4. Pending

2.6K 270 4
                                    

Pagi hari Sakura sudah kembali pada wujud aslinya, gadis dengan kulit putih dengan tinggi badan 164 cm dan rambut panjang merah muda. Setelah dia rasa cukup menatap dirinya di depan cermin. Ia cepat-cepat menghubungi Sasuke dan menangis keras setelah mendengar suara lelaki itu di seberang sana.

"Maaf Sasuke-kun, semalam itu pasti... menjijikan."

Sasuke yang baru bangun dari tidurnya hanya bergumam. "Tak apa Sakura, jangan dihiraukan."

"Tapi itu memalukan."

Semalam Sasuke memang menjerit karena saat itu dia mendapat jadwal bulanan Sakura. Terkejut tapi tidak panik, dia segera mencari pembalut di lemari Sakura dan memakainya. Masalahnya selesai. Tetapi di telepon, Sakura tetap saja menangis dan mengucap maaf berkali-kali.

Gadis itu merasa malu, tentu saja. Sasuke sudah tau semua yang ada dalam diri Sakura, rahasia wanita yang selalu dia jaga, dan orang lain mengetahuinya. Sasuke mengetahuinya.

"Datang bulan adalah hal yang wajar, jangan terlalu di pikirkan."

"Tapi kau.. Hiks.. Kau tahu semuanya, semua tentang aku."

"Kita tahu satu sama lain, itu adil."

Isakan Sakura agak mereda. Gadis itu tidak menampik bahwa dia juga tahu semua hal tentang Sasuke, itu cukup adil. Mereka tahu soal kesibukan masing-masing, lingkungan kerja, keluarga dan bahkan pakaian dalam. Ya, setidaknya mereka punya kartu AS masing-masing sekarang.

"Kau sudah tenang sekarang?"

Sakura hanya bergumam dan menghapus sisa-sisa air mata di pipinya. "Aku lebih baik, terimakasih."

"Aku ingin makan Mazemiso di dekat kantormu lagi kalau aku pulang. Kedai itu terbaik."

Sakura mengerucutkan bibirnya. "Kau curang! aku bahkan belum pernah makan ramen di kedai itu."

Terdengar suara kekehan geli dari seberang telepon. "Tubuhmu sudah cukup ideal, kau tidak harus terus-terusan makan bubur kan?"

Sakura hanya mendesah dan membaringkan kembali tubuhnya di tempat tidur. "Iya, mungkin." gumamnya.

Gadis itu meraih tabung kecil dan beberapa plastik obat di laci nakasnya. "Aku akan menelponmu lagi nanti Sasuke-kun."

***

"Eh? Aku baik-baik saja."

Sasori menyipitkan matanya dan kembali melahapkan kentang goreng ke mulutnya. "Kau serius soal kemarin?"

Sakura memiringkan kepalanya tak mengerti, Apa Sasuke mengatakan hal yang aneh-aneh pada Sasori?

"Kukira kau bercanda, tapi ucapanmu sepertinya serius."

"Ucapanku yang mana?"

"Soal kau yang akan mengajukan resign kalau aku menggodamu terus."

Sakura terdiam selama beberapa detik. Dia berusaha menahan suaranya tetapi geledak tawanya justru keluar keras sekali, sampai-sampai beberapa pasang mata di kantin langsung menatap nyalang ke meja mereka.

"Hahaha," Gadis itu menutup mulut dengan sebelah tangannya dan meminum jus alpukatnya yang tinggal setengah. "Maaf-maaf, tapi aku sungguh serius soal itu."

SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang