2. I Miss You

3.2K 317 12
                                    

"Halo?" Panggil seorang perempuan di seberang sana, Sakura hanya mengatur napas kemudian berdeham menghilangkan perasaan gugupnya.

"Ini siapa? Mana Sasuke?" Tanya Sakura sinis.

"Dia sedang tidur, ada perlu apa?"

"Bisa tolong bangunkan dia? Aku ada urusan dengannya sekarang!"

"Tidurnya nyenyak sekali, tidak bisa menunggu besok?"

"Kau ini siapa? Aku kekasihnya, kau sedang apa dengan-"

"Aku ibunya."

Sakura segera menjauhkan ponselnya dan menutup mulutnya dengan tangan kiri. Tunggu, ibunya dia bilang? Calon mertuanya? Ya Tuhan, kenapa dia bisa melupakan suara calon mertuanya?

"Halo Sakura?"

Sakura membentur-benturkan kepalanya ke tembok dan kembali mendekatkan ponselnya ke telinga. Dia kembali menarik napas dan menghaluskan suaranya. "Bibi Mikoto?"

Gelak tawa terdengar dari seberang telepon. "Kau baik-baik saja sayang? Kau tampak kesal sekali tadi, ada apa?"

"Aku minta maaf Bibi, aku tidak mengira ini Bibi."

"Hahaha tidak apa-apa. Ibu baru saja tiba di apartemen Sasuke tadi sore, Itachi bilang demamnya tinggi."

Sakura langsung terkejut lalu mencengkram ujung piyamanya dan mengacak rambutnya kesal. Dia merasa bodoh.

"Bagaimana keadaan Sasuke, Bibi?"

"Sepertinya dia hanya kelelahan, Itachi bilang dia memang sering lembur akhir-akhir ini dan melewatkan jadwal makannya. Mungkin besok pagi demamnya turun."

"Dia tidak minum obat?"

"Kau tahu betul soal anak bungsuku sayang. Tapi jangan khawatir, Ibu sudah mengompres keningnya."

"Sasuke memang keras kepala Bibi, tapi syukurlah dia mau dikompres kuharap dia membaik besok," Sakura mendesah dan membaringkan tubuhnya ke tempat tidur. "Bibi, tadinya aku sempat mengira Sasuke selingkuh, dia jarang menerima panggilan teleponku, telat membalas pesan dan akhir-akhir ini sulit dihubungi."

"Hahaha itu tidak mungkin sayang, akhir-akhir ini dia memang sibuk. Banyak laporan yang harus dia kerjakan sendirian. Ibu juga sulit kalau mau menghubunginya."

"Kuharap pekerjaannya cepat selesai Bi, aku tidak bisa banyak membantunya disini."

"Tak apa, kau sudah memberi banyak dukungan untuk anakku. Terimakasih."

"Itu bukan masalah. Oh ya, apa aku mengganggu Bibi? Ini sudah terlalu malam kurasa."

"Panggil saja Ibu, Sakura sayang. Ada yang mau kau sampaikan untuk Sasuke?"

SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang