Update cepet, mood ku sedang bagus soalnya ^^
kalo vomment nya rame, bisa bikin mood meri juga baguss, jadi vomment yaaaa <3
Sejeong terbangun dari tidurnya, lalu matanya mengerjap-ngerjap, melihat sekelilingnya.
Ini bukan kamarnya.
Dia tertidur di kamar Wonwoo. Matanya bengkak, kepalanya masih terasa pusing. Mungkin karena efek hangover.
Tapi tunggu dulu, dia semalam menangis, dan sepertinya sangat lama, mengingat matanya dan seluruh wajahnya bengkak. Dia bahkan kesulitan membuka matanya. Tapi kenapa?
Oh iya, Sejeong ingat.
Dia mimpi buruk, Wonwoo pergi, meninggalkannya sendirian.
"Wonu?" Suara Sejeong serak, dia berdehem sekali. "Wonu dimana?"
Sejeong melangkah keluar kamar, dengan masih agak sempoyongan, lalu membuka pintu kamar Wonwoo pelan.
Sepi, tidak ada orang.
Lalu Sejeong sadar,
Itu bukan mimpi.
Wonwoo benar-benar pergi.
...
Aku benci orang-orang. Aku tidak menyukai orang lain. Aku lebih membenci mereka lagi hari ini.
"Ini jurnal macam apa sih?" Taeyong mengerutkan kening. Dia memegang buku agenda bersampul cokelat di tangan kirinya. Dia membaca tulisan disana yang sepertinya ditulis asal-asalan oleh pemiilk nya.
Doyoung mendengus, "Sudah tidak ada masalah, kan? Jadi beri aku resep,"
Dokter itu bergumam, dia terlihat memikirkan sesuatu, jari nya mengetuk-ketuk meja kerja nya. "Kau tidak memiliki masa lalu buruk, keluargamu juga tidak ada masalah, kau bahkan juga berkencan,"
"Itu sudah beberapa bulan yang lalu, kenapa kau membahasnya--" potong Doyoung gusar.
YOU ARE READING
Two is Better than One
Fanfic"Jika kau tidak mau membuka hatimu, aku akan menerobos masuk," Cover by : Zeustoshid