Kalo gue ga berenti buat dapetin lo, tandanya gue sayangnya beneran...
-Sena Triasera
~Happy Reading😚
Tak perduli dengan apa yang dikatakan oleh orang lain. Karena bagi Sena, memperjuangkan cinta Miko adalah satu tujuan yang harus dia capai saat ini.
Tak perduli dengan benteng besar yang Miko ciptakan. Tak perduli dengan halangan yang ada karena Miko sudah bahagia dengan yang lain. Sena tak perduli dengan semua itu. Karena keyakinannya mampu mengalahkan apapun yang akan terjadi nanti.
Sena berangkat pagi sekali. Dengan alasan, Sena ingin menyimpan makanan yang sudah dia buat semalaman hanya untui Miko. Sena tidak ingin orang lain mengetahui tindakkannya kali ini, maka dari itu Sena memilih berangkat pagi agar dia bisa leluasa menyimpan kotak makan itu dibangku Miko tanpa sepengetahuan orang lain.
Kelas Miko masih terlihat sangat sepi. Membuat Sena buru-buru keluar dari kelas itu sebelum penghuni kelas itu memergokinya.
Tapi tetap, tanpa sepengetahuan Sena, seseorang sudah mengetahui tindakkan Sena. Memperhatikan dari jauh agar gadis itu tidak sadar jika dirinya sedang diperhatikan.
Erfan keluar dari persembunyian, lalu masuk kedalam kelasnya. Hal yang sangat ingin dia tahu adalah, kotak makan yang saat ini terletak dikolong meja Miko. Erfan meraih kotak itu, dan membaca notes yang terdapat diatas kotak makan itu.
'Maaf telah menganggumu. Aku hanya tidak bisa menahan hatiku untuk tidak perduli padamu. Semoga kamu makan makanan aku :)'
Erfan tersenyum miring saat membaca tulisan itu. Sena terlalu terobsesi pada Miko, membuatnya lupa jika hatinya hanya akan mendapatkan luka dari Miko.
Erfan kembali menaruh kotak makan itu. Berjalan menuju kursinya dan mulai mendudukan tubuhnya. Selama ini dirinya bersikap untuk membuat Sena berhenti untuk mengejar Miko semata-mata karena Erfan tidak ingin melihat Sena terluka karena sahabatnya. Meskipun ada alasan yang masih Erfan rahasiakan dan enggan untuk Erfan mengatakannya pada Sena.
------
Sena berjalan santai menuju kelasnya. Setelah meletakkan kotak makan itu, Sena terus berharap jika Miko akan menerima dan memakan pemberiannya itu. Meskipun akhirnya laki-laki itu tidak memakannya, setidaknya Miko tau jika dirinya sangat memperdulikan laki-laki itu.
Langkahnya terhenti. Hatinya tersentak. Seketika lidahnya menjadi kelu. Senyum yang tadi setia menghiasi wajahnya kini hilang begitu saja saat matanya menangkao sosok Miko yang lagi-lagi sedang berjalan bersama sosok yang paling dia benci. Intan.
Miko terlihat bahagia. Laki-laki itu tertawa lepas, membuat sesuatu dalam hatinya kembali sesak. Mungkin benar, sampai kapanpun hanya Intan lah yang bisa membuat Miko sebahagia itu.
Dengan perasaannya yang begitu kacau, Sena kambali melangkahkan kakinya. Mencoba melupakan fakta jika dirinya sedang berjuang mati-matian untuk mendapatkan Miko, sedangkan laki-laki itu sedang berjuang mati-matian untuk membahagiakan gadisnya. Benar-benar ironis.
Jaraknya dengan kedua orang itu semakin dekat. Sena sempat menatap sendu manik mata milik Miko begitupun sebaliknya. Tapi sebelum semuanya menjadi begitu menusuk, Sena lebih dulu melepaskan kontak matanya dengan laki-laki itu dan lebih memilih melanjutkan langkahnya dan mencoba untuk tidak perduli dengan keberadaan Miko dan Intan.
Hatinya sakit. Dia terluka. Tapi itulah resiko yang harus Sena terima. Dia bersikukuh menolak argument Erfan hanya untuk membiarkan Miko semakin melukai hatinya. Tapi bagaimana pun, dirinya sudah terlanjur menyayangi Miko. Jika dia terus berdiam diri tanpa melakukan apapun, justru itu lebih menyakitkan dibandingkan dengan apa yang baru saja dia lihat tadi.
------
Jam istirahat sedang berlangsung saat ini. Membuat Sena dan Dera memutuskan untuk pergi kekantin.
Namun langkah keduanya harus terhenti saat mata Sena tak sengaja menatap Miko yang saat ini sedang bermain futsal ditengah lapangan.
"Lo tunggu disini ya Der," ucap Sena bergegas pergi dari hadapan Dera.
"Eh lo mau kemana? Sena!" Dera berdecak, sahabatnya itu memang sering bertingkah aneh seperti saat ini.
Akhirnya Dera memutuskan untuk duduk dibangku yang terletak dibawah pohon besar disamping lapangan. Menunggu sahabatnya yang entah sedang melakukan apa.
Sena kembali dengan membawa sebotol minuman ditangannya. Dari jauh, Dera terus memperhatikan apa yang akan gadis itu lakukan.
Benar dugaan Dera, Sena menghampiri Miko dan dengan tampang polosnya, gadis itu menyerahkan botol minum itu. Tentu saja Miko merasa bingung, Dera bisa lihat dari cara Miko menatap Sena.
Tapi laki-laki itu tetap menerimanya. Membuat senyum Sena mengembang dan memutuskan untuk kembali menghampirinya. Namun Dera sempat terkejut saat matanya tak sengaja melihat Miko memberikan pemberian Sena kepada orang lain. Dan secara tidak langsung, Miko menolak pemberian Sena.
Dera menatap Sena nanar. Gadis itu tampak ceria saat ini, mungkin Sena tak mengetahui apa yang baru saja Miko lakukan. Seandainya gadis itu tau, Dera tidak bisa membayangkan akan sehancur apa perasaan Sena saat ini.
"Ga berenti-berenti lo perjuangin Miko," sambut Dera pada Sena yang baru saja tiba dihadapannya.
Gadis itu tersenyum. Terlihat sekali jika Sena sedang merasa bahagia saat ini, padahal Sena tak tau jika apa yang baru saja Miko lakukan sangat berpotensi melukai hatinya.
"Kuy kantin! Laper nih,"
Dera menggenggam tangan Sena kemudian membawanya kekantin. Dalam hati Dera berharap, agar Miko tak lagi menyakiti hati sahabatnya ini.
------
Sedari tadi, Intan terus berdecak saat matanya tak sengaja menangkap sosok Sena yang sedang memberikan minum pada Miko.
Apa yang sebenarnya Sena inginkan? Bukankah gadis itu tau jika Miko sudah memiliknya.
Tapi perlaha, emosinya mulai mereda saat dilihatnya Miko memberikan pemberian Sena pada orang lain. Memnuat Intan merasa menang kali ini.
Andai saja Intan bukan seorang adik kelas, dan Sena bukan kakak kelasnya, Intan pasti sudah melambrak gadis itu karena dengan terang-terangan gadis itu menunjukkan rasa sukanya pada Miko.
-------
"Berapa lama lo mau perjuangin Miko?" tanya Dera saat keduanya sudah duduk dengan tenang.
"Sampai gue ngerasa lelah. Baru gue bakal mundur,"
Dera berdecak. Setaunya, gadis ini tidak merasa lelah saat memperjuangkan sesuatu.
"Kalo misalnya lo ga lelah gimana?" tanya Dera lagi.
"Ya gue gabakal berenti lah,"
Dera mendengus. Sena adalah gadis yang keras kepala. Sesakit apapun dia nantinya, gadis itu tidak akan mudah menyerah sampai dia benar-benar mendapatkan cintanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/163738880-288-k810363.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BIRU
Teen FictionSekuat apa ku harus mengerjarmu agar warna hitam dalam hati ini berubah menjadi warna indah? Harus seberjuang apalagi aku untuk mendapatkanmu? Sedangkan hatimu terlalu batu untuk ku luluhkan...