendengar yang baik.
"Hmm... Iya deh umi. Yasudah zia ke kamar ya umi". Ucapku
"Iya nak".

Suara adzan kini mulai berkumandang. Aku membersihkan diri dan melaksanakan sholat subhu.
Selepas shoakt subhu aku berisap-siap memakai seragam sekolah karna hari ini di sekolah sedang mengadakan UAS. Aku pun melihat jam yang bergantung di tembok kini jam sudah menunjukan pukul 6.35 .Selesai bersiap aku turun kebawah.

"Umi, abi zia berangakat ya"

"Kamu gak sarapan dulu nak" tanya umi.

"Gak mi. Zia bawa bekal saja". Ucapku smebari memasukan 2buah roti ke dalam wadah bekalku.

"Hmm.. Yasudah nanti siang kamu jangan lupa makan ya, biar magh kamu gak kumat lagi". Pinta umi yang tidak mau anaknya kenapa-napa.

"Siap umiku tersayang".

"Kalau gitu zia berangkat dulu ya mi, bi. Kak ayuk kak kita berangkat" sembari mencium tangan umi, abi dan menarik tangan debi yang sedang memegang roti.

"Kakak baru aja mau sarapan. Yasudah deh ayuk" gerutu debi sembari berjalan dan membawa 1 buah roti di tangannya. Mungkin dia ingin memakannya di mobi nanti untuk menganjal perut nya.

"Assalamualaikum mi,bi" serontak kami. Sembari pergi meninggalkan umi dan abi di meja makan.

-----------------------------------------------------------

Hey hey hey...

Apa kabar nih uhibbuka fillah

Ada yang kangen gak nih dengan ali dan zia...

Maaf ya sebelumnya baru bisa up to the date....

Ciee.... Ali dan zia besok mau nikah ya😊😊 zia jangan kerja dulu ya nanti takut kenapa napah sama zia. Semoga setelah menikah bisa menjadi keluarga yang bahagia dan SAMAWA ya😘💕💕

Masih ada urusan oenting yang harus dinkerjakan.

Maaf banyak yang typo ya😆🙏

Jangan lupa ya vite and coment nya oke👌

              See youu....
        
                Putri lusiana 💕

Bandar lampung, panjang utara

GURUKU IS MAHRAMKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang