Prolog

1.5K 142 37
                                    

🎵I remember what you wore on the first day🎵 

🎵You came in to my life and I thought, 'hey🎵

🎵You know, this could be something🎵

-Two is Better than One, Boys like Girls ft Taylor Swift


"Beib, Router-nya nggak nyala, I need to do my assignment ! "


Sejeong baru saja keluar dari kamar mandi - dengan rambut yang masih basah dan handuk menyampir di pundaknya ketika mendengar suara pacarnya, berteriak keras dari dalam kamar.

Dia menggosok-gosokkan handuknya ke rambut untuk membuatnya kering dan berjalan menghampiri laki-laki, yang sedang berbaring di atas Kasur, mengamati laptop dengan fokus, lalu duduk disebelahnya.


Sejeong memang sudah beberapa minggu ini pindah untuk tinggal bersama pacarnya di apartemen baru dekat kampus. Toh apa salahnya, mereka berdua juga sudah mengenal lama, dan tinggal sendiri di kota ini. Lagipula untuk menghemat biaya.

Apartemen barunya ini juga cukup luas untuk ditinggali sendiri.

Jangan berpikiran aneh-aneh, mereka hanya tinggal berdua, hanya itu. Mereka juga punya kamar terpisah.



Sejeong menggelayut manja di lengan pacarnya.

"Rambutmu basah, keringin dulu," Lelaki itu melepaskan Sejeong dari lengannya paksa, merasa risih dengan sisa sisa air yang menetes dari ujung rambut Sejeong. Sejeong mengerucutkan bibirnya. Merajuk.


"Kalau udah kering, boleh peluk?"


"Jeong, jangan mulai,"


"Nonuuuuu,"


"Tugasku banyak,"


Sejeong menghela napas dan kembali mengerucutkan bibirnya. Sepertinya Aegyo nya tidak berhasil. Lalu dia beranjak keluar kamar sambil menghentakkan kaki.

Kalau sudah begini, lelaki ini akan sulit sekali diganggu.

"Tunggu dulu," suara bariton laki-laki itu menghentikan Sejeong. Matanya masih fokus melihat layar laptop dengan jari-jarinya menari-nari diatas keyboard.

"Apa?"

"Bisakah kau tanya ke tetangga kita, password wifi router yang ada di lorong apartemen lantai ini? Aku benar-benar butuh koneksi,"


Sejeong berbalik sambil membelalakkan matanya. Tidak percaya dengan apa yang didengarnya.

Demi apapun, apartemen lantai ini hanya terisi dua kamar. Dia bahkan hanya sekali melihat orang yang tinggal di unit yang bersebelahan dengannya. Orang itu tidak pernah terlihat lagi.


Dan tampaknya dia sangat tidak ramah.


"Hyaa, Jeon Wonwoo !" Sejeong memekik kecil. Lalu berbisik seperti takut suaranya akan terdengar sampai unit sebelah.


"Orang itu sangat menakutkan, tahu? Bagaimana kalau dia galak?" Sejeong menggigit bibir bawahnya gelisah. Membuat Wonwoo berdecak kesal.


"Kau pilih mana? Turun ke bawah, meminta pihak apartemen memperbaiki Router kita, atau ke tetangga sebelah? Lagipula hanya Tanya password wifi, tidak sulit,"

Two is Better than OneWhere stories live. Discover now