"I need to try to get to where you are
Could it be, you're not that far?"
Joe Jonas – Gotta Find You
"Oh, bisakah kau memberikan paket ini ke Doyoung-ssi ? Kemarin dia tidak ada, jadi aku yang menerima paketnya,"
Orang yang biasa dipannggil Mr. Park, Pengelola Apartemen paruh baya yang mempunyai perut agak tambun itu menyorongkan sebuah kardus paket berukuran sedang berbungkus kertas cokelat itu ke depan Sejeong.
Sejeong mengernyit, di hidungnya masih tersumpal tissue, menyeka sisa-sisa tangisannya tadi, membuat suaranya sengau, "Doyoung? Doyoung siapa?"
"Tetangga mu, unit 702. Kau tidak mengenal nya?" Lelaki itu menaikkan alis nya heran.
Oh, jadi namanya Doyoung.
Sejeong mendengus sambil memutar bola matanya, "Kami tidak begitu akrab,"
"Benarkah? Tapi dia yang menelepon tentang keributan yang kau buat,"
Sejeong membulatkan matanya, lalu mendengus kasar, berarti benar laki-laki itu yang mengadukannya ke pihak apartemen. Awalnya Sejeong heran, kenapa tiba-tiba Mr. Park datang ke unitnya, dan mengajaknya turun ke kantornya.
Memang suaraku se-mengganggu itu ya???
"Lain kali jika dia melakukan pengaduan lagi, kau bisa bilang aku akan segera pindah, jadi si galak itu tidak akan merasa terganggu lagi,"gerutu Sejeong.
Mr. Park terlihat berpikir, dia mengelus-elus dagu nya yang terlihat habis dicukur. "Terganggu? Tapi tadi dia terdengar khawatir terjadi apa-apa padamu?"
Jeda sebentar, lalu Sejeong menjawab sambil tertawa sarkas, "Khawatir? Yang benar saja, anda terlalu banyak menonton drama Park-nim,"
"Begitu ya?" Mr. Park mengedikkan bahu, memilih tidak peduli. "Dia sebenarnya baik, tapi memang agak unik begitu, dia sudah menempati apartemen ini beberapa tahun, jauh sebelum kau datang, jadi baik-baiklah padanya,"
"Well, Sepertinya akan sulit," Sejeong masih keras kepala. Dia masih merasa kesal dengan laki-laki itu.
Lagipula laki-laki itu sendiri yang minta agar Sejeong mengabaikannya? Lantas kenapa Sejeong mau repot-repot mendekatinya lagi.
Lawan bicara Sejeong berdecak sebal. Lalu menggeleng-gelengkan kepalanya. Tidak habis pikir dengan dua penghuni apartemennya ini.
Sepertinya mereka berdua akan sulit cocok, mengingat yang perempuan super berisik, sedangkan satu nya anti sosial.
"Sudahlah, pokoknya antar saja paket ini pada laki-laki penghuni 702 itu," Finalnya.
YOU ARE READING
Two is Better than One
Fanfiction"Jika kau tidak mau membuka hatimu, aku akan menerobos masuk," Cover by : Zeustoshid