"Jangan mau jatuh cinta kalo ga mau sakit hati..."
-Sena Triasera
~Happy Reading😚
Hari berganti hari. Tak terasa seminggu berlalu sejak kejadian Sena mengembalikan jaket milik Miko. Selama seminggu itu juga banyak kejadian yang tak terduga.
Intan mengetahui jika dirinya menyukai Miko,hingga gadis itu menyindirnya lewat akun sosial miliknya. Bahkan tak jarang juga tatapab tajam yang selalu Intan berikan jika mereka berpas-pasan.
Seminggu lamanya juga dia mulai bisa membiasakan diri tanpa Miko. Mulai terbisa tanpa laki-laki itu dan mulai lupa tentang perasaannya. Meskipun terkadang,rasa itu kadang muncul dan kembali membuat merindukan Miko.
Sena memakan makanannya sementara Dera sibuk memainkan ponselnya. Keduanya saat ini sedang berada dikantin untuk mengisi perut mereka yang kosong.
"Sen,pulang sekolah ada acara ga?" tanya Dera.
"Gaada. Kenapa emang?" balas Sena seraya kembali memasukan makanannya kedalam mulutnya.
"Bantuin gue yuk. Rencananya sore ini gue mau nyari kado buat Gian. Gimana bisa?"
"Bisalah. Lagian gue gaada acara juga..."
Dera tersenyum senang. "Siplah. Lo emang sahabat gue yang paling baik.."
Sena ikut tersenyum. Namun tiba-tiba tatapan jatuh pada sosok yang selalu ia rindukan. Miko.
Laki-laki kini tampak sedang menatapnya juga. Bahkan saat Sena menatapnya,Miko masih setia juga menatapnya. Membuat jantungnya kembali berdetak tak karuan.
"Lo liatin apa?" tanya Dera bingung saat melihat Sena terpaku.
Dera langsung mengikuti arah pandang Sena dan langsung mendapati gerombolannya Miko.
"Jadi lagi liat-liatan nih?" sindir Dera membuat Sena segera memalingkan wajahnya.
"Kalo lo emang sayang sama Miko,lo harus siap ambil resikonya..." ujar Dera.
Sena terdiam. Jauh dalam lubuk hatinya Sena masih sangat menyayangi Miko. Tapi Sena bisa apa? Yang bisa dia lakukan hanyalah memperhatikan dan mencintai Miko dalam diam.
"Jangan mau jatuh cinta kalo ga mau sakit hati..."
-------
Setelah membeli kado untuk Gian. Sena dan Dera pun memutuskan untuk pulang karena hari mulai gelap.
Keduanya berjalan menyusuri trotoar menuju halte bus. Tapi tiba-tiba saja langkah keduanya terhenti saat sebuah motor sport berhenti tepat didepan mereka.
Sena menatap Dera bingung,namun didetik selanjutnya rasa bingung itu tergantikan oleh rasa terkejutnya saat dirinya tau siapa orang dibalik helm itu.
"Miko?" gumam Sena masih dengan terkejutannya.
Sementara Dera,gadis itu sama terkejutnya meskipun tak sebanding dengan Sena.
Miko tersenyum. Dan mulai melangkahkan kakinya mendekat kearah Sena dan Dera.
"Kamu ngapain?" tanya Sena.
"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu,bisa?"
Sena menatap Dera. Mencoba meminta bantuan.
"Bisa kok Mik. Kebetulan Gian udah nungguin dihalte. Kalo gitu gur duluan ya,see you Sena..."
"De-"
Bukan ini yanh Sena inginkan. Sena ingin Dera memberi penjelasan pada Miko jika dirinya tidak ingin membicarakan apapun. Bukan malah membiarkan Miko bersamanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/163738880-288-k810363.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BIRU
Teen FictionSekuat apa ku harus mengerjarmu agar warna hitam dalam hati ini berubah menjadi warna indah? Harus seberjuang apalagi aku untuk mendapatkanmu? Sedangkan hatimu terlalu batu untuk ku luluhkan...