Sasuke membuka matanya perlahan ketika mencium aroma masakan yang menusuk tajam hidungnya. Tadi siang ia sempat berbaring di kamar Sakura hingga ketiduran, sampai-sampai tidak menyadari kalau kekasihnya sudah pulang. Ia segera bangkit dan berjalan menuju dapur kemudian memeluk gadis berambut pink yang sedang mencuci piring dari belakang.
"Kau sudah bangun?"
Sasuke tidak menjawab, hanya bergumam tidak jelas sambil menyandarkan kepalanya ke pundak Sakura, mencium aroma khas gadis itu. "Lepaskan! aku belum mandi." protesnya.
Lelaki itu hanya terkekeh sambil melepas pelukannya. "Mau mandi bersama? Aku juga belum." ujarnya disambut cubitan keras dari Sakura berkali-kali. "Hahaha, maaf-maaf aku bercanda."
"Kenapa kalau di rumah kemesumanmu bertambah dua kali lipat?"
"Adil. Kegalakanmu juga bertambah dua kali lipat kalau sedang di rumah."
Sakura mengerucutkan bibirnya dan kembali mencubit pinggang Sasuke hingga lelaki itu meringis kesakitan. "Kau menyebalkan! Kau sepuluh kali lipat lebih menyebalkan." Gadis itu menghentikan cubitannya dan memandang lelaki itu kesal.
"Aw.." ringis Sasuke sambil mengusap pinggang dan lengannya yang terasa sakit. "Bodoh, kau juga,"
"Apa? Aku juga apa?"
"Kau kucinta, berkali-kali lipat membuat aku jatuh cinta."
Sakura segera berbalik menyadari semburat merah yang luar biasa di wajahnya, menghentakan kakinya kasar menuju kulkas dan meminum air mineral dingin. Sasuke sialan. Umpatnya dalam hati.
"Omong-omong, kau memasak ini semua?" tanya lelaki itu melihat banyak makanan yang tersedia di meja makan. Ada daging panggang, pasta, chicken steak, salmon goreng dan sup jamur. "Makan malam terakhir sebelum kita berpisah."
"Kita tidak berpisah," Kata gadis itu tegas. "Dan yang pasti sekarang kita harus segera mandi, makan lalu tidur. Aku tidak mau kita terlambat ke bandara besok." ujarnya sambil mendorong tubuh Sasuke menuju kamar mandi, lelaki itu hanya terkekeh.
Sasuke mengelus puncak kepala Sakura yang tersandar ke pundaknya. Mata gadis itu sudah rapat sempurna meninggalkan film kesukaannya yang masih berjalan di tv begitu saja. Lelaki itu merapikan poni merah muda Sakura ke belakang telinga dan mengelus wajahnya lembut. Wajahnya terlihat lelah dan kantung matanya sedikit menghitam. Dia kurang istirahat.
Sasuke membaringkan Sakura di kamarnya dan membalut tubuhnya dengan selimut sampai ke leher. Lelaki itu berjalan menuju dinding di sudut kamarnya yang Sakura hias dengan foto polar yang mereka cetak mendadak kemarin malam.
Sasuke pasti akan merindukan gadisnya yang satu ini. Pasti.
***
"Bersiaplah, pesawatmu akan tiba sebentar lagi."
"Aa." Lelaki berambut raven itu melepas earphone dan bangkit dari tempat duduknya. Dia mengelus kasar rambut merah muda milik Sakura dan menangkup wajah gadis itu dengan kedua tangannya. "Tidak mau ikut denganku?"
Gadis itu menggeleng. "Tidak sekarang."
Sasuke menarik tubuh mungil Sakura ke pelukannya selama beberapa menit tanpa memerdulikan pandangan aneh orang-orang di bandara. Ia mengecup lama puncak rambut Sakura hingga pelukan gadis itu mengerat dan bahunya bergetar seketika. "Kalau kau menangis seperti ini aku susah meninggalkanmu."
Sakura tidak menjawab, masih menangis dan membiarkan kaos Sasuke basah karena air matanya. "Hubungi aku kalau sudah sampai." sahutnya melepaskan pelukannya.
"Tentu. Sampai jumpa nanti, Sakura." pamit lelaki itu setelah mencium dahi Sakura lama.
***
"Jadi kau LDR dengan Sasuke?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate
Roman d'amourKita pernah berada dalam jiwa yang sama. Perasaanku, Apa tersampaikan padamu? Sasuke x Sakura Naruto © Masashi Kishimoto