Bab 24 - Everything's gonna be okay

563 116 20
                                    




"She's my smile when I'm feeling blue,

She's my good night sleep when my life through

She's exactly what I need,"

-Jeremy Passion, Lemonade-




Sejeong terbangun dengan kepala yang berdenyut-denyut kuat. Seperti efek hangover. Dia memegangi kepalanya, matanya berkeliling ke sekitar. Butuh waktu beberapa menit untuk dia bisa memahami keadaan sekelilingnya. Ini bukan sofa bed ruang tengah.


Ini kamar Doyoung.


Kepalanya kembali berdenyut. Dia tidak ingat apapun. Dia tidak ingat apapun yang terjadi malam kemarin.


Sial.


Tidak ada sesuatu yang terjadi semalam, kan?


Sejeong hanya ingat, dia seperti bermimpi aneh, mimpi yang beberapa tahun lalu menghantui tidur-tidurnya. Harusnya mimpi mengerikan itu sudah lama sekali tidak muncul, kenapa tiba-tiba muncul lagi?


Sekujur tubuh Sejeong rasanya kebas, mati rasa.


Lalu Doyoung muncul dalam mimpinya, memeluknya erat. Membuatnya tertidur lagi.



Lamunan Sejeong buyar mendengar suara pintu kamar terbuka. "Ah, kau sudah bangun?"


Laki-laki itu masuk, membawa nampan, berisi semangkuk bubur, dan segelas teh hangat, Sejeong menaikkan alisnya, bingung. Rasanya dia tidak sedang demam, atau sakit apapun, kecuali kepalanya yang pening. "Aku tidak sakit, Doy,"


Doyoung meletakkan nampannya di atas meja. Hanya menyeringai, tidak menjawab pertanyaan perempuan itu. Dia meraih mangkuk buburnya. "Euhm, aku hanya memasukkan bahan-bahan yang tersisa di dalam kulkas, sedikit wortel dan sayuran, aku tidak yakin rasanya enak atau tidak, tapi setidaknya ini bisa dimakan." Doyoung tertawa sedikit.


Sejeong melirik laki-laki itu, yang sekarang duduk di hadapannya, mengaduk-aduk mangkuk bubur tadi. Dan menyodorkan sesendok penuh ke hadapan Sejeong, "Buka mulutmu, aaaaa,"


Sejeong masih diam, tapi dia membuka mulutnya juga, menerima suapan Doyoung. Laki-laki itu tersenyum puas ketika Sejeong mengunyah bubur itu di dalam mulutnya.


Sejeong masih diam, mencoba memproses apa yang terjadi di hadapannya.


Matanya yang membengkak. Sembab, panas dan sulit sekali terbuka.


Lalu perasaannya yang kacau.

Two is Better than OneWhere stories live. Discover now