"Jaga hati kamu dari apapun. Karena, aku mulai takut dia kembali merebutmu..."
-Sena Triasera
~HappyReading😚
Laki-laki itu sudah menunggu cukup lama, tapi sampai detik ini gadis itu belum juga menemuinya.
Miko sudah mencoba meminta maaf, tapi seperti biasa, Intan sangat sulit jika sudah seperti itu.
"Intan belum turun juga?" tanya Gio-Kakak Intan satu-satunya.
Miko menggeleng. Daritadi dia memang ditemani oleh Gio. Tapi karena dia tidak cukup akrab dengan laki-laki itu, jadi Miko lebih memilih diam seraya memainkan ponselnya.
Selang beberapa menit. Akhirnya Intan turun menemui Miko. Tentunya dengan wajah yang tertekuk.
"Gue keatas dulu ya." Gio bangkit dari duduk berlalu meninggalkan sepasang kekasih itu.
"Ada apa?" tanya Intan dingin.
"Duduk dulu,"
Intan menuruti ucapan Miko. Gadis itu duduk disamping Miko.
"Ada apa?" tanya Intan lagi.
"Lo marah?"
Intan memalingkan wajahnya. Berapa kali Intan harus memberitahunya jika dia marah kepada Miko.
"Gue minta maaf..."
"Percuma! Lo pasti bakal ngulangin itu lagi," ucap Intan menolak permintaan maaf dari Miko.
"Gue janji..."
Intan tersenyum miring. Ini bukan yang pertama kalinya Miko melakukan kesalahan, bahkan meskipun sudah berjanji laki-laki itu tetap mengulanginya.
"Gue ga butuh janji lo!"
Miko mengacak rambutnya frustasi.
"Terus? Sekarang mau lo apa?"
"Putus!"
Benar dugaannya. Gadis ini pasti akan melakukan hal ini. Jika sudah seperti ini mau bagaimana lagi, keinginan gadis itu terlalu sulit untuk dia bantah.
"Oke..."
Miko menyerah. Mungkin sudah saatnya bagi dia untuk lepas dari cinta Intan. Meskipun laki-laki itu masih sangat mencintai Intan.
Intan mengangguk. Lalu bangkit dari duduknya.
"Aku pulang," pamit Miko seraya ikut bangkit dari duduknya.
Intan kembali mengangguk, enggan mengatakan hal apapun pada Miko.
Miko melangkahkan kakinya berat keluar dari rumah Intan. Dan malam ini semuanya telah berakhir. Hubungannya dengan Intan telah hancur, tapi perasaannya pada Intan masih begitu utuh.
------
Seperti biasa, Erfan akan menjemput Sena dirumahnya untuk pergi kesekolah bersama-sama.
Keduanya tiba diarea parkir sekolah. Mata Sena tak sengaja menatap sosok Dian yang juga baru tiba disekolah.
Erfan turun dari motornya begitu juga Sena. Tanpa Erfan duga, gadis itu menggenggam tangannya dengan erat tanpa mengatakan sepatah kata pun.
"Sen? Kenapa?" tanya Erfan bingung dengan prilaku Sena pagi ini.
"Gapapa, ayo kekelas.."
Erfan mengangguk. Dan hanya mengikuti langkah Sena yang terkesan sangat terburu-buru.

KAMU SEDANG MEMBACA
BIRU
TienerfictieSekuat apa ku harus mengerjarmu agar warna hitam dalam hati ini berubah menjadi warna indah? Harus seberjuang apalagi aku untuk mendapatkanmu? Sedangkan hatimu terlalu batu untuk ku luluhkan...