Bab 5 - tragedi

581 120 8
                                    


Happy satnight ~~~



Beberapa hari berlalu semenjak kejadian itu. Semua terjadi seperti biasa – seakan tidak ada yang berubah.


Tidak ada yang berbeda. Beberapa kali Sejeong berpapasan dengan lelaki 702 itu.


Bedanya, kali ini Sejeong benar-benar mengabaikannya.



Dia benar-benar melakukan apa yang tertulis di sticky notes itu.


Mungkin sekarang hidup laki-laki itu jadi jauh lebih damai, pikir Sejeong.


Biar, biarkan saja, Sejeong sudah tidak mau berhubungan lagi dengan lelaki menyebalkan itu.






...







Hari berikutnya, kuliah Sejeong berakhir pada jam makan siang.


Sejeong pulang ke apartemen lebih awal, dan malah menemukan sepasang sepatu laki-laki yang sangat dikenali nya di belakang pintu unit apartemennya.


Pasti Wonwoo. Wonwoo datang.

Apa dia menyesal dan kembali kesini untuk memperbaiki hubungannya denganku? Sejeong sudah tersenyum sumringah memikirkan kemungkinan itu.



Senyum Sejeong tersungging lebih lebar meilhat siluet orang yang dicari nya ada di dalam kamarnya sedang melakukan sesuatu, dia memekik antusias "Wonu, kau kembali --"


-- Sebelum menyadari Wonwoo sedang sibuk mengemasi barang-barangnya ke dalam sebuah koper besar.


Bibir Sejeong turun. Jantungnya seperti diremas-remas melihat ekspresi Wonwoo yang dingin "Wonu, kenapa kau memasukkan barang-barang mu di koper besar itu?"


Hati Sejeong benar-benar berantakan, melihat Wonwoo – sama sekali tidak menggubrisnya.


Dia sekarang sudah berlutut di samping Wonwoo sambil menatap wajahnya, menuntut penjelasan.  


"Wonu kau berubah pikiran, kan? Kita tidak putus, kan? Kau tidak pergi, kan?" tanya Sejeong putus asa. 


Wonwoo masih mengabaikannya. Bahkan dia tidak menoleh sama sekali.


Two is Better than OneWhere stories live. Discover now