" I'll risk everything if it's for you
A whisper into the night
Telling me it's not my time and don't give up"
-One Ok Rock, The Beginning-
Doyoung terbangun mendengar suara alarm ponsel yang berdering sangat kencang. Dia menggeliat, tanpa membuka mata, tangannya terulur ke sekitar, meraba-raba, mencari asal suara alarm berisik itu.
Ketemu.
Doyoung meraihnya, memencet tombol off. Matanya memicing. Sudah jam 7 pagi.
Dia menepuk-nepuk lengan Sejeong. Sejeong sama sekali tidak bergerak. Sepertinya tidurnya nyenyak sekali.
Perempuan itu, semalam penuh tertidur, menelungkup di dadanya.
"Bangun, katanya ada kuliah pagi,"
"hmm," Sejeong melenguh, belum mau beranjak dari tempatnya.
Mata Doyoung masih belum terbuka sempurna. Dia mendorong-dorong tubuh Sejeong yang masih menindihnya. "Berat tau, minggiir,"
"Berat kan?" Sejeong berkata dengan suaranya yang serak, khas orang baru bangun tidur, lalu tangannya bergerak, memeluk leher Doyoung. "Ini seperti berat cintaku padamuu~~"
Mata Doyoung langsung terbuka lebar, mengenyit, lalu menoleh ke bawah, ke arah Sejeong, "Ngelindur ya? Banguuun,"
Dia mendorong Sejeong keras. Membuat perempuan itu terjengkang, jatuh dari sofa.
BRUK.
"Ouch," Sejeong mendesis, lantas memegangi bokongnya yang menghantam lantai. Dia mengerucutkan bibir kesal.
Heol, siapa coba yang tadi malam memeluknya hingga mereka berdua tertidur?
Dasar.
Mau tidak mau Sejeong bangkit, pergi ke kamar mandi, lalu sikat gigi.
Tiba-tiba suatu ide terbersir di kepala Sejeong.
"Kamwu, benwar-benwar kwuliah di Hanywang?" Suara Sejeong menggema tidak jelas.
"Kalo sikat gigi jangan sama ngomong, gajelas," Doyoung duduk, bersandar di punggung sofa. Matanya terpejam, tapi masih menanggapi kalimat Sejeong.
Sejeong berkumur, lalu kepalanya menyembul dari pintu kamar mandi, "Kamu, benar-benar kuliah di Hanyang kan? Linguistic and Classic literature? Angkatan 14?"
YOU ARE READING
Two is Better than One
Fanfiction"Jika kau tidak mau membuka hatimu, aku akan menerobos masuk," Cover by : Zeustoshid